Gak pernah ada kata “CUKUP” untuk
dunia teknologi. Kalau saya Si Tekno,
pasti sudah banyak dosa karena tak pernah puas dan bersyukur, haha. Untungnya
sejauh ini saya hanya penikmat, pengguna yang langsung minta bantuan Google
kalau ditanya hal teknis tentang teknologi yang saya genggam. Smartphone tentunya yang saya maksud. Yang dicariin pas buka mata, yang dikhawatirin
pas mau tidur, dan yang bikin happy kalau lagi ngaca. Eh, hanya saya saja atau kalian juga merasakan hal yang sama?
Masih di zona nyaman.
Semenjak punya OPPO F3, jujur saja saya gak tertarik
membeli smartphone baru. Mending dananya buat traveling, hehe.
Saya masih sadar kalau gear saya yang
satu ini masih asik diajak kerja. Lagi
pula, bagi saya pribadi spek yang ditawarkan ponsel pintar belakangan ini
hampir mirip semua, sekalipun ada yang beda, gak terlalu penting buat saya.
Tapi bukan teknologi namanya kalau tidak berkembang dengan pesat atau ‘berambisi
sempurna’ dengan melengkapi fitur-fitur di dalamnya, khususnya untuk smartphone, wujud nyata dari teknologi
yang sudah menjadi kebutuhan primer
di masa kini.
Sejak ‘dipaksa’ kenal dengan
brand asal China yang satu ini, OPPO, karena
iklannya ada di mana-mana. Saya semakin mudah tercyduc masuk trend kekinian.
“Jadi
begini rasanya kemakan iklan”, ucap saya ketika pertama kali punya
produk OPPO. Saya ingat banget, tahun lalu wide
angle itu lagi hitz banget, dan ketika OPPO menyematkan fitur cameranya
dengan sudut lebar 120 derajat, saya langsung jatuh hati. Pikir saya kalau lagi traveling dan hangout gak perlu lagi dempet-dempetan
kalau foto dan view yang ditangkap lebih luas, dan itu benar terjadi.
Antara memulai atau meninggalkan perang! Bagi saya pribadi, OPPO seperti mengajak saya terbang kemudian saya
dihempaskah jatuh. 6 bulan kemudian, inovasi terbaru dari vendor smartphone yang bisa dibilang
memimpin trend ponsel saat itu lahir, OPPO F5 dengan kecerdasan buatan yang
menjadi senjata tambahan power full di kamera 20 MPnya seakan bersiap memulai
babak persaingan baru. Artificial
Intelligence Beauty Recognation namanya, teknologi ini mampu mengenali
jenis kulit, warna, jenis kelamin, hingga usia. Semoga teknologi ini keluar bukan karena banyaknya candaan “Kamera OPPO
nipu banget sih” yaaa...hehe.
Pola yang sama, ternyata saya saja yang belum kenal dekat
dengan Si OPPO. Berselang 6 bulan (lagi) mereka resmi mengupgrade fitur-fitur unggulan yang ada di
OPPO F5 ke OPPO F7. Seri terbaru dari OPPO yang masih bergelut dalam peperangan
ponsel ber-Artificial Intelligence
(AI).
Say Hello to OPPO F7 Moonlight Silver
Moonlight! Jadi ingat insiden
salah amplop di Oscar tahun lalu, hehe. Tapi tentunya sebutan warna untuk produk terbaru
OPPO ini gak ada sangkut-pautnya dengan film tersebut. Moonlight Silver lengkapnya,
sejujurnya saya baru tahu banget kehadiran warna ini di OPPO pas megang
produknya, karena yang saya tahu dan kebanyakan saya lihat Chelsea Islan hanya
memamerkan Solar Red (merah) saja, ditambah
saya harus fokus sama Chelseanya juga kan, hehe.
Oh iya, seperti yang saya bilang di awal, setelah punya F3 saya gak
terlalu notice produk OPPO selanjutnya, F5. Jadi saya gak terlalu tahu
perubahan detail F5 ke F7 itu apa aja, selain resolusi dan bentuknya yang bisa
saya lihat di internet. So, mari kita mulai membahas sedikit pengalaman saya
menggunakan smartphone dengan tagline AI-Powered
Selfie: Capture The Real You, OPPO
F7 ini....
Saya suka sekali warna moonlight
silver dan design dari OPPO F7 ini. Entah apa karena iklan yang selalu
menampilkan Chealsea dan Red Solarnya, saya jadi mikir kalau warna tersebut
memang bagus tapi untuk wanita. Moonlight
silver itu seperti biru metalic tapi pudar, atau mungkin abu-abu, gitu deh pokoknya
tergantung kena cahayanya arah mana, haha. Bagi saya, warna ini cocok
banget buat cowok karena selain berkelas dan elegan, moonlight silver juga gak
terlalu norak untuk menarik perhatian di tempat umum. Tapi bukan untuk pamer ya, bisa diartikan fashinable gitu deh kalau lagi
digunakan.
