Wisata Kuliner Pesisir Cikwo - Minum Kopi Itu Digiling Bukan Digunting !

Dan rasanya sekujur tubuh ini, demek pake banget ! asik rasanya, jangan dibayangkan ya...heheh, tapi perjalanan saya hari itu belum selesai, kali ini, malam ini, saat itu saya bersiap untuk mencicipi kuliner khas lampung. Kalau jalan-jalan, saya selalu niat untuk wisata kuliner, tapi selalu berakhir sama, perut saya kurang cocok, kadang porsinya kurang, kadang rasanya yang khas banget, bahkan kadang harganya yang gak bersahabat, mungkinkah kali ini sama ?


   Tibalah waktu malam, mobil kami telah sukses parkir di depan sebuah rumah dengan dihiasi lampu-lampu romantis, bentukya memang seperti rumah namun sebenarnya bangunan tersebut adalah sebuah resto, rumah makan khas Lampung, CIKWO RESTO & COFFEE namanya, yang terletak di Jalan Nusa Indah 3 No 1, Pakis Kawat - Sumur Batu, Bandar Lampung. Sejujurnya, saya ingin mengelilingi beberapa area di resto ini, lampu-lampu di luar terlihat menarik, saat itu saya sudah masuk ke dalam karena ternyata semua sudah tersedia, dan benar-benar, semua makanan yang ada dihadapan saya, saya tak kenal apa itu. Penasaran ?

Sebelum bercerita tentang makanan apa saya yang disediakan oleh Cikwo, yang khas tentunya, bukan yang biasa, saya terlebih dahulu melintasi rak yang berisi buku dan kopi khas resto ini, pas banget kan ngopi sambil baca buku gratis, hehe. Tapi nanti dulu bahas kopinya, atau bisa loh kalian buat sebagai oleh-oleh, Lampung kan terkenal banget sama kopinya. Sekarang kita lihat masakan khasnya dulu, hampir semua berbahan dasar ikan, wajar donk, daerah pesisir, tapi rasanya beuhhhh. saya belum menemukannya di Jakarta, titik.

TEMPOYAK & NYERUIT

   Ini adalah makanan yang pertama saya lihat di meja makan, shit, saya pikit ini otak-otak, saya keburu lapar dan tak bertanya ini apa, dan setelah dijelaskan ini adalah terong bakar. uwow, rasanya saya ingin menyanyi lagu judika saat itu juga. Seperti lalapan kalau untuk urang sunda. Nah! yang disebelahnya, yang di piring kecil warna hijau, yang warnanya kuning, itu namanya Tempoyak, terbuat dari fermentasi buah duren, so rasanya sedikit asem.


Nah, di Lampung ada yang namanya "NYERUIT", istilah untuk cara makan orang asli lampung, nama makanannya seruit. Beruntung banget deh pas di Lampung kemarin ketemu dan diguide sama Mas Indra,, dijelasin, bahkan dipraktekin loh, penasaran ? cek deh di video ini.. dan kata beliau, kalau sidah makan makanan ini, fix udah bisa jadi orang Lampung, hehe.


PANDAP

   Selanjutnya ada makanan yang dibuat dari daun talas, can you imagine ? saya sih kagak, awalnya, tapi sudah jauh-jauh, sayang banget kalau tak mencobanya. Pertama kali memasuki mulut, jujur akan terasa cukup aneh, tapi saat dikunyah, rasa ikan laut nya jelas terasa, gurih dengan beberapa bumbu dapur pilihan dan rahasia nampaknya. Kata yang punya resto sih, enak banget kalau disantap sambil minum kopi, sduah mencoba ini berarti anda sudah berada di Lampung.


SATE IKAN BLUE MARLIN

   Kuliner khas lampung memang tak jauh dari bahan dasar hewan laut, ikan terutama, dan ini adalah salah satunya, sate ikan blue marlin, bentunya sama seperti sate pada umumnya, tapi ini dari ikan, beuhh pas saya coba, dagingnya lembut banget, kebayang donk bagaimana susahnya menusuk daging ikan ? tapi di masakan ini terjadilah hal itu. Dengan bumbu kacang dan bawang goreng serta nasi hangat, duhhh entah saat itu berapa tusuk yang saya makan. hehe.

KERITA SAMBOL

   Semua makanan saya rekomendasikan jika anda main ke Lampung, Bandar lampung, Cikwo Resto tepatnya. Ynag satu ini tak mau kalah soal rasa khasnya, sejujurnya saya sedikit lupa, dan jangan ditiru jika kalian ingin jalan-jalan, sediakan catatan untuk bahan tulisan, kalau tak salah, Kerita Sambol itu berbahan dasar gurita dengan sambal khas lampung. kerita itu gurita, dan sambol itu sambol ! akhhh lupa, kalau ada yang tau bisa komen yak, nanti saya edit hehehe. yang jelas, ini rasanya enak, empuk, kenyel, pedas, gurih, tetap pakai nasi hangat, juara.


PEPES IKAN BAUNG

   Seperti pepes biasanya, dibungkus dengan daun, bahan dasarnya sebenarnya ikan gabus kalau orang di Jakarta bilang, tapi untuk masyarakat lampung mereka menyebutnya ikan baung. Jika dirasakan dengan baik-baik, seksama, dan saat lapar, ini sangat enak.


