Padang Merdeka, Bukan Sekedar Rumah Makan Padang

Sangat berbeda, biasanya saat keluar studio bioskop saya hanya memiliki dua pilihan, menikmati atau tidak filmnya, tapi setelah menyaksikan film berjudul Tabula Rasa arahan sutradara Andriyanto Dewo saat itu saya justru lapar, bukan lapar biasa, sangat lapar lebih tepatnya. Sheila Timothy selaku produser film ini menghadirkan sesuatu yang baru di dunia perfilman tanah air, food film, sebuah film kuliner dengan balutan drama ia sajikan untuk pecinta kuliner Indonesia, penggunaan extreme close up pada makanan dalam film ini yang membuat perut kita berkomentar, kuliner masakan padang yang diwakili oleh rendang, dendeng, hingga kepala ikan kakap berhasil divisualisasikan dengan artistik, sangat memukau. Beberapa hari lalu rasa lapar yang tak biasa itu kembali menghampiri, di sebuah rumah makan padang yang justru hadir di kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta, bernama Padang Merdeka, resto dengan nuansa baru, nuansa perjuangan.


   Kaki saya masih terpaku saat pertama kali memasuki gedung yang sepertinya sudah di revitalisasi ini, hawa yang disuguhkan bangunan ini terasa sekali Belanda nya, saya maklumi hal tersebut yang memang masih satu kawasan dengan Kota Tua, keramiknya pun masih warna kebiruan yang khas. “Konsep kami ini terbuka, merdeka, free” kata Stanley sang konseptor resto ini, saat memasuki Padang Merdeka, kita juga akan disambut oleh ‘Gunungan’ yang dalam seni wayang mempresentasikan dunia beserta isi di dalamnya, “jadi saya ingin memberitahu sebenarnya apa sih dunia Indonesia beserta isinya melalui resto Padang Merdeka ini” tambah sang konseptor.

Namanya memang Padang Merdeka, jelas Rumah Makan Padang yang saat masuk kita sudah disambut oleh motif ‘Pucuk Rebung’ yang terinspirasi dari songket padang, namun ketika mulai menyelami lebih dalam lagi, resto ini turut menghadirkan beberapa ukiran batik solo, batik pundir hingga tampilan plafon yang terinspirasi dari batik parang kencana yang dibuat dari rotan sintetis yang diproduksi di dalam negeri, dirakit & dianyam oleh orang pribumi, semua serba lokal namun disesuaikan dengan balutan modern style agar tak telalu old fashion.




Saat menatap keatas, saya melihat bagaimana saya berdiri di tanah Indonesia, langit-langit bercorak peta Indonesia terang menyala, saat menyentuh beberapa sisi dinding bangunan saya merasakan bagaimana Padang Merdeka ingin menunjukan seberapa hebatnya budaya tanah air tak pernah kalah dengan budaya tamu, budaya kita hanya butuh ‘tumpangan’ tampilan yang fresh dan Stenly sang konseptor memilih untuk ngeblend dengan teknologi saat ini. Semakin berkeliling, semakin kikinian, Padang Merdeka semakin memancarkan aura instagramable nya dengan spot-spot foto yang pasti mengundang banyak like di jejering sosial media, seperti dengan menghadirkan dua mural, yang pertama 8 wajah tokoh perintis dan pejuang kemerdekaan beserta event-event heroik yang sulit dilupakan saat merebut kemerdekaan Indonesia, dan type in the wild bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.




“Kami ingin memperkenalkan Indonesia”, Padang Merdeka kembali menyuarakan misi nya ketika saya melintasi koridor segitiga gunungan tadi, galery area, begitulah sebutannya untuk spot dimana para pengrajin dan seniman lokal bisa memamerkan dan menjual karyanya, dan yang membuat saya semakin bergairah menjelajah resto ini adalah saat menyentuh beberapa dinding yang dilapisi kain songket padang asli, waw. Akan tetapi, pilar-pilar resto ini pun tak mengambil sisi Padang untuk menyelimutinya, Toraja lebih dipilih untuk menghidupkan icon tourism Indonesia yang dulu pernah berkesan di mata dunia.

Tak ada habisnya jika saya mengikuti mata untuk terus berkeliling di resto ini, furniture yang langsung dibuat dari tangan-tangan pengrajin Jepara seakan memanggil, tak mau kalah dengan dinding-dinding songket tadi, “waktunya makan...” perut saya seakan menjerit.