Tampilan ponsel yang menarik. Saya pribadi nyaman banget genggamnya,
dan jika ditaruh di kantong juga gak mengganggu atau ribet ngeluarinnya karena
bentuknya yang slim. Enteng/ringan juga, karena ternyata OPPO F7 didominasi body plastik. Bak dua sisi mata uang,
bahan plastik ini juga membuat saya riskan menjatuhkan smartphone ini karen licin ketika tangan berkeringat, dan sisi
belakangnya yang mengkilat sangat berpotensi memperlihatkan banyaknya sidik
jari, kadang mikir “Nih HP kotor banget
sih...”
"Ya, kalau foto dari jauh, serasa megang Ipon X lah, haha...” Eh,
bukan gak bangga ya, tapi beberapa teman saya berkata demikian. Tampilan yang
menarik tadi juga diperkuat dengan layar ‘berponi’ yang semakin marak hadir di
pasar smartphone tahun ini. Layar
lebih luas, terasa penuh tanpa bezel, bagi saya displaynya ini bikin bahagia. Tapi
sebagai perkenalan, saya pribadi dibikin sedikit bingung mencari tombol back,
home, and minimize yang biasa ada di bagian bawah pada layar, perlu adaptasi deh.
Kalau sisi kanan, kiri, atas bawah hp ini, sama saja.
Turn On, OPPO F7!
ColorOS 5.0 berbasis Android 8.0 Oreo, nampaknya merekalah yang
membuat layar penuh OPPO F7 menjadi begitu indah ketika dinyalahkan. Jadi pas saya nyalahkan smartphone ini, temanya
tuh sesuai warna hpnya gitu, gambar bumi dari luar angkasa, dan bening banget.
Alasannya kenapa? bisa dong kalian cari aja di google, hehe.
Jujur, yang pertama saya coba
adalah nonton youtube, saya penasaran
bagaimana sensasinya nonton di layar smartphone berponi. Harus saya akui,
kejernihan layar membuat saya betah berlama-lama menonton youtube atau video, sesuai
yang diunggulkan yaitu keluasan layar, tapi sayangnya jika ingin beneran full layar harus nonton dalam mode zoom dan memotong beberapa sisi, namun jika tidak dizoom juga tetap puas kok
nonton di OPPO F7 ini.
Seperti biasa, jarang dan hampir gak pernah baca buku petunjuk kalau
punya ‘mainan’ baru, jadi utak-atik aja langsung, hehe. Dan pas lagi nonton
youtube, gak sengaja ngeswipe sisi
kiri layar, terus keluar tiga icon gitu. Yang pertama, SCREEN RECORDING, ini yang bikin saya semakin suka dan merasa
semakin ‘keknian’. Kalian pernah liat
insta stories artis atau selebgram yang merekam layar smartphone mereka gak
sih? Belakangan lagi hitz loh aplikasi tersebut. Tapi kadang harus berbayar
kalau gak mau ada watermarknya, dan di OPPO F7 ini dikasih GRATIS, durasinya
juga cukup lama hingga 30 menit. Ikon paling atas dalam menu tersebut.
Fitur tersebut kemudian diikuti
dengan ikon ‘Crop’ yang berfungsi jalur cepat screen captured (yang
tentunya sudah wajib banget, atau di produk OPPO tinggal swipe tiga jari secara
bersamaan aja ke bawah) dan satu lagi ikon yang saya gak tahu namanya apa,
tapi bermanfaat banget. Jadi, ngeblock
notifikasi gitu, biar gak ganggu pas lagi nonton video atau main games.
Setelah merasakan sensasi full screenya, barulah saya mencoba kamera 25 MP berbasis AI yang
jadi daya tarik F7 ini. Ini kamera
depan loh ya, jadi OPPO F7 ini memiliki dua buah kamera seperti produk lainnya,
tapi resolusinya lebih meningkat saja. Kamera depan 25 megapixel, dan belakang
16 megapixel. Dipastikan saya kehilangan beberapa fitur kamera F3 pada F7
ini, tak ada wide angle dan GIF maker
yang jelas, tapi saya menemukan banyak keunggulan baru.
HDR, F7 membuka mata saya akan fitur yang satu ini. Karena layarnya
yang lebar jadi melihat detail foto adalah hal wajib, dan fitur HDR F7 wajib
kalian coba dan mungkin sering-sering deh digunakan. Jepretan lebih contrast dan structurenya bagus, gak perlu edit
sana-sini lagi deh pokoknya. FYI, fitur ini lebih berasa sih kalau buat
foto cityscape atau human interest.
Jepretan F7 dengan HDR Mode |
Jepretan Oppo F7 dengan Normal Mode |
AI yang mendukung F7 ini memiliki
16 kondisi & objek yang mampu dipercantik. Sunset, Indoor, Grass, Food, Sky, Snow, Night, Animal, Firework, and
etc, tentu berbeda-beda keunggulan warna yang dimilikinya. Dan semakin
‘pintar’ dalam hal edit-mengedit, OPPO F7 memberikan fitur Vivid Mode di kameranya untuk menaikan saturasi sehingga
warna-warna terang menjadi lebih cerah dan menonjol. Dan yang hebat, kedua fitur
tersebut bisa digunakan secara bersamaan, bahkan mampu menghasilkan efek bokeh,
padahal kamera belakangnya hanya satu,Keren!
