Berseluncur dan melompat dari
ketinggian di akhir kegiatan river adventure
di Baturraden Adventure Forest (BAF) adalah hal yang sudah saya nantikan,
bahkan sejak Mas Pradna dengan rela meminjamkan sendal nya karena saya
benar-benar tanpa persiapan untuk kegiatan outdoor
tersebut. Ini pertama kalinya saya ikut
Juguran Blogger, dan hanya
membaca sekilas jadwal kegiatan yang diberikan, intinya kita akan berkemah di
BAF, tanpa tahu kalau ada kegiatan outdor yang menguji adrenalin saya kala itu.
“Yakin, Ris. Gila lo ya? Tinggi
loh itu? Enggak sayang sama hidup?”
Pertanyaan itu tedengar, sedikit
mengurungkan niat tapi keberanian dan rasa ingin teriak masih lebih besar.
“Berani dong, kapan lagi. Udah
jauh-jauh ke sini”
Dengan nada sombong yang diiringi
kaki sedikit bergetar. Tak pernah terpikirkan hari itu menjadi hari terakhir
saya hidup karena saya yakin kegiatan ini sudah diuji untuk tak mebuat orang
mati. Sedikit membuat bokong sakit mungkin iya, karena kalau salah posisi
pantat akan berciuman dengan batu di dasar sungai.
Setengah tahun sudah berlalu. Rasanya target yang saya buat untuk
menikmati hidup di 2019 sudah tercapai, 1
bulan 1 destinasi. Perjalanan mulai dari Bandung, Bali, Ipoh, Penang, Luang
Prabang, Chiang Rai, Chiang Mai, Semarang, Cebu, Blora, Lasem, Surabaya, dan
Banyuwangi berhasil saya lakukan di 6 bulan belakangan. Saya bersyukur, sangat bersyukur, tapi sebagai manusia obsesi untuk
mendapatkan hal lebih tentunya selalu ada.
Sebenarnya sejak kecil saya sudah
menyukai hal-hal yang menguji adrenalin. Kelas 4 SD saya lompat dari lantai 2
sekolah, pulang ngaji main ‘Jelangkung’ karena penasaran, suka banget nonton
film horor dan pembunuhan, serta enggak pernah bosen kalau diajak naik tornado
di Dufan. Rasanya sejak kecil saya sudah
tahu kalau teriak baik untuk psikis dan kesehatan saya, haha.
Singkat cerita, sampailah di mana
saya benar-benar ingin teriak. Bukan
karena suka tapi karena ingin. Teriak sambil menikmati alam bebas adalah
hal yang akan saya lakukan. Saya ingin mencoba hal-hal baru, traveling yang
lebih jauh dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berkesan. Tapi tetap tahu aturan dan sesuai kemampuan sih.
Apa yang saya butuhkan?
Saya masih sendiri, belum
berkeluarga, dan belum memikirkannya. Tapi saya punya Ibu, yang kadang wajahnya
terlintas ketika saya ingin melakukan banyak hal. Part ini saya seperti menulis surat wasiat, haha. Ada masa ketika
kita dipaksa untuk menjadi seorang yang egois. Yang kadang buta akan pilihan yang ada. Dan selalu membenarkan apa
kata nurani. it’s not right, but it’s okay.
Sisa tahun ini, atau bahkan sisa hidup saya, akan saya
persembahkan untuk membahagiakan 2 orang yang saya sebutkan di post ini. Saya dan Ibu saya. Dan
kalian tahu apa yang saya butuhkan? Cinta. Awalnya saya memikirkan banyak hal, tapi semakin mengecil, semakin
kompleks. “Kami tidak menyebutkan asuransi. Kami menyebutnya cinta”. Kalimat
itu saya dapatkan dari channel Asuransi Astra Life Indonesia. Pertama
kali tahu, pertama kali lihat ending
video Astra Life di Youtube itu, saya
langsung berpikir jauh ke depan. Hari itu adalah hari di mana saya ingin
melindungi diri saya dan orang yang saya cintai dalam keadaan sadar. Saya
sadar, saya membutuhkan asuransi untuk menjadi safety net di saat hal-hal yang
tidak diinginkan terjadi kepada saya & orang yang saya cintai.
Asuransi di Indonesia itu banyak sekali. Dan kesadaran seseorang
akan asuransi juga semakin meningkat seiring dengan usaha para pemainnya untuk
menghilangkan proses ‘ke-ribetan’ dalam dunia asuransi. Pendaftaran secara online hingga penjelasan yang dibuat sesimple
mungkin contohnya. Saya masih ingat saat pertama kali mengenal asuransi,
rasanya seperti di kejar-kejar untuk sekedar dijelaskan terkait produk, dan
ketika saya berikan waktu saya justru tak mengerti apa yang dibicarakan karena
bahasanya yang terlalu ‘berat’.
