Nikmatnya masih terasa, tak hanya di tenggorokan, jika bisa berucap
hidung ini pun pasti bersyukur menghirup aroma strong dari perpaduan cokelat
dan gingseng pagi itu. Mengawali hari dengan Up Hot Dark Chocolate andalan
CNI adalah langkah yang tepat, saya menjalani hari dengan penuh semangat keceriaan, gak peduli apa yang akan terjadi
nanti siang atau malam, yang jelas hari itu mood saya sedang asik dengan beragam ide yang
tiba-tiba bermunculan. I’m on fire!
Dan bodoh jika saya tak membuka laptop, kemudian menempatkan diri ala content
creator, setidaknya mengedit video-video yang sudah jamuran di folder dan mulai memaksimalkan channel YouTube yang saya miliki. Are you ready?
Tak terasa sudah masuk bulan ketiga di tahun 2018, “Sudahkah menjalani resoslusi yang dibuat?”, “OTW” jawaban amannya. Tapi bagi saya
yang bisa dikategorikan Blogger, saya menemukan sebuah resolusi baru,
bahkan bisa dibilang target baru untuk bertahan di dunia blogging, yaitu
menaikan level dengan mulai aktif membuat video, tapi masih taraf sebagai pelengkap konten blog aja sih, hehe. Awalnya
gak terpikirkan sama sekali, hanya rangkaian kata dan foto bagus saja saya rasa
cukup, tapi nyatanya dunia maya berubah, habit
orang di dunia nyata juga berubah dengan sangat cepatnya. Dan sebagai pembuat konten, tentunya harus mengikuti arus tersebut jika
tak ingin ketinggalan. Berusaha mengerti apa yang dibutuhkan dan disukai saat ini.
Dunia maya saat ini seperti bercermin, itu yang saya rasakan. Saya percaya laporan
angka yang dikeluarkan lembaga riset, sangat terbukti dan masuk akal, tapi
jangan lupa kalau kita adalah bagian inti dari riset tersebut, apalagi soal kehidupan
di dunia maya, iyakan? Kita penggunanya, jadi gak ada salahnya dong kalau kita
buat riset ‘kecil-kecilan’ dengan melihat kebiasaan kita sehari-hari, bersama smartphone contohnya. Jika dihadapkan pada dua konten, satu video dan satu lagi tulisan
(dengan judul yang sama) maka saya dipastikan memilih video, kenapa? kalau
alasan secara biologis tentunya saya gak ngerti, tapi mengandalkan experiance, menonton jauh lebih
menyenangkan dan mudah. Menurut kalian
gimana?
YouTube tentunya menjadi pilihan saya mencari kesenangan tersebut. Atau setidaknya lapak saya membuang kuota
yang berlimpah juga sih, tsahhhh! Selain itu, situs web berbagi video yang
dibuat pada tahun 2005 ini juga setiap tahunnya semakin populer, hingga saat
ini saja sudah mencapai 4 milyar pasang mata yang menontonnya setiap hari, waw. Hubungannya sama Blogger? Yakin kalian mau ‘gitu-gitu’ aja? Gak mau
membuat peningkatan gitu? Saya sih mau, makanya saya berusaha terjun ke dunia
YouTube dengan Vlog traveling ‘ala-ala’, sebagai permulaan.
Selamat Datang di
YouTube!
“Blogger tak hanya belajar nulis,
networking, tapi video dan info grafis juga”, saya ingat saat Teh Ani
Berta berkata demikian, bisa dibilang beliau adalah salah satu orang yang cukup
berjasa di balik posisi saya saat ini (entah
posisi mana sesuai kaca mata kalian, hehe). Wejangan baru selain “Content
is the king” yang sering ia ucapkan nampaknya berhasil membakar
semangat saya untuk mengedit video, dan mempostingnya di YouTube meskipun yang
nonton ‘segitu-gitu’ aja, hiks. But it’s okay, i’m fine. Dan sebelum
membicarakan pembuatan konten video, saya ingin memberikan sedikit informasi
tentang lapak posting video tersebut, YouTube, yang ternyata juga harus
diperhatikan layaknya blog. Masa sih?