TABOH IWA TUHUK

   Selain masakan yang kering, Cikwo resto juga menyediakan masakan berkuah, salah satunya Taboh Iwa Tuhuk namanya. Bahan dasar sama, masih menggunakan ikan blue marin yang dikombinasikan dengan santan kental, rasa yang diciptakan ? segar dan bikin mau nambah terus !

TABOH IWA TAPA

   Hampir sama, tapi kalau yang satu ini menggunakan ikan mujaer, Taboh Iwa Tapa namanya. Proses pembuatannya cukup sulit loh, ikan mujaer terlebih dahulu diasapkan 5-6 jam lamanya, kemudian baru deh disiram dengan kuah santan kental, dengan beberapa bumbu khas, rasanya ? yakin mau saya ceritakan ! mending mampir cepetan hehe.

RETAK BELULANG

   Kalau ditanya favorit, mungkin saya akan menjawab semua ! salah satunya yang ini juga, namanya Retak Belulang, bahannya dari kulit sapi yang dioven/dibakar, seperti krecek kalau di daerah lain, yang membedakan adalah penggunaan kacang merah pada retak belulang yang mbuat makanan ini mengenyangkan banget.


PINDANG BAUNG

   Selanjutnya namanya Pindang Baung, gurih dan segar banget saat saya pertama kali mencicipinya, ikan baung atau yang sedikit mirip dengan ikan patin menjadi bahan dasar masakan berkuah ini, dengan kombinasi beberapa bumbu dapur menjadikan masakan ini sangat enak disantap saat hangat, dagingnya yang lembut membuat pindang baung tepat sekali jika dijadikan makanan favorit di resto ini.


ENTAHLAH, terbuat dari apa perut saya malam itu, suasana depan resto, tepatnya dihalaman cukup ramai malam itu, anak muda gahol lampung berkumpul disana, hangout lah intinya. Ternyata, ngopi gesss, wajar donk, dan saya pun tak mau kalah, sebenarnya kenyang, tapi saya menyiasatinya dengan berjalan-jalan menjelajah resto tersebut, tak besar, tapi cukup menarik perhatian dibeberapa sudutnya. Di rak yang tadi saya sebutkan ada buku dan kopinya, cukup memanjakan mata saya, apalagi ada spot untuk foto lengkap dengan atributnya, seperti foto studio gitu, hehe.

Kopi yang bisa kalian beli di Cikwo, pas kan buat oleh-oleh

Tuh, liat deh, ada yang foto-foto gitu, seperti proses nikahan gitu, serukan... bukti otrntik pernah ke Lampung, wkwk
Ini kopi yang sudah digiling ya, bisa juga buat oleh-oleh
"minum kopi itu digiling, bukan digunting" ujar Ibu Isna pemilik Cikwo Resto ini, rasa yang khas, asli dan masih fresh jelas akan kita rasakan jika meminum kopi yang langsung digiling, bukan kemasan, ups. Ibu Isna melalui Cikwo dan anaknya Aci yang juga turut berkontribusi di Retso tersebut sebagai pembuat kopi ingin melestarikan kopi khas lampung dengan kualitas terbaik, digiling sendiri dan disajikan sendiri, tapi tak diminum sendiri loh, hehe. Entah kenapa kembali saya harus berpisah, kali ini tak ada lagu yang saya jadikan soundtrack, kenapa, karena selama di Cikwo, saya masih merasakan bagaiaman celana dalam saya demek. wkwkwkw. tapi tetap malam ini membahagiakan perut dan lidah saya, love this vibe...

Spot pembuat kopi, berada diluar agar langsung dekat dengan pelanggan, tempat hangout banget deh pokoknya.
Terakhir sebelum mengakhiri perjalanan saya hari itu melalui cerita ini, berbicara tempat dan suasana, Cikwo yang berada sedikit masuk ke dalam, membuatnya tak bising oleh kendaraan yang lalu lalang, cukup cozy loh, apalagi ada musik khas lampung, beneran deh, kalian datang dan dengar sendiri bagaimana musik itu menemani kalian. Belum selesai nih jalan-jalan saya di Lampung, tapi hampir berakhir. Dan besok, kemana lagi ya.....







7 comments

  1. Yeeeyyyyy sering sering aja ke Lampung nanti bisa makan jenis jenis makanan lainnya atau bisa juga ikut proses pembuatannya mulai dari kue tat sampe dodol lampung atau mau tau gimana pembuatan tempoyak ??? Ayoooo dateng lagi dan berpetualang menikmati masakan khas lampung yaaa btw - bahas soal begal itu suasana di perbatasan pedalaman nun jauh disana lhooo kalo di Bandar Lampung kan ibukota provinsi - jadi please jangan menyamaratakan --- dan lampung punya banyak keunggulan yang bisa di taruh dipermukaan ketimbang yang hanya sebijik kata 'begal' hehehehehe sama dengan Jakarta - orang mengenal sebagai pusat Macet tapi sungguh banyak pesona ibukota selain Macet --- Well mari yoklah aku tunggu kedatangan kalian yaaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohho, bener banget nih Mas Indra, saya benar-benar harus jelajah Lampung lagi, hehehe... semoga secepatnya ya..

      Delete