“Film ini sangat kekanak-kanakan! Dan saya suka banget!”
Andai saat itu saya duduk di
sebelah Sang Sutradara, Ifa Isfansyah, mungkin saya akan mengajaknya berjabat
tangan disertai ucapan terima kasih karena telah membawa saya menyelami masa
kecil. Menyenangkan sekali. Pernah gak sih kalian ‘transfer energi’
dengan menempelkan telapak tangan ke punggung teman? Seperti di film-film silat
gitu? Sambil berteriak “aaaaa”, dengan gerakan tangan memutar? Kemudian teman
kalian kegelian! Seakan risih, tapi minta lagi? Oh no! Saya sekarang ingat
sekali hal kekanak-kanakan itu.
Setelah dibikin baper dan bercermin melalui film Mars
Met Venus, bersedih campur bangga lewat film Crisye, dan merasakan
kesenangan tersendiri dari film Meet Me After Sunset, MNC Pictures kembali
memberikan kesan tersendiri bagi saya melalui karya terbaru berjudul Koki-Koki Cilik. Percaya atau enggak, film ini berhasil membuat saya khilaf makan
setelah menontonnya ‘duluan’ beberapa waktu lalu.
“Ceria dan ramai banget!”
komen pertama saya melihat poster film ini, diikuti pertanyaan “siapa
ini, siapa itu” untuk pemain-pemain cilik yang meramaikan karya terbaru
dari sutradara yang pernah meraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia pada 2011 melalui film Sang
Penari. Menurut saya, tak pernah gampang loh
untuk membuat film anak-anak, buktinya ‘jarang’ ada yang berhasil nempel terus
diingatan saya, tapi Koki-Koki Cilik terbilang berhasil membuat sajian yang
menyenangkan untuk segala usia, dan saya ingat banget betapa lucu dan ‘bener’nya
ucapan Melly. “Mending kamu tidur deh,
nanti gak efektif” haha.
Bima, karakter utama dalam film yang diperankan oleh Farras Fatik ini
sukses menggiring penonton bioskop kala itu, yang mana hampir dipenuhi
anak-anak. Memang target film ini
tentunya anak-anak yang sedang liburan panjaaaang sekolah, tapi Koki-Koki Cilik
bisa dibilang siap menemani film Kulari Ke Pantai untuk era baru menghadirkan
tontonan yang layak untuk anak-anak saat ini. Mari kita berandai-andai anak
kecil enggak akan menyanyikan lagu syantik lagi!
Menampikan dan menggunakan kata
om, kakak, tante, di opening dan sepanjang film membuat Koki-Koki Cilik siap
memberikan pengaruh positif untuk penontonnya yang masih dalam tahap mencontoh
apa yang dilihat. Bima berusaha sangat keras, dan mengakhirinya dengan ajakan
menabung, yang kemudian membawa film langsung masuk ke inti cerita. Film ini tak perlu berbasa-basi untuk
memulai petualangan masaknya.
Bima gak sendirian. Semua anak yang
ada di poster akan tampil menghibur dengan porsi yang cukup penting, termasuk
Romaria yang berperan sebagai Key, yang sebenarnya membuat saya kecewa karena
dia gak nyanyi “malu sama kucing, meong,
meong, meong”. Jujur, saya menantikan banget lagu itu, haha. Tapi tak apa, ada Melly yang diperankan oleh Alifa Lubis
yang selalu membuat saya tertawa, semua penonton tertawa, dan semua menantikan
dia tampil selalu di film ini.
Koki-Koki Cilik adalah film anak-anak yang serius membentuk karakter
tiap pemainnya agar nempel terus diingatan penonton. Dan menurut saya, konflik
yang dibuat untuk meramaikan petualangan anak-anak di film ini digarap dengan
sangat bijak, persaingannya sehat selalu ditampilkan. Memang ada peran
antagonis yang menimbulkan pertengkaran, namun film ini gak mau menampilkannya
berlama-lama. Konflik cukup dalam kategori wajar dengan pengembangan cerita
karakter utama yang berusaha dengan keras mewujudkan mimpinya.
Untuk film anak-anak, formulanya
harus pintar, bagaimana film dapat membuat anak-anak betah di kursi, dan gak
mondar-mandir atau merengek mengganggu penonton lainnya. Bagi saya, Koki-Koki
Cilik ‘mungkin’ berhasil, sebelum akhirnya saya sadar anak-anak mulai tidak
betah dengan dialog cukup panjang yang melibatkan pemain seniornya. Tak lama
sih, anak-anak kembali fokus menonton saat adegan masak kembali ke layar. Ditambah
soundtrack yang asik, dengan pemandangan latar film yang membuat anak-anak
pasti suka. Tanggal 5 Juli 2018, film
Koki-Koki Cilik siap hadir di bioskop! Dan sayang banget buat dilewatkan!
Filmnya ngga panjang banget tapi jelas semua pesannya dan enak ditonton.
ReplyDeleteAnakku sampai hapal kata-kata si Kevin kalau lihat iklan trailer di teve, "Yang penting bisa makan". Film yang ringan banget buat dicerna anak-anak.
ReplyDeleteBaru kali ini ada film anak-anak soal memasak. Hehe seru banget.
ReplyDeleteWah besok tanggal 05 juli kan, aku mau nonton film ini bersama bos kecil haidar (5tahun)
ReplyDeleteAaah aku suka ulasannyaaaaa. Eh kamu gak nonton Me VS Mami yaaaa? Aku paling suka film MNCP itu dan Chrisye tp juaranya Koki Koki Cilik ini.
ReplyDeleteDuo sipitku abis nonton film ini jadi pengen ikut cooking camp lho haha.
ReplyDeleteSeneng bgt deh akhirnya ada film anak lagi, yg bnyk pesan moralnya..salah satunya mengajarkan berkompetisi dengan sportif dan belajar masak itu biaa sejak kecil
ReplyDeleteanakku pun sukses duduk sampai film selesai. biasanya kalau filmnya membosankan, dia akan berceloteh tanpa henti, ganggu :D
ReplyDelete