“Sampai juga di Jakarta!”.
Sejujurnya belum mau pulang, tapi saldo rekening berkata lain. Suasana sore
Malaysia juga masih terasa di ingatan. Kalau
tak salah, jam segini di Malaysia saya masih sibuk berburu foto dan makanan,
haha. Senja di Bandara Soekarno-Hatta cantik sekali kala itu, bersanding
dengan bangunannya yang selalu membuat ingin menjelajah. Tapi saya mulai lapar.
Kebiasaan tidur pulas di pesawat selalu berujung
sama, membuat saya harus berpindah dari Terminal 3 ke Terminal 2 yang punya
banyak pilihan makanan.
Alasan lainnya, karena saya betah
naik Skytrain. Rasanya bangga, ditambah
pemandangan bandara yang cukup menyenangkan, wajib kalian coba, gratis pula.
Marugame Udon menjadi pelabuhan terakhir sebelum hari berganti malam. Sebagai anak mamah, abis magrib ajah harus
dibilang malam, haha. Saya makan dengan sewajarnya. Dan tiba-tiba tersedak
saat membuka catatan di smartphone.
Tak lama kemudian, alarm berjudul ‘Meeting-Trip
Bandung’ berbunyi. Seketika panik
sambil mengunyah kriuk khas Marugame.
“Ampun! Lupa banget kalau besok pagi ada janji di Bandung”, ujar
saya sambil mencari aplikasi untuk pesan transportasi ke sana. Sebenarnya, saya sudah memikirkan hal ini
beberapa hari lalu, saat di Malaysia. Landing Jakarta kemudian langsung ke
kosan naroh barang, dan lanjut ke Bandung naik kereta malam. Tapi beneran lupa,
bahkan belum pesan apa-apa, itu kesalahan saya.
Untung perut sudah terisi, jadi
bisa langsung berpikir. Tulisan ‘Transportasi
Bandara’ di home aplikasi
langsung menghipnotis. Pasti titik
awalnya dari bandara, pikir saya. Dan benar, setelah diklik ada pilihan
bandara dan area yang ingin dituju, dan memastikan saya tak perlu ribet lagi
mencari titik tersebut. Tapi sebentar, tulisan ‘Kini Tersedia’ nampak lebih menggiurkan,
ditambah dengan kalimat pendukung ‘Mudah
menuju Bandung dari Bandara’. Aha! Ini
yang saya butuhkan.
Xtrans, Solusi Cerdas CGK-Bandung!
Jari saya otomatis langsung ngeklik. Angka berwarna yang saya lihat
benar-benar menjadi alasan tepat saya memilih cara ini. XTrans namanya. Transportasi
yang sebenarnya sudah saya tahu sejak lama, tapi tak pernah saya gunakan. Dan
ketika harganya diskon, dari 150k menjadi 135k, saya rasa ini waktunya saya
menggunakan XTrans Bandara untuk sampai ke Bandung.
Harga yang murah dan terjangkau, saya rasa sudah terbukti. Kalau dipikir-pikir, jika saya pulang ke
kosan dulu saya harus mengeluarkan uang 70k untuk KA Bandara, kemudian ojek ke
kosan 10k, setelah itu ojek lagi ke stasiun 10k, dan kereta menuju Bandung 100k
(jika masih ada, itupun harga ekonomi, Aliando pengennya eksekutif, hehe),
totalnya 190K dengan waktu yang kejar-kejaran banget. Membayangkannya saja
sudah melelahkan. Makanya, saya lebih baik pilih XTrans Bandara.
Apalagi teman saya sudah bersedia menjemput dan menampung saya saat sampai di
Bandung malam harinya.
