Rasanya baru kemarin, tapi ternyata sudah hampir 4 tahun berlalu. Masih cukup jelas terdengar di telinga ini, sorak-sorai yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ambiance penantian setelah 56 tahun pesta olahraga terbesar di Asia akhirnya kembali memilih Indonesia sebagai tuan rumah sangat terasa, dan jujur membuat saya susah move on akan peristiwa tersebut. Inginnya sih balik lagi, menikmati lagi, teriak-teriak lagi, tapi apalah daya karena saat ini dunia sedang tak baik-baik saja. Hiks.
Saya ingat sekali ketika Jonatan Christie meraih emas untuk cabang bulutangkis putra di Asian Games 2018, Istora Senayan benar-benar membara, berhiaskan merah putih dengan lagu Indonesia Raya yang berkumandang dengan gagahnya. Rasa bangga yang dipastikan hadir di benak seluruh masyarakat Indonesia. Tanpa sadar, olahraga menjadi alat pemersatu bangsa kala itu.
Satu hal yang saya simpulkan dari hadirnya olahraga di tanah air, atau bahkan di seluruh dunia, adalah ketika sebuah dukungan berubah menjadi asupan energi untuk mencapai target yang diinginkan para atlet. Dukungan, satu kata yang bisa memvisualisasikan banyak peran di dalamnya. Salah satunya adalah dukungan demi menciptakan bibit-bibit baru bagi dunia olahraga. Dukungan dalam regenerasi atlet tanah air yang meliputi pembinaan atlet sejak dini.
Seakan membuka pintu yang sangat lebar untuk mereka yang punya minat dan keinginan dalam menekuni bulutangkis, layanan telekomunkasi terdepan alias ‘Internetnya Indonesia’ yaitu IndiHome dengan bangga menghadirkan salah satu program unggulan yang dinamakan IndiHome Gideon Badminton Academy, sebuah kompetisi tingkat nasional yang mampu membawa harapan dan mewujudkan mimpi anak-anak dalam menggapai cita-citanya sebagai atlet bulutangkis berkelas.
Gideon, kita pasti sudah tak asing dengan nama tersebut, Marcus Fernaldi Gideon yang merupakan pebulutangkis ganda putra Indonesia, ia punya sebuah mimpi untuk mencari dan membina para pebulutangkis muda berbakat tanah air. Demi merealisasikan mimpinya tersebut, ia pun mendirikan Gideon Badminton Academy, yang saat ini bekerjasama dengan produk layanan internet cepat, IndiHome dalam memberikan beasiswa berupa pelatihan di Gideon Badminton Academy. Dan kabar baiknya, IndiHome Gideon Badminton Academy 2022 telah dibuka!!!!
Pendaftaran IndiHome Gideon Badminton Academy (IGBA) 2022 resmi dibuka pada tanggal 4 Februari 2022 dan akan berakhir pada 14 Februari mendatang. Sebagai permulaan, calon peserta dipinta untuk membuat video yang menjelaskan motivasi ikut kegiatan IGBA dan memperlihatkan beberapa gerakan dalam sebuah pertandingan badminton, seperti servis, smash, backhand hingga forehand. Untuk informasi lebih lanjut bisa kita akses di www.indihome.co.id/igba sekarang juga.
For your information nih, untuk seleksi tahap awal akan dipilih 50 orang peserta yang akan memperebutkan 12 tempat sebagai pemenang. Nantinya mereka akan diseleksi lagi untuk mendapatkan Beasiswa di IndiHome Gideon Badminton Academy selama 1 tahun, berupa pelatihan beserta fasilitas asrama dan kebutuhan lainnya selama masa pelatihan. 50 semifinalis akan diminta hadir secara fisik di Hall IndiHome Gideon Badminton untuk menampilkan performanya dalam penguasaan teknik permainan secara langsung.
Jujur ya, kalau masih 16 tahun sih saya pasti ikut kompetisi ini, secara di tahap awal seleksi aja jurinya keren-keren banget, salah satunya atlet professional badminton tanah air Marcus Gideon. Yuks deh, kalian yang masih 16 tahun, atau kalian yang punya adik, teman, tetangga, kenalan, atau siapapun yang masuk kriteria, bisa dicoba loh menjemput cita-cita kalian melalui program keren dari IndiHome yang satu ini.
Beruntung banget bisa nonton final asian games apalagi bulutangkissss huhu. Tiket war sejati!
ReplyDeleteKalau namanya udah bulutangkis yah, masy indonesia tuh udah antusiassss banget. Apalagi kalau ada kompetisi gini kan. Ga boleh ketinggalan banget