Ani Berta saat membuka workshop bersama CNI, Minggu, 4 Maret 2018 |
1. Buat Channel Youtube
Hal ini tentu sudah dilakukan, iyakan?
Saya sih udah, bisa deh kalian cek ‘Riyardi Arisman’ kemudian
subscribe ya, jangan lupa, hehe. Jika belum buat akun YouTube, buruan bikin
deh. Saya juga belajar dari temen saya yang waktu itu sempat sharing tentang hal ini, namanya
YouTubenya Rizwan Zone, kalau kalian mau kepoin betapa kerennya dia manage akunnya. Layaknya blog, akun YouTube kita juga harus ‘menjual’ dengan
menambahkan foto dan deskripsi, serta link blog kita agar semakin keren.
Kemudian kita juga bisa mengubah halaman utama channel kita dengan beberapa
trik yang cukup menjanjikan, yaitu menaruh
video yang paling banyak viewsnya
agar menarik perhatian orang. Semua bisa kalian temukan pada menu SESUAIKAN CHANNEL.
Sebenarnya, sebelum terjun ke
depan halamn utama YouTube, kita ‘diwajibkan’ punya tujuan dalam pembuatan akunnya, tapi
pasti jawaban kita sama yak, haha. Kemudian, kita tentukan dulu konsep yang mau kita patenkan di channel kita
nantinya apa, awalnya saya traveling tapi
semakin asik ngedit video malah jadi macem-macem, jangan ditiru ya.... Setelah itu eksekusi! Dan konsisten, gak
usah mikirin ada yang nonton atau dollar dulu, bikin dan ketawain bareng dulu
ajah.
2. Membuat Konten ‘Yang Mudah Dulu Aja’
Kalau kata Kang Dudi yang sudah
mahir dalam pembuatan konten video, “Semua
orang suka gambar yang bergerak”, itu bener banget! saya bisa menghabiskan
waktu lebih dari 3 jam hanya menonton serial di YouTube, meskipun melelahkan
tapi itu seru dan itu yang di cari orang saat ini, sebuah pengalaman. Tapi kalian tau apa yang lebih seru dari
menonton YouTube? Membuat video dan mempostingnya di YouTube. Parahhh, rasa bangga pas ada view nambah
itu, berasa gimana gitu, lebay. Kalian wajib coba!
Kang Dudi Iskandar yang bakal ngasih info tentang editing video hanya pakai smartphone! |
Dalam membuat video sebenarnya
kita bisa memperhatiakn beberapa hal, diantaranya buat yang mudah ditemukan,
dan lagi trend saat ini, tapi sebagai pemula saya sarankan mending gak usah
mikirin hal itu, haha. Jadi kita
mulai aja dengan sesuatu yang mudah, menurut Kang Dudi bisa keseharian kita
aja, Vlog, sebuah video yang ada unsur
‘kita’nya, maksudnya ada kamu, iya kamu, diri kamu, tentang kamu...... di
dalam video tersebut. Alat-alat yang
diperlu disiapkan? Smartphone aja
cukup sih kalau buat belajar, tapi totalitas harus ya, jadi siapin deh
tripod/monopod, serta microphone, dan jangan lupa download aplikasi editing
videonya, yang disarankan Kang Dudi sih Power Director dan Legend (untuk
editing text), gratis loh bisa kalian download di play store sekarang juga.
“Gambar gak goyang dengan suara yang
jelas, itu sudah cukup”, ujar pemilik akun Instagram @kangdudi_, caranya? Gunakan tripod saat ingin merekam
diri sendiri berbicara di depan kamera, tapi jika ingin merekam sebuah
event/kejadian disarankan untuk merapatkan lengan dengan badan kemudian gerakan
badan perlahan, bukan tangan. Penggunaan smartphone dalam membuat vlog bisa dibilang cukup membantu, gak
ribet seperti menggunakan kamera pro, tapi jangan samakan hasilnya ya, hehe. Setelah kita mendapatkan
bahan-bahan vlog (rekam beberapa moment dengan durasi singkat saja), jangan lupa juga memilih musik yang tepat ya biar makin keren
nanti vlognya, setelah itu baru deh masuk dalam tahap editing.