Saya menginginkan Asuransi Jiwa Terbaik, Asuransi Jiwa Yang Bagus, dan tentunya
yang enggak ribet. Dari mulai daftar
hingga klaimnya mudah pokonya. Emang
ada? Ada! Kalau kalian sudah kenal
yang namanya Flexi Life, produk
Asuransi Jiwa Fleksibel dari Asuransi Astra Life.
Apa Keunggulan Flexi Life?
Perlu kita ketahui, Flexi Life
adalah asuransi jiwa murni yang dimana uang pertanggungan dan preminya
ditentukan oleh nasabahnya sendiri. Perlindungannya
pun hingga 5M tanpa cek medis. Ini
adalah hal pertama yang saya suka dari produk ini, ketika nasabah dibebaskan
untuk menentukan sendiri sesuai kebutuhannya. Mulai dari pendaftarannya
saja sudah gampang sekali, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, cukup
buka https://ilovelife.co.id, kemudian
isi data yang dipinta. Uniknya, pengisian
di web tersebut tak membosankan, tampilan dan warna homepage nya menarik.
Saat mengisi data, tanpa sadar
kita juga diajak untuk mengkalkulasikan premi terlebih dahulu. Dan pada Flexi
Life ini, kita cukup bayar resiko untuk umur saat ini, artinya premi tersebut disesuaikan dengan resiko
hidup setiap tahunnya. Jadi, orang
dengan usia muda memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan yang berusia tua
sehingga premi yang dibayarkan lebih murah.
Asuransi Jiwa Fleksibel ini juga memberikan nasabahnya kebebasan untuk
menentukan jangka waktu pembayaran premi, bisa dilakukan secara per-bulan hingga per-tahun. Besaran premi nasabah Flexi Life juga bisa
diubah-ubah sesuai kemampuan nasabah saat itu. Dan semuanya dilakukan
secara online. Misalnya, bulan ini
bayarnya 500k/bulan tapi karena bulan depan harus bayar semester, pembayaran premi
diturunkan menjadi 200k, bisa, cara gampang langsung deh ke web nya.
Oh iya, selain Flexi Life juga
ada yang namanya Flexi Critical Illness
(CI), asuransi penyakit kritis yang juga bisa kita #AturSendiri dan cukup bayar sesuai resiko saat ini. Flexi CI
melindungi kita dari resiko 3+1 penyakit kritis yang paling sering ada di
sekitar, seperti stroke, jantung, kanker, dan kanker tahap awal.
Perlindungannya hingga 2M tanpa cek medis, dan frekuensi pembayaran preminya
pun beragam mulai dari bulanan, kuartalan, semesteran, hingga tahunan.
Kenapa Butuh Asuransi?
Saya sudah melewati hal yang sempat
saya takutkan, kemungkinan terburuk yang ada yaitu kecelakaan hingga kematian,
dan akan membuat orang yang saya sayangi bersedih.
Seketika saya menjadi manusia
yang tak puas. Yang belajar dari pengalaman untuk mencoba hal baru, namun rasa
sakit yang saya rasakan tadi seperti mengisyaratkan untuk lebih berhati-hati. Lagi pula, kalian tahu berapa premi yang
saya bayarkan untuk uang penanggunan 50 juta pada produk Flexi Life? Hanya 127
ribu per tahun! Atau jika dibagi 12 hanya sekitar 11 ribuan per bulan,
benar-benar enggak sebanding dengan minuman ber-boba favorit saya, hehe.
Dengan uang yang ‘kecil’ saya
merasa bisa mendapatkan manfaat yang besar. Tapi saya juga harus memahami rulesnya. Karena seperti cinta, asuransi juga harus dimengerti. Misalnya,
setelah sukses membeli Asuransi Jiwa Flexi Life, saya harus tahu kalau batasan
produk tersebut bukan untuk kecelakaan kegiatan-kegiatan ekstrim, melainkan
kematian. Sehingga kalau mau semakin bebas menguji adrenalin nampaknya saya
harus tambah produk khusus, dan Flexi Life punya yang cocok! Tinggal cek di www.ilovelife.co.id sekarang juga!
Bagaimana,
sudah terbayang betapa mudah dan bermanfaatnya memiliki asuransi jiwa? Kalian
bisa langsung praktek atau setidaknya mengetahui besarnya premi kedua produk
tersebut untuk umur kalian! Kalau cocok bisa langsung beli! Dan jangan lupa
juga untuk memasukan kode BLOGRIYARDI94
di ‘icon kotak biru’ di sebelah kiri bawah web, sebagai sumber informasi kalian
berasuransi.
No comments