"Upacara Rakyat" KOPIers Goes To Istana !

SATU LAGI keberuntungan buat saya saat bergabung bersama KOPI, untuk kalian yang belum tahu apa itu KOPI bisa langsung cek disini. Cerita bermula ketika sebuah amplop berwarna merah hadir tepat dihadapan saya, bertuliskan "upacara penutupan" dan terpampang nama saya membuat salah satu impian saya menjadi kenyataan. 

Undangan Upacara Penutupan yang ditujukan untuk "Keluarga Blogger KOPI"
      Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih dimulai pukul 17.00 WIB, namun saya dan keempat KOPIers (sebutan untuk anggota KOPI) telah hadir beberapa jam sebelum acara dimulai, hal ini kami lakukan agar mendapatkan kursi yang PAS saat menyaksikan moment setahun sekali itu. Bagi saya, ini adalah kali pertama menginjakan kaki di lingkungan dalam Istana Kepresidenan RI, sebelumnya saya berpikir Upacara ini akan menjadi sebuah acara yang teramat ketat dan kaku mengingat ini adalah sebuat acara penting di tempat yang penting pula, namun ternyata TIDAK, khayalan saya semua tidak terjadi ketika memasuki pintu masuk J tempat saya akan bersinggah nantinya. Sebelum memasuki lingkungan dalam Istana para tamu undangan harus melewati metal detector seperti di setiap mal yang menurut saya biasa saja, setelah berjalan melewati air mancur barulah terlihat antrian pemeriksaan yang mungkin akan sedikit ketat, namun ternyata masih kategori biasa saja (menurut saya hehehe), hanya metal detector dan scanning barang bawaan, setelah itu para tamu undangan berjalan bebas menuju tempat mereka akan duduk. saat berada dilokasi acara memang terlihat banyak penjaga, namun tidak bawel dan ribet, dan saat ada yang bertanya jawaban mereka RAMAH banget ! (sumpah)

Saya dan KOPIers lainnya saat menunggu pintu masuk kedalam Istana dibuka
Masih diluar, namun kali ini sudah dalam posisi antrian, terlihat sudah banyak orang yang sangat antusias untuk mengikuti upacara ini
Suasana pemeriksaan saat memasuki lokasi acara
Sangat disayangkan, ternyata deretan pertama tempat saya duduk sudah terisi penuh, dengan sangat terpaksa kami duduk di deretan kedua dan ketiga, masih beruntung jika dibandingkan orang yang duduk sangat jauh dibelakang, apa yang akan mereka lihat saat yang didepan berdiri, mungkin hanya kepala dan pundak undangan lain saja (lol).

Pemandangan yang akan saya nikmati 1 jam kedepan ketika mengarah ke kiri
Kalau yang ini pemandangan ketika saya mengarah ke kanan
Ada satu hal yang membuat saya SENANG sekali dengan acara ini, yang saya lihat disini semua SAMA derajatnya, "jika anda di kelompok kursi J seperti yang saya dapat, anda harus sadar bahwa kita sama meskipun anda memiliki pangkat, seperti contoh beberapa deret dibelakang saya duduk, semua menggunakan baju seragam lengkap, kemudian ada yang menggunakan pakaian super rapih lengkap dengan harumnya dan ada juga yang menggunakan pakaian daerah beserta hiasan wajah yang seperti orang kondangan, namun karena mereka datang belakangan, mereka harus rela untuk duduk di kursi kosong yang berada dibelakang, berbeda dengan anak kecil yang dengan santainya duduk di deretan paling depan karena sudah datang lebih awal".

Sebelum acara utama dimulai ada beberapa pertunjukan yang sengaja ditampilkan untuk mencairkan suasana, dibuka oleh penampilan marching band yang dilakukan oleh anak-anak dari TK Annisa kemudian dilanjutkan Reog Gendang Tulung Agung, serta permainan bedug yang sangat apik dari Rampak Bedug Banten, gerak baris berbaris oleh Polisi Cilik Papua dan Kolonel Senapan Marinir Junior, hingga ditutup dengan meriah oleh band papan atas Nidji dan Oppie Andaresta. Bagi saya, hiburan ini menjadi bukti nyata bahwa Negara saat ini ingin lebih dekat dengan rakyat.