Oh iya, jika kalian menonton video-video saya di YouTube, itu pengambilannya menggunakan mirrorless kemudian editingnya pakai Adobe Premier Pro ya, saya belajar sendiri dari Google dan YouTube idola saya, Agung Hapsah, hehe. Meskipun hasilnya biasa-biasa aja, tapi tetep bangga kok udah memulai. Tapi sesuai sub judul di atas, tentunya lebih baik kita menggunakan smartphone ddulu aja ya, dan ngeditnya pakai aplikasi yang tadi saya sebutkan aja, udah bagus kok. Yuks kita sedikit bahas aplikasi yang pertama.....
Oh iya, jika kalian menonton video-video saya di YouTube, itu pengambilannya menggunakan mirrorless kemudian editingnya pakai Adobe Premier Pro ya, saya belajar sendiri dari Google dan YouTube idola saya, Agung Hapsah, hehe. Meskipun hasilnya biasa-biasa aja, tapi tetep bangga kok udah memulai. Tapi sesuai sub judul di atas, tentunya lebih baik kita menggunakan smartphone ddulu aja ya, dan ngeditnya pakai aplikasi yang tadi saya sebutkan aja, udah bagus kok. Yuks kita sedikit bahas aplikasi yang pertama.....
Legend, ini berfungsi banget deh dalam membuat awalan video yang menarik,
sayangnya hanya bisa memasukan foto ajah, huhu. Pertama, kalian cukup buka aplikasinya (setelah download tentunya), terus ketik deh kata-kata yang ingin kalian jadikan pembuka di video kalian, setelah itu pilih gambar dan pilih animasi teks yang kalian anggap sesuai dan keren, dan jangan lupa klik 'tanda panah ke bawah' untuk save/download hasil kerja kalian ya....
Kemudian lanjut gunakan aplikasi yang berbeda, yaitu Power Director. Nah, sebenarnya agak susah sih kalau teori doang, jadi saya sarankan kalian download dan utak-atik sendiri deh, aplikasinya ramah kok, gampang dioperasikan, kelemahannya sih menurut saya aplikasi ini kurang sesuai untuk smartphone yang layarnya kecil, hehe. Pertama, kita buka dulu aplikasinya, kemudian kalian bisa pilih 'New Project', atau Tutorial jika ingin sedikit belajar. Setelah itu, pilih ratio video yang ingin kalian buat, landscape atau potrait, dan saya sarankan landscape agar view yang ditampilkan semakin luas. Sebenarnya untuk ratio tersebut tergantung saat kalian pengambil bahan video pertama kali sih, dan usahakan landscape ya.... Setelah itu tekan, OK.
Selanjutnya, kalian akan masuk ke dalam 'meja kerja' Power Director, seperti yang saya bilang tadi, ramah dan langsung banyak petunjuk untuk penggunaan pertama kali, ini sangat membantu banget. Selanjutnya bisa kalian lihat digambar, dan mulai berkreasi. Oh iya, jika bingung untuk permulaan mau bikin video seperti apa, buat yang mudah dulu aja, contohnya unboxing produk, kalian bisa coba beli beberapa produk CNI, yang menurut saya bermanfaat banget, di www.geraicni.com kemudian saat barangnya sampai rumah bisa kalian videoin saat membukanya. Atau sebuah acara yang kalian datangi, kalian dokumentasikan deh keseruannya, terus edit. Hasil dari power director tak hanya bisa kalian upload di youtube, tapi juga di Instagram, hanya saja durasinya berbeda.
