Selamat Hari Ibu, Semua!

22 Desember 2022. Hari di mana perasaan itu datang kembali. Seberapa kerasa pun Saya melupakannya, tapi ia selalu hadir dan memaksa saya untuk selalu merenung, meskipun pada akhirnya Saya tersenyum. Hari Ibu, hari di mana Saya berpikir “Bagaimana jika sudah tak punya Ibu?”, terus saya merayakannya bagaimana?

 


   Baru saja bangun tidur, Saya langsung menggalau. Sebabnya, ya karena sosmed. Teman saya merepost sebuah koten tentang Ibu di Instagram storynya, yang ternyata konten tersebut postingannya Pak Erik Thohir. Hari ini, sempatkanlah pulang dan temui Ibu. Kalimat pertama yang saya baca, dan langsung membuka memori lama. Kenangan bersama Ibu yang selalu membawakan cokelat ketika ia pulang kerja, dan kenangan bersama beliau ketika ia selalu menyiapkan bekal untuk saya sebelum berangkat kerja. Oh god, jadi kangen banget sama Nyokap, gw


Postingan Pak Erik Thohir tuh bikin Saya langsung ingin pulang, dan memuluk Ibu. Tapi apalah daya, Beliau sudah tenang bersama Allah SWT saat ini, dan Saya yakin saat ini almarhumah sedang tersenyum melihat Saya menikmati hidup. Terus kalau kalian baca captionnya ya, “Saya pribadi suka banget kalimat, Rezeki terindah adalah ditakdirkan menjadi anak dari ibu hebat sepertimu”, rasanya tuh pengen langsung pulang, terus bilang ini ke Ibu. 


Kalian yang masih Ibu, mending coba renungkan deh, atau langsung eksekusi pulang terus peluk Ibu kalian selagi bisa. Karena saya pernah baca ya, banyak orang yang kalau ditanya tentang tujuan hidup, pasti jawabnya “Ingin membahagiakan orang tua” tapi pada kenyataannya, hal-hal yang dilakukan hanya menyenangkan diri sendiri dan melupakan orang tuanya. Sibuk traveling, bahkan lebih nyaman dengan membangun jejaring pertemanan. 


Belajar dari pengalaman, Saya pernah di posisi itu. Dan ketika Ibu Saya jatuh sakit, Saya langsung benar-benar meminta kepada tuhan untuk perpanjangan waktu bersama Beliau. Padahal, saat beliau sehat, se-simple Saya buka HP dan langsung mencari kontak beliau kemudian menghubunginya. Mendengarkan ceritanya, berbagi cerita, dan yang terpenting tuh meminta restu untuk segala kegiatan dan keputusan hidup yang saya ambil. “Bu, gimana hari ini?”, atau “Bu, ngapain aja hari ini?”. Jujurly, rasanya pengen kembali ke masa lalu dan menghabiskan waktu sama Ibu, hiks!


Postingan Pak Erik yang satu ini benar-benar relate banget deh pokoknya sebagai reminder kita saat ini. “Peluk, cium, dan kabari Ibu mu selagi masih bisa”, kalimat terakhir dari postingan Menteri BUMN Republik Indonesia ini seakan mengajarkan kita hal simple yang bisa kita lakukan saat ini juga. Sebelum semua terlambat, dan kalian merenung serta menyesal tak melakukannya selagi masih bisa. 


Terus ya, belajar dari pengalaman nih ya, kalau nyokap udah gak ada, bisa deh rayakan dengan orang yang menyayangi kita, atau orang yang kita sayangi, orang-orang yang menjadi support system terbaik, yang membuat kita melupakan hal-hal yang menyedihkan tentang Ibu. Intinya, coba deh kita mengingat hal-hal indahnya saja, hehe


Kalau kalian, ada gak sih cara merayakan Hari Ibu yang selalu dilakukan? Kayak misalnya, kan tahun lalu Pak Erik tuh ngasih hadiah ke Istrinya gitu, dan kalian tahu apa hadiahnya? Kambing, yang diberi nama Ambyar! Unik banget kan… Karena mungkin, moment tersebut akan selalu dikenang dan membuahkan senyumah hingga tawa ketika mengingatnya. Dan pasti, generasi sekarang yang kreatifnya out of the box banget pasti punya deh cara tersendiri untuk menikmati Hari Ibu.

7 comments

  1. Ibu kita layak mendapat tempat yang sangat istimewa dalam hidup kita. Setiap ibu berhak untuk dihormati dan dicintai. Selamat Hari Ibu!

    ReplyDelete
  2. Mau setinggi apapun jabatan mu jangan lupakan sosok seorang ibu!! Respect banget sama pak Erick Thohir

    ReplyDelete
  3. Kata kata pak Erick Thohir buat kita langsung mikirin seorang ibu yang telah melahirkan kita

    ReplyDelete
  4. Kepada orang yang telah melakukan lebih banyak untukku daripada siapa pun di dunia ini! terimakasih ibuu

    ReplyDelete
  5. Emang bener banget terkadang kita sibuk dengan diri sendiri tanpa memikirkan seorang ibu yang telah melahirkan kita

    ReplyDelete
  6. Ibu memang harus dan wajib dihormati.

    ReplyDelete
  7. Your heartfelt reflection on Mother's Day resonates deeply. Erik Thohir's post stirred memories of your mom's warmth. The reminder to cherish and embrace loved ones now is profound. Sending virtual hugs
    New Jersey Domestic Violence Law

    ReplyDelete