Finally Kembali Ke Ancol, Dan Puas Teriak di Dufan!

Udah enggak ngerti lagi sama 2020! Rasanya kalau ada mesin waktu, mau balik aja ke 2019, haha. Bayangin aja nih ya, untuk saya pribadi, pandemi membuat semua rencana traveling saya gagal! Plus tiket pesawat pun hangus, maklum tiket promo. Dan yang lebih parahnya lagi my mom passed away! Rasanya ingin teriak sekencang-kencangnya. Meskipun saya tahu itu semua takdir.


   Teriakan seketika menjadi audio yang enak sekali untuk didengar. Dan hari itu saya lega sekali! Setidaknya beban di pundak dan pikiran sedikit berkurang. Saya tahu dan yakin kalau teriakan saya cukup membuat orang tertawa, atau setidaknya menoleh, tapi bagaimana bisa orang tak berteriak Ketika naik Hysteria? Atau Kora-kora? Atau Baling-baling? Kecuali dia mati rasa, punya beban hidup yang terlalu besar sehingga adrenalinnya sudah lelah untuk diajak seru-seruan, hehe.

Dufan menjadi tempat yang pas buat saya untuk bebas berteriak! Enggak ada istilah malu, dan enggak ada batas volume suara. Asal sanggup dan tak meminta tanggung jawab saja sama pihak Dufan kalau tiba-tiba serakTapi memangnya Dufan sudah buka?

Ancol, Dufan, Sea World Sudah Buka?

Jujur, ini salah satu kabar yang cukup mengembirakan di antara segudang kesulitan yang sedang saya hadapi saat ini. Taman wisata tempat saya melampiaskan kekesalan sejak dulu kembali dibuka setelah status Jakarta menjadi PSBB Transisi di tengah pandemi ini. 

Taman Impian Jaya Ancol kembali membuka kesempatan untuk kita meningkatkan rasa Bahagia, yang secara tak langsung meningkatkan imun juga! Setahu saya dan sepengalaman saya sih begitu. Kalau bahagia, kan enggak stress, jadi imun meningkat juga. Jadi intinya sekarang sudah bisa main-main di pantai lagi, melihat ikan-ikan lucu di Sea World, naik gondola, dan yang pasti bebas teriak di Dunia Fantasi (Dufan). 


Tapi perlu diingat nih! Saat #KembaliKeAncol pun kita bukan berarti bebas dari pandemi, yang artinya protokol kesehatan untuk diri sendiri harus tetap kita ingat dan lakukan, mulai dari menggunakan masker, membawa handsanitizer, alat ibadah pribadi, serta tahu diri untuk selalu jaga jarak. Menjaga kebersihan dan kesehatan saat ini hukumnya wajib.

Dan yang wajib kalian tahu juga, Taman Impian Jaya Ancol punya beberapa peraturan terkait protokol kesehatan yang harus kita patuhi kalau kalian mau masuk dan bermain di dalamnya. Pertama kalian wajib punya KTP DKI Jakartakarena saat tulisan ini dibuat belum ada perubahan ketentuan pembatasan domisili. Kedua, anak di bawah umur 9 tahun dan ibu hamil tidak diperkenankan masuk Kawasan Ancol, serta untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun hanya boleh berekreasi di kawasan pantai, ecopark, dan pasar seni hanya pada jam 06.00 s.d 10.00.


Ketiga, seluruh pembelian tiket wisata di Ancol pun bertransformasi ke online, kita semua bisa langsung pesan di www.ancol.com dengan memilih waktu berkunjung, dan membaca serta menyetujui semua peraturan yang ada nantinya. Keempat, suhu tubuh maksimal 37,7 derajat celcius. Dan yang terakhir, semua orang yang akan dan masuk Kawasan Ancol harus menggunakan masker.

Pengalaman Main ke Dufan Saat Pandemi

Minggu lalu saya memutuskan untuk main ke Dufan. Bisa dibilang itu menjadi waktu yang tepat ketika saya butuh teriak-teriak. Seperti biasa, untuk perjalanan ke sana saya naik kereta Commuter Line, kemudian turun di Stasiun Kota, dan lanjut transportasi online. Sebenarnya naik angkot juga bisa, M15/M15A kalau tak salah, namun bagi saya agak ribet, sedangkan transportasi online (car) bisa langsung turun di depan loket Dufan nya, jadi enggak perlu jalan kaki dulu.

Wajib kalian tahu kalau pintu gerbang Ancol yang dibuka saat weekdays hanyalah Gerbang Masuk Timur dan Gerbang TransJakarta saja, sedangkan saat weekend barulah Gerbang Barat (gerbang utama, yang ada lingkarang di atasnya) dibuka.


Dan jangan lupa, sebelum memasuki Kawasan Ancol kalian harus siapkan barcode yang sudah didapat ketika memesan tiket secara online. Pakai masker. Serta pastikan kita dalam keadaan sehat dengan suhu badan maksimal 37,7 derajat karena akan ada pemeriksaan di gerbang masuk.

Saya semakin merasa sudah lama sekali enggak main ke Dufan, karena karena ketika turun mobil saya salah loket! Saya berhenti di loket yang lama, yang ternyata saat itu tutup, dan harus jalan sedikit untuk menuju loket yang baruUntungnya lajur pedestarian di Kawasan Ancol begitu memadai, ditambah suasana langit yang cerah menjadikan jalan kaki menjadi menyenangkan.


Jujur, Dufan semakin berwarna menurut saya. Saya suka sekali ambiance yang mereka ciptakan dengan warna-warna cerah dan ruang lapang di gerbang utama. Meskipun setelah pemeriksaan tiket saya harus jalan lagi menuju pintu masuk, huft. Setelah itu, pemeriksaan tas seperti biasa, kemudian scan barcode tiket untuk masuk, dan selanjutnya kita bisa langsung membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang telah Dufan sediakan. 