SELAMAT MENIKMATI......

   Saatnya saya memanjakan perut, bukan mata lagi loh, hehehe. Sederet makanan seakan sudah pasrah di meja makan, sementara saya, masih bingung dengan "apa yang pertama harus saya pilih lebih dulu..." hingga beberapa detik kemudian saya memutuskan untuk menyendok nasi (yaiyalah.....) dan memilih rendang sebagai pendampingnya.



BEEF RENDANG
Kalian tahukan pasti kenapa saya memilih menu ini sebagai yang pertama? yang saya tahu rendang menjadi andalan di rumah makan padang, meskipun bagi saya Padang Merdeka bukan rumah makan padang biasa namun rendang tetap mengikat dengan makanan khas padang benar tidak?. Saat menyantap rendang resto ini rasanya justru sedikit manis, berbeda dengan rendang biasanya, wajar mungkin, beberapa rasa makanan di resto ini sepertinya telah disesuaikan dengan mulut orang jakarta yang beragam, untuk yang tak terlalu suka pedas rendang ini saya sangat rekomendasikan karena enak dan dagingnya yang empuk, jadi gak ribet makannya, kalau yang suka pedas coba deh tambahkan sambal merah atau sambah hijau yang di sediakan Padang Merdeka, meskipun rasanya tak akan seasli rendang biasanya namun pedasnya dapet dan nampol banget. Beef rendang ini bisa kalian nikmati dengan harga 20k saja loh....




AYAM POP
Menu selanjutnya adalah andalah dari Padang Merdeka, Ayam Pop, sejujurnya ini adalah kali pertama saya mencicipi makanan ini (karena kali kedua hanya Raisa yang punya,,hahah), padahal katanya ini adalah iconic di restoran padang. Daging ayamnya yang lembut dan gurih membuat saya ketagihan, saya jatuh hati sejak santapan pertama, apalagi saat dicocol (eh, apa ya sebutannya) dengan saus sambal, beuhhh semakin enak, sumpah!. Ayam pop bisa kalian nikmati dengan harga 19.5k saja loh....




DENDENG BATOKOK
Malu rasanya, saya itu termasuk orang yang kurang suka sebenarnya dengan masakan padang karena minyaknya banyak banget, tempatnya yang menurut saya panas, dan porsinya yang banyak, hehe aneh ya. Tapi setelah tahu Padang Merdeka, saya merasa porsinya pas dan menu yang satu ini juga membuat saya semakin suka dengan masakan padang, Dendeng Batokok, minyak yang berlimbah membuat teksturenya menjadi lembut, hancuran cabai merah diatasnya membuat rasa dendeng ini semakin enak, spicynya pas dan bikin nagih. Dendeng Batokok ini bisa kita santap dengan mengeluarkan uang 20k saja loh....hehehe




DAUN UBI TUMBUK
Dari tadi makanan kering terus ya, nih saya kasih satu menu sayur andalan Padang Merdeka, namanya Sayur Ubi Tumbuk, saya suka dengan kesegarannya, rasanya khas dan sangat menggugah selera, saat saya santap dengan ayam pop membuat saya nambah nasi lagi, hehe. Dengan harga 16k, sayur ini siap ada di meja pesanan kita pastinya.




AYAM GORENG
Menu yang satu ini mengingatkan saya dengan upin-ipin, hehe, tapi beda loh, Ayam Goreng khas Padang Merdeka ini ada taburan 'kremes' nya, lebih gurih dan enak, apalagi disantap dengan sambal rujak, pedas-manis gitu, dagingnya juga empuk gak susah motongnya. Harga satu porsi Ayam goreng ini hanya 19k loh...




PERKEDEL
Kentang daging atau yang biasa kita sebut Perkedel, ini adalah menu yang saya pilih ketika putus asa saat berada di rumah makan padang yang biasa selain telur, tapi di Padang Merdeka saya sangat menyarankan menu ini ada di daftar pesanan kalian, cukup dengan 12k kalian bisa merasakan empuknya kentang dan gurihnya daging secara bersamaan, enak banget sumpah, saya ingat saat minta nambah kala itu, hehe....