Kemudian lanjut gunakan aplikasi yang berbeda, yaitu Power Director. Nah, sebenarnya agak susah sih kalau teori doang, jadi saya sarankan kalian download dan utak-atik sendiri deh, aplikasinya ramah kok, gampang dioperasikan, kelemahannya sih menurut saya aplikasi ini kurang sesuai untuk smartphone yang layarnya kecil, hehe. Pertama, kita buka dulu aplikasinya, kemudian kalian bisa pilih 'New Project', atau Tutorial jika ingin sedikit belajar. Setelah itu, pilih ratio video yang ingin kalian buat, landscape atau potrait, dan saya sarankan landscape agar view yang ditampilkan semakin luas. Sebenarnya untuk ratio tersebut tergantung saat kalian pengambil bahan video pertama kali sih, dan usahakan landscape ya.... Setelah itu tekan, OK.
Selanjutnya, kalian akan masuk ke dalam 'meja kerja' Power Director, seperti yang saya bilang tadi, ramah dan langsung banyak petunjuk untuk penggunaan pertama kali, ini sangat membantu banget. Selanjutnya bisa kalian lihat digambar, dan mulai berkreasi. Oh iya, jika bingung untuk permulaan mau bikin video seperti apa, buat yang mudah dulu aja, contohnya unboxing produk, kalian bisa coba beli beberapa produk CNI, yang menurut saya bermanfaat banget, di www.geraicni.com kemudian saat barangnya sampai rumah bisa kalian videoin saat membukanya. Atau sebuah acara yang kalian datangi, kalian dokumentasikan deh keseruannya, terus edit. Hasil dari power director tak hanya bisa kalian upload di youtube, tapi juga di Instagram, hanya saja durasinya berbeda.
3. Sebarkan! Viralkan! Tingkatkan Jumlah Penonton!
Setelah selesai diedit jangan
lupa untuk di save kemudian upload, jangan lupa, ngapain coba capek-capek ngedit kalau
gak diupload, gak usah malu kalau gak ada yang nonton, itu kan proses namanya, heheh. Atau biar ada yang nonton, kalian bisa share deh melalui sosial media yang kalian miliki, hal tersebut membantu banget loh, apalagi kalau kalian memberikan judul dan foto cover video yang menarik, boombastis, dan bikin penasaran. Kita harus sadar kalau menjadi blogger artinya berusaha membangun 'perusahaan' sendiri, kita yang mikirin kontennya, kita tang eksekusi, kita yang edit, dan kita yang sebarkan, bagi saya ini latihan siapa tahu nanti saya punya perusahaan sendiri, hehe.
Sebagai 'pemula' dalam membuat konten video, hal yang harus disadari selain beberapa hal yang tak sadar sudah saya sebutkan di atas, adalah berusaha konsisten, ini yang sulit, saya merasakan banget betapa malasnya mengedit video, tapi percaya deh setelah kalian buka aplikasi editing kemudian menemukan musik yang tepat, terus videonya jadi, maka kita seakan ketagihan. Coba aja kalau gak percaya!
Kalau udah baca tulisan ini, terus terinspirasi, boleh loh liat vlog saya yang satu ini, hehehe.... promosiii!
Sebagai 'pemula' dalam membuat konten video, hal yang harus disadari selain beberapa hal yang tak sadar sudah saya sebutkan di atas, adalah berusaha konsisten, ini yang sulit, saya merasakan banget betapa malasnya mengedit video, tapi percaya deh setelah kalian buka aplikasi editing kemudian menemukan musik yang tepat, terus videonya jadi, maka kita seakan ketagihan. Coba aja kalau gak percaya!
Kalau udah baca tulisan ini, terus terinspirasi, boleh loh liat vlog saya yang satu ini, hehehe.... promosiii!
Huwaaaaa keren tulisannya juga video nya, btw namaku bukan bertha loh
ReplyDeleteMakasih teh.... Yampun, aku salah nama, aku ganti deh, maaf ya....
DeleteAaaah keren banget Ris video Komodo! bagian lo jangan kelamaan, hahaha
ReplyDeleteIsh, nanti kangen.
Delete