FWD HACKATHON 2017 'Berani Wujudkan' Ide dari Timur Indonesia

“Hello!  My Name is Arisman Riyardi,  and I’m The Hacker”

Masih dalam khayalan. Kaki saya semakin bergetar ketika waktu sudah tak bisa diajak kompromi, untungnya tiga hari tak tidur dengan kepala yang seakan ingin meledak akan berakhir hari ini, 5 menit selanjutnya akan menjadi penentu apakah saya sebagai hacker atau sekedar peserta. meskipun tanda pengenal yang menggantung di leher menuliskan saya sebagai 'Hacker'. Wake up! Saya hanyalah blogger yang pada hari minggu lalu berkesempatan untuk menjadi saksi pemilihan pemenang dalam ajang FWD HACKATHON 2017, hanya duduk dan menyesali tahun-tahun lalu yang saya lewati tanpa sedetik pun memikirkan ide-ide kreatif yang dipresentasikan para peserta di atas panggung. Mau tahu siapa pemenangnya?


   Satu bulan telah berlalu sejak FWD HACKATHON 2017 resmi dibuka, lebih dari 100 peserta mendaftarkan ide-ide kreatifnya meskipun beberapa harus gugur dan menyisakan 43 peserta dengan 12 ide inovasi teknologi terbaik yang siap dipresentasikan dihadapan para juri pada babak final. Semakin seru, apalagi saat sesi tanya jawab, saya seperti menonton acara Miss Universe di TV saat para wanita cantik menjawab pertanyaan juri dengan elegan, meskipun berbeda karena kebanyakan peserta FWD HACKATHON tahun pertama ini didominasi oleh pria. 3 menit presentasi dan 2 menit tanya-jawab adalah medan perang untuk para peserta, wajah pucat kurang tidur dan mungkin belum mandi bukan menjadi penghalang untuk menguji mental mereka di atas panggung.

"Penyimpanan data yang efektif bisa menjadi solusi masa depan" kata salah satu peserta yang menamakan buah karyanya TinyGiant, sejujurnya saya tak terlalu mengerti jika dijelaskan secara materi, intinya TinyGiant ‘akan’ dibuat untuk mengubah file dengan ukuran besar menjadi sangat kecil untuk memudahkan pengiriman via digital, bisa dibilang seperti rar & zip namun ini buatan indonesia dengan kode zid, waw! Keren. Selain TinyGiant juga ada tim yang mempresentasikan aplikasi masa depan dengan nama Instandart, sebuah asuransi jangka pendek yang lebih memfokuskan targetnya pada atlet olahraga extrim yang saat ini sulit memiliki asuransi. Kembali saya dibuat bangga ketika melihat para anak muda (yang lebih muda dari saya) melakukan beberapa riset dengan waktu yang terbatas demi memunculkan ide pembuatan aplikasi.

Tim Papua
Pada akhirnya, hanya ada satu tim yang bisa dinobatkan sebagai pemenang dan mendapatkan hadiah utama berupa modal sebesar 100 juta rupiah, tim tersebut adalah tim PAPUA yang berhasil membuahkan ide aplikasi bernama FWD GO, sebuah sistem teknologi navigasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan rumah sakit dan agen asuransi terdekat. Sesuai dengan namanya, tim Papua memang berasal dari Timur Indonesia, bahkan dari keenam anggotanya ada yang masih berumur 13 tahun loh, kembali saya merasa malu dengan diri sendiri, hiks. 3 bulan ke depan ide pemenang akan coba direalisasikan dan pemenang juga akan diberi pelatihan oleh Founder Institute Jakarta agar semakin matang dan siap beperang di dunia start up tanah air, dan tak lupa juga akan diajak terbang ke Silicon Valley loh, duhhh semakin ingin mengulang masa muda, hehe.

“Kemampuan para peserta gak biasa-biasa” tegas Pak Andy Zain selaku juri pada FWD HACKATHON 2017 ini, teknologi yang ingin diciptakan/dikembangkan para peserta terbilang sangat menarik dan membanggakan, sangat berpotensi untuk memudahkan dunia asuransi kedepannya. Satu yang paling saya ingat dari perkataan Pak Andy  dan saya suka sekali kalimat tersebut, "ambisi kalian luar biasa", jadi ingat beberapa waktu lalu ada yang bilang kalau saya blogger yang sombong, mungkin orang tersebut belum pernah traveling bareng saya, dan saya mungkin harus terbiasa menyombongkan diri agar kualitas saya semakin meningkat, saya gunakan ambisi saya untuk maju dan terlihat sombomg agar saya jauh dari kalian yang tak tahu saya.