KIKIL GULAI
Ribet, butuh perjuangan mengumpulkan niat untuk menyantap menu yang satu ini, Kikil Gulai terlihat enak namun saya malas untuk memotongnya, tapi ternyata saat dipotong, anjrit, empuk loh, rasanya juga enak dan kaldunya berasa banget, kaldunya lembut dan wanginya harum,menggugah selera, hehe. Dengan harga 20k, perut siap menampung menu yang satu ini.




CUKUP!, rasanya perut ini mengajak berkompromi dengan lidah yang tak mau berhenti mencoba semua menu yang ada di Padang Merdeka ini, selain menu yang saya cicipi tadi, resto padang ini juga menyajikan menu lainnya seperti Dendeng Balado, Sate Padang, Gulai Otak, Rendang Ayam, Ayam Gulai, Ayam Nanas, Ayam Pedas, Ayam Cabai Hijau, Gurame Polos Goreng, Gurame Saus Padang, Gulai Cumi, Udang Kremes, Udang Tempura, Tahu Udang dan Sambal Udang Kecil, dengan harga yang beragam dan relatif murah, mulai dari 13k hingga 250k untuk menu utama.

Sedangkan untuk menu tambahan/sampingan berupa sayur dan sambal, Padang Merdeka menyediakan Sayur Nangka, Sayur Singkong, Tumis Pare, Sayur Acar Kuning, Cah Buncis Ayam, Brokoli Bawang Putih, Telur Dadar, Telur Gulai/Balado, Tahu Cabe Garam, Tempe Mendoan, Sambal Ati Ayam, Sambal Jengkol, Sambal Telur Puyuh, dan Sambal Teri dengan kisaran harga 8k hingga 18k saja. Untuk minumnya ada beberapa jus dan teh manis pastinya yang wajib ada di tempat makan manapun, hehe.



Oh iya, kalian tahu tidak apa yang membuat saya nambah beberapa kali saat makan di Padang Merdeka ini, nasinya yang gurih, yang saya tahu nasi sumatera memang lebih enak sih, hehehe, lebih empuk dan enak ketika dikunyah. Harganya pun murah banget, hanya 8k, gak ada alasan deh buat gak nambah, iyakan! dan gak ada alasan juga buat gak mampir di rumah makan padang yang satu ini, PADANG MERDEKA namanya, tepat di seberang Bank BNI 46 sebelah stasiun kota, sebelah kantor pajak, cari aja deh yang merah-merah... Habis main-main di kawasan wisata Kota Tua, laper, lelah dan gak mau yang panas-panas atau banyak pengamennya kan? pas banget, Padang Merdeka solusinya, tempatnya cozy dan harganya pas di kantong pas buat kumpul-kumpul cantik yang gak boros.


PADANG MERDEKA
Jalan Lada No 1, Taman Sari, Jakarta Barat 11110
Buka jam : 09.30 - 00.00 SETIAP HARI
For more info @PadangMerdeka dengan hastag #PadangMerdekaJKT

19 comments

  1. Jadi lapaar jam segini liat postingaan makanan. Wkwkwkw baguss yaa desaain interiornya, indonesiaa bangeet. Tempat mewah hargaa bersahaabat 😁 tfs dan salaam kenaal 😁😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap bener banget, jarang kan ada rumah makan keren kayak gini...Hehehe..

      Salam kenal juga

      Delete
  2. Bisa kalap kalau disuguhin beginian 😋

    ReplyDelete
  3. Aris pagi pagi udah bikin laper aja hahaha....ini tipe kita datang langsung semua lauk di meja kayak resto sebelah atau bisa pesen sesuai selera ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tinggal ambil aja kak, tapi.... dateng deh, beda pokoknya....

      Delete
  4. Kpn aku ditraktir di sana?

    Kok ga ada cincanggggg?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu yg traktir, aku yg nganter ke lokasi yak...

      Delete
  5. keren ay arsitektur dan asesoris yanga ad di rumah makannya

    ReplyDelete
  6. Menu makanannya bikin lapar aja sob

    ReplyDelete
  7. Masak cuma dipamerin doanh gak diajakin ke sana.... ��

    ReplyDelete
  8. daun ubi tumbuk seperti menggoyang lidah,tapi harganya terjangkau juga ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amat terjangkau sih, apalagi tempatnya yang cozy bgt.

      Delete
  9. wow min mantap banget baru tau nih ternyata di Padang banyak juga tempat makan yang enak yang mesti dicicipi

    ReplyDelete