Skybox dan Dragon Race sukses mencuri perhatian saya siang itu. Warnanya yang masih ‘menor’ karena masih baru banget menjadi anggota keluarga Atlantis Water Adventer ini dijamin bikin penasaran saat pertama kali melihatnya. Meskipun untuk menemukannya, kita harus jalan agak jauh dari pintu masuk Atlantis sih, hehe. Dan sayang banget jika tak mencobanya. Oh iya, harga tiket masuk Atlantis ini 95k (hari biasa) dan 135k (akhir pekan) yaaa, dan bisa berubah sih kalau ada promo, hehe.

Bersamaan dengan teriakan dan antrian yang cukup membuat istighfar, dan ngetawain orang pastinya, saya bertekad mencoba kedua wahan baru tersebut. Kalau boleh memberi saran, sebaiknya datang pas weekdays dan pagi hari ya, biar gak panas banget dan antre panjang, terus pakai sunblock jangan lupa, ya hampir sama deh persiapannya kalau kalian mau main ke Dufan, Ocean Dream Samudera, dan Seaworld Ancol.

Naik....Enggak...Naik...Enggak.... Ya, begitulah kira-kira....

Ikuti peraturan dan arahan petugas kalau mau selamat, ehh. Dari ketinggian 14 meter, jantung saya semakin dag-dig-dug. Saya merasa itu bagian dari proses ‘pemanasan’ di samping cuaca yang bener-bener panas saat saya sambangi tempat ini. Persis di depan mata saya, 4 anak laki-laki yang sudah siap dengan matras seluncurnya memasuki lorongnya masing-masing. Dan si sisi lain, bersamaan dengan gadis yang berusaha menenangkan dirinya di dalam tabung kaca, yang pasrah untuk terjun bebas. Sulit membayangkan? Bisa deh nonton vlog saya di Atlantis Water Adventure kemarin....

Bisa dibilang ini wahana yang pas untuk berkompetisi. Adu cepat, 4 jalur berdampingan sepanjang 116,6 meter yang dimulai dari ketinggian 14 meter. Matras khusus berwarna biru yang disediakan pihak Atlantis adalah benda wajib yang harus kita gunakan, ambil di bawah dan bawa naik ya jangan lupa, karena jika sudah sampai di atas namun tak membawa benda ini, yaaa kita cukup jadi penonton ajah, haha. Atau nyobain wahana di sebelahnya.

Sempat ragu, jujur, saya masih dihantui rasa malu karena dulu pernah main wahana air model seperti ini (seluncuran gitu) tapi pakai ban, dan saat di dalam terowongannya saya terbalik dan ban saya meluncur lebih dahulu, dan pas keluar saya diketawain. Dragon Race beda, terowongannya kecil, jadi gak mungkin membuat terbalik, terus pakai matras bukan ban, jadi cukup berpegang erat saja agar tak lepas.

Ketagihan! Kalau antriannya gak panjang dan berebutan matras, mungkin saya akan naik wahan ini berulang-ulang. Seru banget, kalian ingat gak sih dulu waktu kecil pernah ngayal terbang kayak Superman? Ya, kira-kira seperti itulah yang saya rasakan, bedanya ini ‘nyusruk’ bukan terbang, dan tangannya gak perlu diangkat karena harus berpegang teguh pada matras.

Habis gelap terbitlah terang, kemudian berkelok dan meluncur. Seperti itulah Dragon Race, bak kehidupan (yaelahhh), dan yang perlu kita lakukan hanya mengikuti arus dan teriak sekencang-kencangnya. Karena, beberapa orang yang saya lihat justru telah dinantikan oleh orang-orang tercintanya di bawah. Seperti anak kecil yang langsung bilang “Seru, yah” kepada ayahnya saat matras berhenti meluncur. Atau, teman yang sibuk mengabadikan ekspresi konyol kita menahan hembusan angin dan air yang menampar muka kita. Semua tergantung pilihan.

Jangan lupa, katakan "Kimchiiiiii"

Ini wahan baru lainnya dari Atlantis. Bisa jadi pilihan jika kita lupa membawa matras untuk naik Dragon Race, tapi saya sarankan untuk membulatkan tekad terlebih dahulu dari bawah, karena suara ‘krek, dug, usssssst’ terdengar banget sepanjang jalan kita menuju Skybox. Oh iya, kalau mau naik wahana ini, kita harus menggunakan pakaian renang, atau telanjang dada untuk pria (yaiyalah), karena kalau tak menggunakan pakaian renang kita tak boleh mencobanya, dikhawatirkan kurang keset/licin gitu, kalau ‘nyangkut’ kan repot nantinya, haha.

Sekali lagi, patuhi aturan yang berlaku untuk menjaga keselamatan kita dan nama baik Ancol, tinggi badan minimal 120 cm, dan tak ‘jantungan’, karena Skybox bener-benar bikin dag-dig-dug. Terkesan lebay, tapi ini yang saya rasakan saat memasuki tabung kaca Skybox dengan kemiringan 80 derajat. Seperti halnya naik wahana ekstrim di Dufan, histeria, kicir-kicr, tornado, atau apapun yang kalian anggap ‘horor’. Kalau sudah masuk antrian, pilihannya hanya dua, lanjutkan dengan berzikir atau mundur dengan rasa malu. Dan saya memilih lanjut, dengan tangan bak mummy (menyilang di dada) dan posisi tubuh seperti joget miringnya Michael Jacson tapi ke arah sebaliknya. Cukup nyaman, tapi hitungan mundur merusak segalanya.

Sebenarnya, salah satu yang harus 'diperbaiki' itu sistem antriannya sih, kurang rapih gituh... hiks

Wushhhhh... lantai tabung terbuka dan saya melesat kencang, mungkin 56 km/jam, saya menghilang dari ‘penonton’ yang menertawakan ekspresi saya saat di dalam tabung. 5 detik saja, Skybox sudah membawa saya turun dan melintasi lorong sepanjang 78,6 meter, ke bawah, bayangkan saja naik histeria tapi rutenya di balik, dari atas dulu baru ke bawah.

Fix, wajib latihan ekspresi dulu kalau mau naik Skybox, hehehe

Selamat sampai tujuan, adalah keinginan saya saat memasuki tabung, teriak sekencang-kencangnya dengan mata tertutup adalah hal yang saya lakukan saat lantai tabung terbuka, dan seketika saya sudah di bawah dengan rasa syukur yang wajib dipanjatkan kala itu. Saya ketagihan, ingin mencoba lagi, tapi antrean menahan saya. Mungkin memang cukup sekali saja, tapi boleh lah kita bertukar posisi dan melihat ekspresi orang di dalam tabung, dan beneran lucu banget, tertawalah jika kalian menyaksikan momen tersebut, jarang-jarang loh... Karena terkadang, hidup hanya menertawakan dan ditertawakan, iyakan?