Seketika saya merasa di tengah
gurun pasir, Morie berhasil membuat saya mengingat sosok Aladdin yang melintas
dengan permadani ajaibnya, lagu berjudul A
Whole New Word yang ia bawakan sukses mengajak saya kembali ke masa kecil. Mungkin ketika dewasa suara indahnya akan
berubah, bertambah bagus, yang jelas saya akan rindu hari itu, saat
penyanyi cilik yang pernah bernyanyi di hadapan Pak Presiden Jokowi itu membuka
acara Bank BCA dengan sangat pintar, moment yang tepat saat ia terlibat memperingati
Hari Anak Seduni 2017 bersama BCA yang membawa senyum hingga ke timur
Indonesia.
“Apa yang dibutuhkan anak-anak di seluruh dunia?” ujar Dimas
yang tak menyangka akan bertanya langsung kepada Presiden Direktur BCA, Jahja
Setiaatmaja kala itu. Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November
rasanya dianggap tepat untuk menyuarakan suara mereka, Dimas salah satunya
meskipun ia tak banyak berucap, “bagi saya, yang dibutuhkan adalah kasih
sayang, bermain dan pendidikan” lanjutnya. Pak Jahja pun setuju akan hal itu,
menurutnya dengan ketiga hal itu anak-anak akan mendapatkan masa depan yang
lebih baik, masa kecil yang membahagiakan dan tak bisa diulang kembali.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
seakan merasakan tujuan dibuatnya ‘Hari Anak Sedunia’ ini, meskipun sebenarnya,
bagi para orang tua kebaikan kepada anak haruslah dilakukan setiap hari.
Memperingati hari anak tahun ini, BCA
berpartisipasi mendukung peningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
holistik dan integratif dengan memberikan donasi kepada United Nation
Internasional Childern’s Emergency Fund (UNICEF). Apa itu ‘Holistik dan Integratif’? Adalah sebuah pengembangan anak
usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam,
bukan hanya fisik dan non-fisik saja, tapi sisi mental, emosi dan sosial juga
termasuk.
Sebagai salah satu bank terkemuka
di tanah air yang terkenal dengan segala inovasi barunya, BCA melihat
pengembangan holistik integratif ini sebagai wujud kasih sayangnya terhadap
anak-anak di Indonesia, BCA berusaha menciptakan sebuah lingkungan yang ramah
untuk anak yang dimulai dari sosok di sekitarnya. “Yang penting adalah bagaimana
lingkungan dari anak-anak tersebut” kata Pak Jahja, “kasih
sayang itu penting, bagaimana mereka bisa belajar dan merasakan ‘home’ yang
baik, dengan kasih sayang yang berkecukupan” lanjutnya.
Jahja Setiaatmadja - Presiden Direktur BCA |
BCA fokus terhadap guru dan
sarana pendukung lainnya, jika berbicara pendidikan tentunya akan terpintas
banyak perlengkapan. Zaman sudah berubah, jika hanya antara guru dan murid
tentunya akan beresiko pasif dan kurang berkembang, bahkan ‘tertinggal’ jika
dilakukan perbandingan antara anak-anak di perkotaan dan di wilayah pedalaman.
Di tahun ini, BCA bersama UNICEF akan terbang jauh ke timur Indonesia, program
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratis (PAUD HI) ini akan berlabuh di
Sorong dan Raja Ampat.
PAUD HOLISTIK & INTEGRITAS BANK BCA
17 tahun bekerjasama dengan
UNICEF, BCA terbilang sangat mendukung beragam agenda UNICEF Indonesia yang
selalu concern dalam mengembangkan
kualitas anak Indonesia. April lalu contohnya, BCA menyumbangkan buku edukatif,
buku panduan guru mengajar, alat peraga edukatif, serta melaksanakan edukasi literasi keuangan tentang manfaat
menabung dan edukasi kesehatan bagi para siswa, hal ini dianggap sebagai
kegiatan yang tepat untuk memperbaharui mind set masyarakat. Mengapa perlu alat
peraga? Pasti beberapa kalian bertanya hal tersebut, anak-anak butuh praktek langsung, seperti
yang saya bilang kalau zaman sudah berubah, langsung praktek adalah metode
belajar yang efektif saat ini. Ingat,
pada dasarnya anak kecil punya rasa ingin tahu yang sangat besar.
Tahun ini, dengan memberikan donasi
sebesar 850 juta untuk program PAUD HI, BCA yakin dapat meminimalisir beberapa
faktor penghambat akses pendidikan. Organisasi Kemanusiaan PBB ini menyebutkan
bahwa ada sejumlah faktor yang menghambat akses terhadap penghidupan yang
layak, 14 % anak Indonesia tumbuh dalam keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan,
37% mengalami hambatan pertubuhan gizi dan nutrisi yang buruk, serta 50% anak
Indonesia yang masih bersekolah menjadi korban kekerasan fisik. Miris sekali bukan?
Penyerahan simbolis dari BCA kepada UNICEF |
“Saya berharap perusahaan lain
ikut copy-paste apa yang Bank BCA lakukan” tegas Pak Jahja Setiaatmadja.
Faktanya, dunia pendidikan di daerah kecil bisa dibantu oleh banyak pihak, tak
selalu mengandalkan APBN ataupun dana pemerintah daerah, iyakan? Sorong dan
Raja Ampat contohnya, kalau kita lihat saat ini pariwisata di Papua kan
meningkat banget ya, foto-foto intagramable tersebar luas dengan senyum semua
orang yang bergaya bak model, warga asli dan anak-anaknya pun berhak akan hal
itu, senyum manis yang khas dari bagian keindahan Sorong & Raja Ampat.
World Childern’s Day 2017
diperingati BCA dengan perayaan simbolis penyerahan donasi 850 juta untuk
progran PAUD HI kepada Deputy Representative UNICEF, Lauren Rumble. Saya bangga
sekali terlibat menjadi saksi dalam acara itu, apalagi pemilihan lokasi
programnya, pendidikan yang layak dan merata di seluruh Indonesia nampaknya
bisa tercapai dengan lebih cepat jika banyak perusahaan yang ‘ikut-ikutan’
dalam hal baik ini. Btw, Raja Ampat termasuk dalam bucket list saya loh, semoga bisa ke sana deh sambil melihat senyum anak-anak Papua..... Amin.
Semoga perusahaan2 lain pun tergerak untuk memajukan pendidikan anak Indonesia hingga pelosok
ReplyDeleteIya teh, bener banget
Deletejadi pengen diajak jalan ke raja ampat dari baca judulnya aja.
ReplyDelete