Hasil kamera Oppo F7 dengan vivid Mode |
Yang saya suka lagi dari kamera OPPO
F7 adalah digital zoomnya, gak perlu
lagi mencet tombol samping, pokoknya semua aktifitas ada di layar. Kalau pakai hape 5 juta ke atas pasti sudah
biasa deh dengan fitur zoom ini, tapi dengan harga Rp. 4,199jt, OPPO F7
memberikan saya fasilitas yang cukup memuaskan dan berkelas. Juga jangan lupakan AR Sticker yang membuat kita semakin bahagia melihat wajar di
layar, lucu nan menggemaskan, meskipun masa-masa itu sudah berlalu, haha.
AR Sticker ini juga mampu mendeteksi banyak wajah loh, gak hanya satu!
AR Sticker buat lucu-lucuan, hehe |
Keunggulan OPPO F7
296 titik di wajah! Bisa
dikatakan ini adalah keunggulan dari OPPO F7. Dengan banyaknya titik
yang terdeteksi oleh kecerdasan buatan yang dimilikinya, kedua kamera OPPO ini
tak hanya mempu menghitung umur dan mendeteksi warna kulit saja, tapi juga
membedakan jenis kelamin. Untuk cowok nih
ya, pernah gak sih kalian foto berdua sama pacar atau teman cewek, terus muka
kalian mulusnya hampir sama? Nah, itu berarti kameranya ‘kurang’ cerdas, OPPO
F7 dinilai mampu memberikan sedikit perbedaan pada gender. Tapi kalau saya sih
lebih memilih tanpa AI, foto yang dihasilkan F7 ini udah bagus banget, pasalnya
fitur AI juga bisa di nonakifkan kok. Dan,
kalau kata temen saya yang cewek nih ya, foto pakai F7 membuat dirinya gak
perlu make-up lagi, haha.
AI di F7 ini tak hanya ‘membantu’
di kamera depan saja, tapi juga di kamera belakang. Di saat yang merek lain
sibuk dengan dual kamera untuk menghasilkan gambar bokeh, OPPO justru kembali
dengan satu kamera tapi canggihnya kayak dual kamera. Bagi saya ini pribadi,
ini langkah yang bagus, jadi gak perlu bingung lagi kalau foto melihat ke lensa
kamera yang mana.
Untuk proses unlock-nya juga
membuat saya terkesan. Cepet banget!
tak hanya finger print saja tapi juga
facial unlock. Terus, ada lagi fitur screen brightness conpensation, saya
sebenarnya kurang tahu pasti penggunaannya gimana, tapi yang saya rasakan fitur
ini membantu banget pas di ruang gelap, kecerahan layar otomatis menyesuaikan
gitu. Saya rasa fitur ini pas banget deh
buat orang-orang yang kalau di bioskop nyalahin hp, dan membuat saya kzl, haha.
Oh iya, OPPO F7 juga menghadirkan Assistive Ball yang memudahkan pengguna jika
masih bingung mencari tombol back, home, and minimize loh...
Dan buat processornya sendiri, OPPO memilih Mediatek Helio P60,
keunggulannya apa? Saya juga gak tahu sih, yang jelas ini adalah chipset
terbaru dan termutakhir yang membuat AI kamera F7 bekerja maksimal. Mungkin lebih jelasnya bisa kalian cek di
google, hehe. Dan juga ‘katanya’ mendukung banget dalam bermain game.
Komposisi yang pas dong jadinya, layar
lebar dengan prosesor keren, terus baterai yang cukup tahan lama (3400mAh)
karena ada AI Battery Manegement, RAMnya juga gede, 4GB. Harganya? Sekali lagi nih ya, 4,199
juta rupiah! Mau?
Ah mau bangeeeeeet. Hasil kameranya itu lho bening. Memorinya dan baterainya juga gede kapasitasnya :D
ReplyDeletesmartphone premium nih. luar dan dalam sama-sama gahar
ReplyDeleteAish, gile 25mp, bisa capture bakteri itu mah. Hahaha. Bisa gila kalo nurutin keinginan mah. Hikshikshiks
ReplyDeleteYa ampuuuun jadi mupeng sama OPPO F7 ini kok kereen bangat ya spesifikasinya. Tetaap sih, aku mupeng sama kameranya yang keren hahaha
ReplyDeleteKeren banget sih. Duh jadi makin tergoda dengan F7. Hasil fotonya natural bgt ya, bagus. Ya ampuun kpn ada diskon yaa
ReplyDeleteduhhh kameranya itu loch bikin mupeng
ReplyDeleteKamera Oppo F7 emang ketjeh abis, aku udah buktiin sendiri..., jadi cantiiik hihi
ReplyDeleterata-rata hape yang fullview gini ada assitive touch untuk balik ke home. cuma aku kagum sama teknologi AI nya nih.
ReplyDeletePake mode HDR lebih real life ya hasilnya..
ReplyDeleteenggak ada yang menolak kalau diajak wefie pakai oppo wkwkwk
ReplyDelete