Marching Band TK Annisa
Permainan senjata oleh Kolonel Senapan Marinir Junior
Penampilan kesenian Reog Gendang Tulung Agung
Banyak orang yang hadir memenuhi undangan salah satu alasannya adalah bertemu Sang Presiden Pak Joko Widodo atau yang biasa kita kenal dengan Pak Jokowi, dan bersamaan dengan tampilnya Nidji Pak Jokowi pun muncul dan bergerak ke arah saya dan tamu undangan lainnya berada, sontak seluruh orang berdiri dan melihat ke sebelah kiri, Benar ! Pak Jokowi melaju dan sampai tepat dihadapan saya bisa melihat dengan jelas dan langsung muka beliau. Yang lebi beruntung lagi adalah kedua teman saya, mereka berdua menjadi KOPIersyang beruntung bisa berjabat tangan dengan orang nomer 1 di Indonesia itu, oh iya, ada satu hal lagiyang membanggakan, saat salah seorang rekan saya teriak "blogger" Pak Jokowi langsung berhenti dan tersenyum mengarah ke kamera, selfie pun tak bisa terhindari kala itu.

Para tamu undangan serentak berdiri dan melihat Pak Jokowi melaju ke arah mereka
Beberapa meter dari tempat saya berdiri, Pak Jokowi berjabat tangan dengan beberapa orang yang saya sebut "beruntung"
Lihat yang berkerdung orange? merekalah dua KOPIers yang beruntung berada tepa di posisi depan, bisa berjabat tangan dan selfie bersama Pak Presiden
Tamu undangan yang berada dibelakang langsung menuju kedepan untuk bisa berjabat tangan dengan Pak Jokowi
Dekat dengan rakyat memang salah satu ciri khas Presiden yang dilantik pada Oktober 2014 silam, Pak Jokowi seakan membuat upacara ini menjadi milik rakyat dengan peraturan dan sistem yang berlaku.

Setelah Pak Jokowi sampai pada tempat yang telah disediakan upacara penurunan pun dimulai, satu per satu pasukan pengiring memasuki lapangan upacara (halaman depan Istana Merdeka) kemudian disusul oleh Pasukan Penurunan Bendera Pusaka yang dipimpin oleh Kapten Amirul Husin. Yang membahagiakan adalah kembali bertugasnya Gloria Natapradja Hamel, ia adalah Purna Paskibra Indonesia yang berasal dari tempat saya lahir dan dibesarkan yaitu Depok (bangga donk hehehe), sebelumnya ia bermasalah dengan kewarganegaraannya, namun dengan tampilnya ia pada tim penurunan saya berharap masalah tersebut telah menemukan titik terang.

Pasukan pengiring memasuki lapangan upacara
Pasukan Penurunan Bendera Pusaka yang di sebut Tim Bima juga menyusul memasuki lapangan upacara
Proses penurunan bendera, terlihat Sang Merah putih sudah mulai turun untuk kembali ketempat asalnya.
Ketika penurunan dan penyerahan Sang Merah Putih kepada Pak Jokowi telah dilakukan saya pikir upacara telah selesai, ternyata tidak, ada satu sesi lagi yang harus kami saksikan yaitu Parade Bendera Merah Putih yang akan dikembalikan ke Monuman Nasional karena saat pagi tadi bendera bersejarah yang di jahit langsung oleh tangan Ibu Fatmawati Soekarnoputri tersebut sempat diambil untuk menjadi saksi bisu penaikan duplikat Bendera Merah Putih yang saat ini digunakan, lengkap dengan kuda, kereta kencana , iringan musik hingga orang berkostum pakaian adat dari berbagai suku memeriahkan parade tersebut.

Para pemainmusik mengiringi memeriahkan Parade Bendera Merah Putih
Kereta kencana yang membawa Bendera Merah Putih menuju Monuman Nasional
Tidak hanya kereta kencana, parade ini juga menghadirkan banyak kuda 
Setelah parade selesai, barulah acara benar-benar berakhir, dan kami bersiap menuju pintu keluar, tapi ternyata semua orang yang hadir diacara tersebut justru semakin mendekat kearah Istana, kami pun tidak mau ketinggalan momen itu, ketika berada tepat di depan Istana tempat Pak Jokowi duduk tadi kami langsung berfoto-foto seperti yang orang lain lakukan. 

Para tamu undangan beramai-ramai menuju Istana, meskipun tidak boleh masuk mereka tetap senang berfoto didepannya
Tidak hanya depan Istana, lapangan dan air mancur lokasi uapacar juga ramai oleh tamu undangan

Sebelum pulang berfoto dulu hehehe
Akhir cerita, saya mengucapkan rasa syukur dan bahagia atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk hadir acara ini, semoga nantinya semakin banyak blogger-blogger lain yang bisa hadir dalam acara-acara kenegaraan seperti ini. heheheh... aminn. oh iya, untuk tau tentang keseruan dan tweet hari ini, yuk cek  dengan hastag



*sampai jumpa di #CeritaMata berikutnya . . . .*

No comments