Toraja International Festival, Ketika Alam dan Budaya Berdialog

“Best time kalau ke Toraja tuh, pas menjelang akhir tahun, pasti banyak festival. Kalau pertengahan tahun (kira-kira bulan 7 dan 8) biasanya banyak acara adat sama musim panen” kata Mas Arie, guide saya ketika berkunjung ke Toraja kala itu. Satu hal yang langsung hadir di benak saya. Ingin sekali kembali Desember nanti, saat Toraja International Festival (TIF) berlangsung. Salah satu top event di Sulawesi Selatan selain Festival Pinisi di Bulukumba, Eight Festival (F8) di Makassar, dan Takabonerate di Kepulauan Selayar.



   Times flies, pandemi membuat semua rencana saya tertunda hingga gagal. Tanpa disadari, sudah masuk pertengahan tahun 2021, dan kabar Toraja Internasional Festival akan kembali digelar pun sampai di telinga saya. Hah, bulan September? Kirain Desember lagi? komen saya ketika melihat infonya di Instagram. Mungkin, ada beberapa alasan mengapa kegiatan tahunan terbesar dunia yang masuk dalam 100 Calender of Events ini dipercepat. Apalagi di tengah pandemi, ada tantangan tersediri tentunya.

Dengan tema Beauty of Ancient Civilization atau Indahnya peradaban Purba, Event Budaya Toraja Internasional Festival 2021 ingin mengajak para penikmat seni dan pariwisata untuk mengenalkan sekaligus melestarikan kembali kesenian serta budaya tradisional Toraja yang hampir punah. Dan bagi saya, ada hal lain yang enggak boleh dilupakan ketika membicarakan Toraja, selain kebudayaan yang sudah lama ada di Indonesia, keindahan dan keunikan alamnya pun tak boleh dilupakan. Saking uniknya, tradisi menguburkan mayat di batu khas Toraja pun terkenal di dunia.


Sudah dua kali saya berkunjung ke Toraja, dan ending-nya selalu sama, rasanya ingin balik lagi bahkan dengan segera. Menikmati keindahan sambil menahan dinginnya pagi di ‘Negeri di Atas Awan’ Desa To’ Tombi, merasakan kengerian dan kekaguman Kuburan Batu Londa dan Lemo, serta keindahan Patung Yesus Memberkati Buntu Burake. Dan gak lupa juga keindahan yang sangat memanjakan mata dari Desa OllonOh iya, mendalami adat istiadat Toraja di Desa Kete Kesu juga jangan lupa ya kalau kalian main ke Toraja, Sulawesi Selatan.


Menyelami Masa Purba di Toraja International Festival 2021

Tanggal 4 September 2021, langit mulai gelap dan sedikit gerimis, namun show must goes on. Kalau tahun lalu Toraja International Festival berlatarkan keindahan gulungan awan di ‘Negeri di Atas Awan’ To’tombi, tahun ini TIF mengambil latar belakang ‘nuansa purba’ di Rante Simbuang, yang merupakan tempat khusus untuk upacara pemakaman strata tinggi suku asli Toraja. Lokasinya ada di Rante Buntu Penpom, Balusu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Kurang lebih 1 – 1,5 jam perjalanan dari Lolai kalau mau ke sana.


Nuansa purba seakan kembali dihadirkan oleh penyelenggara TIF 2021. Lampu sorot dengan jelas menerangi menhir, batu besar peninggalan zaman purba, tampilannya pun selaras dengan ujung atap Tongkonan yang bercahaya. Keduanya menjadi background indah TIF di tahun ke-9 penyelenggaraannya ini. Sumpah ya, pas baca bocoran-bocaran pengisi acara TIF 2021 di website Indonesia Travel yang kategori Event Budayasaya langsung pengen punya pintu ke mana saja si Doraemon, haha.


