Hari Pertama di Lurik Coffee & Kitchen!

Sampailah saya di persimpangan. Bingung memilih mana yang harus saya cicipi terlebih dahulu. Lidah yang menggoda, tempe yang menarik perhatian, atau sayur yang berada di luar kerumunan nasi rames ini. Es Mumuw yang sedari tadi dimention oleh sang pemilik juga seakan minta diperhatikan. Dinding gelasnya semakin basah, tanda dinginnya semakin memudar. Saya bahkan lupa sudah berapa lama layar laptop di hadapan saya menyala, tentu saja signal bar di sisi kanan yang saya tuju pertama kali untuk melihat apakah saya bisa mencari teman di dunia maya. Dan selamat! Saya resmi menjadi warga dunia maya siang itu.


   LURIK, saya lebih senang menyebutnya, agar mudah diingat juga sih. Tempat nongkrong baru yang hadir di wilayah Kemang, Jakarta. Tepatnya di Lippo Mall Kemang yang selalu membuat saya bingung mau makan di mana kalau berkunjung ke mall yang satu ini, hehe. Suasana rumahan menjadi hal yang ingin disejajarkan dengan pemilihan nama ‘Lurik’ yang artinya motif bergaris-garis, dan menandakan sebuah kesederhanaan. Pemiliknya, Ussy dan Adhika (yang pasti kalian sudah kenal, dan gak perlu saya jelaskan siapa mereka) nampak berhasil membuat saya seakan berada di rumah, dan menikmati kenyamanannya.



Pemilihan ciri khas yang mendominasi restoran ini jelas sangat tepat. Saya suka warna dan ornamen kayu yang hampir ditemui di tiap sudut pandang mata saya. Ada kalanya saya menatap langit-langit, melihat lurik yang tanpa sadar juga ada di kursi yang saya duduki. Warna blue pastel (sepenglihatan mata saya) juga menjadikan ruangan yang tak terlalu luas ini menjadi cantik, dan pas buat foto-foto.  Ditambah sentuhan benda-benda vintage seperti mesin jahit, gramofon, hingga vespa berukuran mini hadir menambah kesan ‘jadul’ resto ini.



Cara Ke Lurik Coffee & Kitchen!

Lurik menjadi keluarga baru di Lippo Mall Kemang, artinya jika ingin ke sana sangatlah mudah. Cukup cari saja transportasi yang bisa membawa kita ke Lippo Mall Kemang, di Jalan Pangeran Antasari, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Bisa dibilang, siapa sih anak Jakarta yang gak tahu mall ini.


Saya dari Depok, dan tak menggunakan kendaraan pribadi. Untuk menuju ke Lurik Coffee & Kitchen saya memilih naik Commuterline (kereta), turun di Stasiun Pasar Minggu, kemudian ojek online. Turun Stasiun Duren Kalibata juga bisa sih, dan tetap nyambung ojek online (ini saran saya loh ya, jika ingin naik angkutan umum, mungkin naik Kopaja 63 dari Terminal Depok, kalau gak salah, pisss). Kemungkinan besar abang ojol pasti tahu, dan  kita sudah dipastikan sampai tujuan, jika tidak dan ragu kita bisa pakai maps.


Lurik Coffe & Kitchen berada di tempat yang cukup strategis, UP floor Unit D-08, langsung dekat banget dengan Avenue of The Stars (tempat perunjukan musik yang ada big screennya itu loh, kalau gak salah namanya ini deh, haha), naik eskalator satu kali dan langsung melihat tulisan ‘Lurik’ dengan font yang cukup unik.

Menu Wajib Coba Di Lurik Coffe & Kitchen!

Ada apa saja sih di restoran kedua milik penyanyi Ussy ini? Oh iya, buat kalian yang belum tahu, jadi Lurik ini adalah buah ambisi positif dari Ussy loh, di mana dirinya ingin sekali memiliki bisnis di rumah makan khas Indonesia sejak lama. Dulu dirinya pernah punya usaha kuliner, sebuah Restoran Jepang yang harus tutup di tahun 2009. Alasannya? Saya gak tahu! Jangan rumpi deh!

Nasi Rames Lidah Mercon
Laparnya siang itu, jadi memilih menu ini adalah langkah yang tepat, dan cerdas. Pedas adalah hal pertama yang saya pikirkan ketika menu ini mendarat dengan mulus di meja. Galau, apa yang harus saya cicipi terlebih dahulu? Dan pilihan jatuh pada semangkuk sayur yang ‘seakan minta ditebak’. Mungkin sayur lodeh, soalnya ada jagung dan kacang panjangnya. Namun yang membuat saya bingung adalah warna kuahnya yang cukup kuning, jarang saya melihat sayur lodeh warnanya kuning. Dan rasanya, seger banget, pas dinikmati saat hangat dan jangan lupa tambahkan sambalnya biar makin nampol!


Lanjut ke piring. Ada nasi yang hangat dan gurih, tempe goreng tepung yang renyah dan kesukaan saya banget, acar kuning yang membuat fungsi gigi semakin berasa, kerupuk dengan rasa yang selayaknya, dan yang pasti lidah mercon yang saya pikir pedas, ternyata gak terlalu, mungkin karena menu ini adalah menu rumahan yang sebenarnya milik keluarag besar Ussy dan Andhika, jadi gak terlalu pedas mengingat anak-anak mereka pasti ikut makan. Tapi bisa disiasati dengan menambah sambal yang disediakan.