Waktu pemberangkatan yang banyak dan fleksibel. Awalnya saya ingin
buru-buru, tapi pas melihat jadwal armadanya, saya langsung jadi santai. Termasuk banyak, dan sampai malam. Setelah
ketemu jadwal yang saya rasa cocok, saya langsung pilih dan bayar. Mudah
banget. Kemudian, rute yang
ditawarkan XTrans juga sangat strategis, dan langsung dekat dengan tempat yang ingin saya tuju. Bisa request juga loh. Jadi teman saya enggak perlu jauh-jauh menjemputnya, gak kesal-kesal
banget deh nyamperin orang yang abis liburan tapi lupa beli oleh-oleh utnuk
dia, haha.
Satu keunggulan lagi kalau kalian
memesan XTrans via Traveloka itu bisa direschedule.
Ya, kali-kali ada hal yang tidak diinginkan, yang membuat kalian batal pergi.
Kerennya, reschedule tidak akan
dikenakan biaya. Jadi menggunakan XTrans benar-benar untung. Tapi hari itu, saya 100% yakin menggunakan
XTrans, penyelamat saya untuk ‘liburan lanjutan’ yang terlupakan. Setelah voucher
terbit, saya langsung berjalan dengan santai menuju konter XTrans yang berada
tepat di bandara, tinggal pilih mau terminal 1,2, atau 3, semua ada. Saya tunjukan, dan langsung bilang mau turun
di mana.
Armadanya seperti ini ya... |
Akhirnya bisa Lanjut ‘Liburan’ di Bandung!
Sampai di Bandung. Cukup melelahkan, untungnya saya kembali tidur
dengan nyenyak karena kursi XTrans yang tergolong empuk. Bangun-bangun sudah sampai di tol keluar Bandung, dan langsung bilang
sama supirnya titik drop-off yang saya inginkan. Teman saya sudah
menjemput, menyambut saya dengan kalimat “Ngapain
sih lo jam segini ke Bandung”.
Saya melanjutkan tidur setelah
membuat sibuk abang nasgor di pinggir jalan. Perut kembali kenyang dan tidur kembali nyenyak. Paginya, suasana
Bandung selalu membuat nyaman, adem, meskipun saya tahu siang harinya bakal
panas banget. Tapi tetap anginnya sangat
menyejukan. Sebelum beneran liburan
di kota kembang, saya menuntaskan janji saya di hari itu, bertemu dengan
seseorang, dan membicarakan kerjaan, yang saya harap berjalan lancar, aaminn.
Ini dalamnya, berhubung saat itu gelap, jadi aku minjem foto dari Google yaaa |
Setengah hari yang sangat
berfaedah. Pusing kepala ini, sesekali
kami tertawa dan membiarkan mulut ini berkata apa saja yang ingin diucapkan.
Sebelum malam, ada satu tempat yang ingin sekali saya kunjungi. Sebenarnya ada 3, tapi untuk hari itu 1 aja
dulu, 2 nya besok lagi. Yaitu Bandung
Creative Hub, tempat yang sudah lama saya incar untuk berfoto dan bersantai
sambil ngopi-ngopi ganteng. Bangunannya
yang unik, serta media promosinya yang menarik membuat saya wajib sampai di
tempat ini.
Dan sore itu, akhirnya saya
sampai di Bandung Creative Hub. Ramai sekali,
hampir tiap bangku terisi. Tak hanya bangunannya yang bagus, instagramable,
tapi dalamnya juga. Bahkan sata masuk kita langsung disambut dengan permainan
warna yang sangat mencolok, membuat mata ini bahagia. Untuk kalian yang ingin ke sini, sebaiknya dilihat dulu ada acara atau
tidak melalui akun instaramnya @bdg.creativehub, karena jika ada acara, seperti
pameran atau semacamnya, tempat ini semakin wajib untuk dikunjungi.
Keesokan harinya, saya langsung
menuju Trans Studio Mall, tempat
selanjutnya yang ingin sekali saya kunjungi karena punya wahana baru! Wajib saya
coba karena ‘katanya’ wahana ini sangat memacu adrenalin kita di ketinggian 40
meter! Waw!!!