Latar panggung utama TIF 2021 - Sumber: www.indonesia.travel

Dentuman gandang, alat musik pukul khas Toraja seperti gendang mulai terdengar. Tak lama kemudian, lengkingan suara pelle menyusulnya. Buat kalian yang belum tahu, Toraja punya alat musik tiup khas yang disebut pelle, seperti terompet, pipanya terbuat dari batang padi kemudian dibalut dengan daun lontar. Keduanya seakan berdialog, bersahutan, sembari memanggil para penari untuk naik ke atas panggung. 


Grup kesenian turun temurun, dengan kesenian Tari Ma’nimbong dan Ma’dandan pun tak lupa menunjukan keeksisannya. Grup paduan suara laki-laki dan wanita turun temurun tradisional Toraja ini faktanya sudah ada sejak 45 ribu tahun yang lalu lohWaw bgt! Dan tak hanya mereka saja, Ma’daga pun juga tak mau kalah, sebuah tarian sukacita bagi masyarakat Balusu, yang biasanya dilakukan pada upacara Rambu Tuka’. Jadi, di kebudayaan Toraja tuh ada dua jenis upacara adat, Rambu Tuka’ yang bertujuan sebagai rasa syukur dan Rambu Solo untuk kematian.


Toraja International Festival 2021 juga menampilkan tarian tradisonal dari Gowa, yaitu Pepe-Pepe Ka Ri Makka. Keunikan tarian ini hadir dari penarinya yang semuanya wanita, dan yang lebih ‘horor’ lagi mereka memaikan api, beneran api, sebagai daya tariknya. Api yang menyala tersebut dianggap sebagai sumber cahaya yang melambangkan jendela illahi yang menerangi kehidupan dan menunjukan jalan yang tepat. Api yang panas dan berpijar ini juga dianggap sebagai cerminan karakter masyarakat Suku Makassar yang tegas dalam mengambil sebuah tindakan dan keputusan. Hmm, filosofi yang menarik.


Kalau tak salah yaa, ini pas gladi resik deh, Tarian Gowa sebelum para penarinya pakai kostum total gitu, plus apinya nyala. Sumpah keren banget pas mereka tampil!
Sumber: www.indonesia.travel

Kesenian murni tradisional Toraja lainnya juga banyak yang tampil, mulai dari Tari Gellu Tungga', Gezo-gezo (Mamasa), Karombi, Tomina, dan Tari Ondo Samalele. Rasanya beruntung bisa melihat secara langsung acara tersebut. Sumpah, saya pribadi benar-benar iri banget kalau melihat liputan video Toraja Internasional Festival tahun ini. Semoga ya, tahun berikutnya bisa nonton secara langsung! Makanya nih, kita semua wajib ikuti aturan pemerintah terkait vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan agar Covid-19 semakin terkendali.


Untuk info pariwisata dan segala keindahan serta keunikan Event #DiIndonesiaAja, jangan lupa juga buat mengikuti akun resmi sosial media Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di @pesonaid_travel ya….. Ada banyak konten yang memanjakan mata dan membuat bangga loh….. Terus, kalau mau baca cerita lengkap event-event unggulan di tanah air bisa langusng cek www.indonesia.travel sekarang juga ya!

5 comments

  1. Jadi pengen ke tanah Sulawesi lagi aku, terus pas ke suatu daerah, kek Toraja gini, pas banyak acara. Duh, gak nolak deh berlama di sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener bgt! Semacam liburannya semakin berfaedah ya...

      Delete
  2. Aku jadi pengen juga ke Toraja ini, penasaran sama kebudayanya yang unik itu. Dan aku juga pengen lihat tari tradisionalnya itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin! Semoga bisa ke sana bareng yakkk. Pengen balik juga, hehehe

      Delete
  3. Toraja Ini salah satu tempat yg pengen banget aku datangin :D. Blm kesampaian sampe skr. Asik tarsok tarsok, eh malah pandemi :(. Aku suka dengan budayanya yang unik, dan tempat2 dinginnya, secara aku ga kuat panas mas :D. Makanya kalo tau ada destinasi wisata yg berhawa sejuk, aku pasti favoritin :D.

    ReplyDelete