Nasi Rames Lidah Mercon ini Harganya 68K. Lidah mercon sebagai pendamping utama nasi rames ini juga bisa diganti dengan Balado Jambal Roti, Udang Balado, Ayam Bakar, serta Cumi Saus Hitam. Lurik juga menyediakan menu nasi lainnya seperti aneka macam Nasi Goreng dengan harga 48K hingga 89K.

Sop Buntut
Untuk Me Time, Lurik juga bisa, alasanya? Kalian bisa lanjut baca tulisan ini. Namun, sangat pintar jika kalian ke sini bareng sama teman-teman atau keluarga besar. Bisa sekalian icip-icip makanan lain, seperti yang saya lakukan ini, haha.


Sop Buntut menjadi menu kedua yang cukup menarik perhatian saya, kuahnya minta diicip banget, kecupebel. Kuah kaldunya sangat nikmat disantap saat masih hangat, ditambah juga dagingnya yang empuk. Harga 128K terbilang cukup pantas untuk menu ini. Selain Sop Buntut, Lurik juga menyediakan Sop Iga dan Sop Buntut Bakar dengan harga yang sama.


Sandwich Neng Ussy
Seperti yang saya bilang tadi, resto ini penuh dengan resep dari keluarga Ussy dan Andhika, salah satunya hadir di menu yang bernama Sandwich Neng Ussy, yang berisi sayuran, smoked beef, telur dadar, keju dan mayones, yang diapit roti Bandung. Melihatnya saja sudah membuat saya kenyang, teksture rotinya lebih lembut dan berisi sehingga gampang banget untuk digigit dan dikunyah bersama isinya. Harganya 58K, ajah!  Lurik juga menyediakan Roti Bakar Lurik (32K), Sandwich Kornet (58K) dan Jagung Leleh (38K).


Sandwich Neng Ussy
Mie Merah
Isinya tentu mie, namun warna merah yang dipancarkan membuat lidah ini bergoyang. Cukup pedas, ditambah wortel, udang, dan cumi membuat perut yang memakannya dijamin kenyang karena posinya yang besar. Harganya 58K. Untuk menu mie berkuah, Lurik juga menyediakan Sup Tomyum (52K), Sapo Tahu Seafood (62K), dan Mie Godog (48K).


Mie Merah. Kalau kuahnya biru, berarti Mie Biru, kalau hijau, Mie Hijau, dst. haha
Fish & Chips
Menu yang satu ini mengingatkan saya pada permainan yang bikin gaduh kalau lagi kumpul di tempat makan yang punya 100 colokan (yang membuat orang berpikir, siapa yang mau ngitungin), stacko, karena penyajian kentang gorengnya keren, saya suka betapa rajinnya pelayan yang membuat tumpukan ini. Disajikan dengan Ikan dori yang teramat lebut (banget) sampai lidah saya tak terasa melumatkannya, untungnya ada tepung roti yang membuat saya sadar masih punya gigi. Harganya 62K yang nantinya kita juga akan mendapatkan saus sambal dan saus tar-tar dengan teksture yang cukup kasar (karena garlic deh kayanya).


Fish & Chips
Tape Goreng
Untuk menemani main laptop atau sekedar ngobrol, dan ngumpul bareng teman dan keluarga, Lurik juga menyediakan cemilan daerah, seperti Tahu Gejrot (28K) yang diberi tepung sehingga lebih crunchy, Tape Goreng (32K), Singkong Goreng Sambal Roa (35K), Pisang Goreng (25K), dan Tahu Jebakan (35K) yang siap ngasih kejutan.

Tape Goreng
Es Mumuw
Untuk minuman saya memilih Es Mumuw, dengan harga 40K. Sulitnya mengambil nata de coco yang berada di dasar sempat membuat bete, meskipun rasa segarnya cukup membayar kekesalan. Ada yang kurang saat menikmati resep buatan Ussy yang satu ini. Ice Cream, karena seharusnya ada di bagian atas, namun karena hari pertama mungkin ada ‘sesuatu’. Selain ada Es Mumuw, tenyata juga ada Es Pupuw yang harganya lebih murah, 38K. Kalau tak salah, keduanya adalah minuman ‘asal-asalan’ yang sering dibuat Ussy pada puasa tahun lalu.

Es Mumuw

Ada 2 jenis es teh manis di Lurik. Pertama yang warnanya agak pekat berarti dia menggunakan gula merah, sedangkan yang warnanya biasa menggunakan gula putih.
Selain es ciptaan mereka, Lurik juga menyediakan Es Campur Lurik (28K), Es Cendol (39K), beragam Jus (38K-58K), Smooties (39K), Milkshake (40K), Mocktail (42K-58K), dan tentunya minuman wajib yang selalu ada di mana-mana, Es Teh Manis.

Kenapa Harus Lurik Coffee & Kitchen?

“Menjadi restoran Indonesia yang beda dengan tema tradisional modern”, kalau kata Ussy saat membuka restoran miliknya ini, beberapa waktu lalu. Tak salah, perpaduan keduanya terlihat dari segi design dan makanannya, yang sepertinya juga disadari dengan keinginan masyarakat zaman now. Banyak colokan, wifi, dan tempat ngopi. Oh iya, lupa! Ingatkan posisi Lurik ini dekat dengan tempat pertunjukan musik di Lippo Mall Kemang? Nah! Kalau makan di sini bisa menikmati pertunjukan musik juga loh, bahkan ada layar besar yang pas banget dan sering menyelenggarakan nobar-nobar gitu, strategis banget!

Hadir beragam jenis kopi

Colokan di tiap sudut
Jujur, jadi gak sabar buat balik lagi ke Lurik Coffe & Kitchen! Ada yang mau ikut? Cek dulu deh di instagramnya @lurik.coffeekitchen

1 comment