Andy Zain - Rudi Kamdani
Apakah akan ada FWD HACTAKHON tahun selanjutnya? Mungkin ada, karena ajang ini harus dievaluasi terlebih dahulu meskipun sudah terlihat kalau ajang seperti sangat bermanfaat untuk menumbuhkan para programer-programer khususnya anak muda yang sekarang dekat sekali dengan dunia digital, tempat nongkrongnya kalau kata anak-anak zaman sekarang. Dan gak ada salahnya dong untuk mempersiapkan diri, mulailah memikirkan sebuah INOVASI YANG BARU, “hal yang tidak kita tahu namun bisa digunakan, dan bisa di lounching/direalisasikan” ujar Pak Andy memberikan tips. Selain mengembangkan ide dan kerja otak, tentunya ajang seperti ini juga menjadi program latihan mental, apalagi untuk anak muda yang sebenarnya harus bersiap menghadapi dunia kerja yang semakin ‘keras’ nantinya.

“Jangan putus asa, masa depan masing banyak, yang penting berani wujudkan” tegas Pak Rudi Kamdani, Vice President FWD Life. Kalimat penyemangat memang mudah diucapkan, tapi Pak Rudi menambahkan dengan isyarat yang menurut saya sebuah wejangan ampuh untuk para peserta, “jika tidak bisa diterapkan di dunia asuransi, maka ide kalian 'mungkin' bisa digunakan untuk bidang lainnya”, benerkan!, “yang gak kepilih bukan berarti ditolak" sahut Pak Andy, karena menurutnya ajang seperti ini juga digunakan sebagai ajang untuk mencari ‘bibit baru’, siapa tahu nanti yang gak menjadi pemenang justru lebih berkembang dibandingkan pemenang, seperti kasus ajang pencarian bakat gitu deh, hehe.

Bagaimana? Siap buat ikutan FWD HACKATHON 2018?


22 comments

  1. siiaaapp..yuuk tahun depan kita daftar hehe

    ReplyDelete
  2. Siapin ide dari sekarang atuh. Kamu pan blogger heiiits pasti punya ide kreatif, inovatif dan cetar membahana wkwkwk. Tim Papua keren bgt itu bs bikin aplikasi yg bisa digunain untuk cari asuransi atau RS terdekat ya.

    ReplyDelete
  3. keren banget ini, semoga ide terus berkembang liar dan bisa diaplikasikan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin... Perlu banyak deh Indonesia anak muda seperti para peserta ajang ini

      Delete
  4. Duuuh sayang itu hanya mimpi, tapi coba tahun depan diwujudkan mimpinya itu Ris hehehe

    ReplyDelete
  5. harus ikutan Ris, bawa tim dong yg laen develop aplikasi, kamu bisa jd managernya aku tim sorak ya hehe

    ReplyDelete
  6. Aku zenang dengan kalimat pak Rudi yang bilang "yang belum menang belum tentu ditolak". Ini sebagai bentuk dorongan agar makin banyak anak muda yang inovatif ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap, bener banget, karena sebenarnya ajak seperti ini juga seperti latihan mental

      Delete
  7. Wkwkwk...mimpinya bikin kaget. Ayuklah, Ris sebagai bagian dari anak muda terus berprestasi. Acara FWD Hackhaton ini memang inspiratif sampai bikin Aris mimpi hahah

    ReplyDelete
  8. Deg-degan banget pas nungguin pengumuman pemenangnya, sampe mules ahahahaha

    ReplyDelete
  9. Hai, thanks liputannya.
    Ralat dikit ya, anggota Tim Papua ada 6 orang, yg termuda 13 tahun.
    Salam,
    Mercy Sihombing, Tim.Papua FWD.Hackathon 2017

    ReplyDelete
  10. Ayo Aris ikutan..jangan kalah sama anak muda jaman now 😁😁

    ReplyDelete