Yap! Trans Studio Bandung yang saya maksud. Pemburu Badai nama wahananya
yang sudah ada sejak 25 September 2018, sebagai kado untuk ulang tahun Bandung
yang ke 208. Spesial sekali bukan.
250K, kalau tak salah harga tiket masuknya. Beli
di Traveloka deh, diskon! hehe. Saat
itu cukup sepi, berbeda sekali dengan terakhir kali saya ke sini, ramainya
beneran kayak Dufan kalau promo. Saya
anggap kesepian Trans Studio Bandung hari itu sebuah keberuntungan.
Tak pakai lama, saya langsung
masuk dan antri di wahana kesukaan saya. Yamaha
Racing Coaster! Loh, katanya wahana
baru? Nanti dulu, soalnya setelah gate
in, wahana Yamaha ini langsung
terlihat dan sepi banget! saya takut nantinya bakal ramai, jadi saya coba ini
dulu deh, hehe. Rasanya masih sama, meskipun saya berharap lebih kenceng
lagi pas mundur, wkwkw, geblek. Jalan
sedikit, saya langsung sampai di wahana baru yang saya ingin sekali coba,
Pemburu Badai. Kalau tak salah, tempatnya
itu dulu digunakan untuk wahan broadcast deh, kalau tak salah yaaa.
“Yeay! Enggak ngantre, langsung masuk”, ujar saya sambil berjalan
cepat menuju pintu masuk. Ternyata saya salah, di dalamnya yang antre, haha. Tapi tak panjang banget sih, jadi masuk, antre bentar, kemudian kita
nonton cuplikan film terlebih dahulu. Baru deh menikmati wahananya.
Ternyata! Ini hampir mirip sama Histerianya Dufan, tapi Pemburu Badai beneran
pintar membuat suasanan hati berdebar. Mengawali dengan nonton film yang
menjadi latar peristiwa, kemudian kita naik ke wahananya dengan efek sekitar
yang masih terasa, seperti suara seng, badainya, serta teriak-teriakannya gitu,
keren.
Deg-degan, ditambah temen enggak mau naik, alhasil sebelahan sama orang yang tak dikenal, dan tak terlihat. |
Selanjutnya, seperti biasa. Saya
menantikan parade yang menjadi keunggulan tersendiri dari Trans Studio Mall.
Dan sambil menunggu parade tersebut, saya menikmati Giant Swing dan Vertigo,
dengan rasa yang masih sama. Apa saya yang mati rasa?
Tempat terakhir yang saya
kunjungi, sebelum pulang ke Jakarta, adalah Paberik Bajoe di Jalan Soerkarno
Hatta Bandung. Rasanya, kalau ke Bandung tak pernah absen berkunjung ke sini,
barangnya murah-murah dan bagus, meskipun kita harus dengan sangat teliti
mencarinya. Tapi beneran, tempat yang
satu ini wajib kita kunjungi kalau ke Bandung, hehe.
Di halaman Pabriek Bajoe juga pas
buat foto-foto, dan makanan di foodcourtnya juga enak-enak, ditambah
fasilitasnya yang lengkap, ada mushola, toilet, dan lahan parkir yang luas.
Pelayananya juga ramah. Saat saya datang
hujan gede banget, dan ketika keluar dari mobil bapak satpamnya langsung
bergegas memberikan payung. Seketika saya seperti tuan muda yang baru keluar
dari Limosin, haha.
Wah sekarang bisa pesen xtrans dari dan ke bandara via traveloka ya! Pesannya bisa jauh-jauh hari sebelumnya, bisa reschedule pula. Kemudahan yang Hqq ini mah! Thanks for sharing ya mas.
ReplyDeleteIya, mempermudah banget ya...
DeleteWah, bagus juga ya Xtrans, kalau lagi dadakan begini jadi bisa diandalakan.
ReplyDelete