Untuk jam operasional pun ada perubahan, Dufan hanya buka dari jam 10 pagi hingga 5 sore saja. Makanya pastikan kalian datang dari pas buka ya, biar semakin puas mainnya.

Ada Wahana Baru di Dufan!

Masuk Dufan langsung disapa oleh Dunia Kartun, zona baru yang punya wahana-wahana baru di Dufan yang belum pernah saya coba. Tak pikir Panjang, saya langsung masuk dan memilih wahana Baling-baling sebagai intro untuk teriakan saya hari itu. I’m so excited! Kalau dilihat, Baling-baling ini seperti perpaduan antara Kicir-kicir dan Tornado, saya suka sekali, pemacu adrenalinnya lebih berasa.



Selain Baling-baling, Dunia Kartun juga punya wahana lainnya seperti Karavel, Paralayang, Turbo Drop (Hysteria versi mini gitu, hehe), Kolibri, Zig Zag Bumper Car, dan New Ontang AntingSayangnya saya hanya bisa mencoba Baling-baling saja karena datang terlalu siang, dan masih banyak wahana lain yang ingin saya coba. Terutama Kereta Misteri yang baru banget di buka akhir tahun lalu.

Dufan cukup ramai hari itu. Paling terlihat ketika saya berada di depan wahana Kereta Misteri. Sudah banyak yang nunggu di depannya, dan alhamdulillah banyak sign X yang berarti tak boleh diduduki, sehingga wajib jaga jarak, salah satu protokol kesehatan yang diterapkan di sana. Saat antre di dalam pun cukup ketat, ada garis kuning di lantai sebagai penanda posisi antre kita.


Karena masuk kloter pertama untuk naik Kereta Misteri, saya jadi belum tahu seberapa seram wahana ini, belum terdengar teriakan-teriakan, tapi sejak masuk suasananya memang sudah cukup creepy serta warna dominan hitam yang membuat semakin takut dan penasaran. Saya melihat beberapa orang memutuskan untuk keluar lagi.

Dan tibalah saya untuk mencoba Kereta Misteri. First impression, ini seperti Wahana Alap-alap versi seramnya. Setelah duduk berjarak sesuai protokol kesehatan (semua wahan di Dufan demikian, bayangkan ya, sendiri-sendiri) di atas kereta, saya tak bisa membayangkan apa-apa karena sejauh mata memandang hanyalah kegelapan. Ada sih beberapa spot cahaya, tapi redup, yang berteman dengan suara aungan srigala bekerjasama menjadi pemacu jantung berdetak lebih cepat.


Kereta perlahan melaju, dan mata saya langsung tertuju pada bagian bawah, benar-benar sangat saya apresiasi bagaimana Dufan membuat detail wahana Kereta Misteri ini. Kalau kalian lihat ke bawah, itu seperti kita berada di atas awan, saya enggak terlalu melihat dengan jelas karena kereta semakin cepat, jika itu asap dari dry ice ‘harusnya’ sih lebih berasa kabutnya.

Setelah tak membiarkan mata melihat sekitar karena gelap banget, kereta tiba-tiba berhenti dan bergerak mundur. Saya pikir sudah selesai, ternyata ujian dimulai lagi. Ini lebih deg-degan, pasalnya kita semakin tak tahu mau di bawa ke mana. Ditambah Ketika berteriak seperti menggema! Itu semakin seru juga sih. Sayangnya tak ada bintang-bintang di bagian atas (atau ada tapi saya enggak notice ya, hehe) kalau ada pasti lebih berasa malamnya.



Cukup dua wahana dulu, kemudian saya memutuskan untuk makan siang. Dan tentunya tetap jaga jarak plus stand hand sanitizer di mana-mana. Untuk tempat makan, alhamdulillah banyak yang buka kok, dan pembayaran bisa dengan non-tunai, jadi tetap aman dan terkendali terkait usaha penekanan penyebaran virus.

Kora-kora adalah wahana wajib saya kalau main ke Dufan, dan sepengalaman saya, wahana ini jarang banget sepi! Tapi pas kemarin saya ke sana, wahana tersebut beneran tidak ada yang ngantri, mungkin karena tempat duduknya diberi jarak kali ya, jadi pada takut, haha. Sayangnya itu tak berlaku untuk saya, sendirian pun tak apa-apa, sudah biasa juga! Dan itu menjadi pengalaman yang luar biasa untuk saya. Memalukan juga sih, pasti banyak yang gibahin, haha.



Lanjut ke Hysteria! Dan saya mendapatkan pemandangan yang harus diapresiasi banget untuk Dufan, yang beberapa jam sekali ada penyemprotan desinfektan oleh pertugas. Pas naik Alap-alap saya lihat juga sih, setelah pengunjung selesai wahana langsung disterilkan. Dufan usaha banget loh membuat kita tetap aman dan nyaman saat bermain. Benar-benar #SenangSelamatBarengBareng deh pokoknya….



Puas sudah rasanya meluapkan unek-unek dengan teriakan di Dufan! Mungkin kalau tiap wahana bisa ngomong, mereka akan balik marah-marah ke saya, haha. Selesai main di Dufan, badan memang pegal-pegal, tapi pikiran saya lebih plong. Rasanya beban di pikiran ikut terlempar saat naik Hysteria dan Baling-baling. Dan, kabar baiknya lagi saat ini Dufan lagi banyak promo buat kalian main di sana, bisa langsung deh cek di instagramnya @infodufan sekarang juga yaaaa….


No comments