Enaknya berapa lama sih explore Sa Pa, Vietnam? Kalau punya banyak waktu, menurut Saya sih 3 hari cukup kok, biar gak terlalu gedebak-gedebuk pindah dan menikmati destinasinya. Karena pastinya kan, 3 hari tersebut sudah termasuk seharian di Fansipan, dan juga durasi persiapan perjalanan balik ke Hanoi. Sa Pa tuh memang kota yang kecil, tapi untuk menikmati sebagian keunikan dan keindahannya kita harus berolahraga, contohnya kalau kalian mau coba ngelokal, sehari aja jadi suku Hmong, kalian harus ke Cat Cat Village. Perpaduan alam dan budaya lokal yang sangat berwarna, salah satu destinasi wajib kalau kalian ke Sa Pa!
Setelah menikmati keindahan Sa Pa Lake, Saya langsung kembali ke hotel untuk bersiap-siap lanjut ke destinasi selanjutnya. Bisa dibilang, ini salah satu yang terwajib, mencoba ‘ngelokal’ di Vietnam Utara, yaitu main ke Cat Cat Village. Tips dari Saya, mending kalian naik buggy car (transportasi umum di Sa Pa) untuk ke gerbang utamanya, kesalahan Saya adalah jalan kaki, yang membuat rasa lelah terasa lebih dahulu sebelum benar-benar sampai di spot utamanya.
Kalian jangan pikir di sana banyak kucing ya! Mekipun namanya Cat Cat Village, jujur Saya tuh jarang menemukan kucing di sana, haha. Jadi, kenapa namanya Cat Cat Village? Ini Saya cari info di Google ya, belum sempat nanya orang sana soalnya, katanya sih dulu pada masa kolonial Prancis di Vietnam (akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20), orang-orang Prancis menemukan desa ini dan terpesona dengan keindahan alamnya, terutama air terjunnya, nah karena suku di sana tak bisa menyebut 'cascade' yang dalam bahasa Perancis artinya air terjun, makanya orang lokal nyebutnya Cat Cat, dan jadilah itu sebagai nama resminya.
Ngapain aja sih di Cat Cat Village? Sedikit informasi, Cat Cat Village adalah sebuah desa yang dihuni oleh Suku Hmong, yang merupakan kelompok etnis minoritas terbesar di Vietnam. Daya tariknya tentu kehidupan mereka yang masih asri, vibes tradisional masih terasa, gaya berpakaian, sampai peoduk-produk yang mereka jual di sepanjang jalan adalah hasil kerajinan tangan mereka, alias souvenir. Apakah kita hanya sekedar melihat doang? Tentu tidak, kita bisa cosplay jadi warloknya.
Bayar gak masuk Cat Cat Village? Tentu saja! Kita harus mengelurkan uang 150,000 VND, atau sekitar 80ribuan lah, yang saya rasa worth it dengan pengalaman yang kita rasakan. Untuk tiketnya bisa kita beli langsung di lokasi ya. Eits, jangan pernah kalian berpikir nyampe di Cat Cat Village kita bisa langsung menikmati asri dan ambiance lokalnya, kita harus kardio dulu nih, menapaki anak tangga sambil cuci mata di toko-toko sekitar. Sebenarnya ada opang sih, tapi lebih baik digunakan untuk baliknya saja.
Oh iya, harus kalian catet ini sih! Belum lengkap ke Cat Cat Village kalo tidak pakai baju adatnya yang punya warna-warna mentereng. Harga sewanya terbilang murah kok, bahkan bisa ditawar, mulai dari 50,000 VND – 100,000 VND, sudah lengkap dengan make up, aksesoris, hingga hairdonya pula. Namun, kalian harus siap dengan keribetan saat berjalan menuju spot utama Cat Cat Village ya, jadi harus lebih berjuang gitu.
Spot utamanya di mana sih? Kalau udah sampai ke jembatan gantung dan melihat air terjun Tien Sa, artinya kalian sudah sah ke Cat cat Village. Ditambah, akan ada pertunjukan tarian dari warga lokalnya yang cukup menghibur dan menarik perhatian. Jangan lupa foto-foto juga ya, karena mostly tiap sudut di Cat Cat Village tuh cakep buat foto-foto. Deretan rumah tradisionalnya bisa kita jadikan spot foto juga, namun harus sopan ya, dan beberapa di antaranya juga ada yang sedang berkegiatan, mulai dari menenun hingga merajut.
Suasana di Cat Cat Village membuat Saya jatuh cinta. Anginnya yang segar, suara air mengalir, orang-orang bersuka ria, pemandangan alam yang menyegarkan mata, musik yang sesekali terdengar, dan meskipun lelah, lelahnya tuh terbayarkan dengan pengalaman yang membahagiakan. Kita bisa kok seharian di sini, tapi saya tidak menyarankan, takutnya hujan atau apa, hehe. Oh iya, untuk fasilitas, di sini juga sudah ada toilet, coffe shop, dan tempat belanja oleh-oleh tentunya, jadi pastikan kalaian bawa uang cash ya untuk bayar ini-itu.
Perjuangan belum berakhir, untuk Kembali ke tengah kota Sa Pa, keluar dari Cat Cat Village, kita harus menanjak lagi, meskipun ada buggy car atau ojek, tapi tetap harus naik duru dari lembah air terjunnya, haha. Tapi tak apa, percaya deh, lama-lama capeknya gak terlalu terasa karena view hijau dan suara alam yang menemani selama perjalanan.
No comments