Bicara dengan Ibu Astried
Swastika bagai memaksa pikiran saya untuk terbang jauh melintasi pulau, ketika
ditanya mengapa kopi Aceh? Beliau menjawab “karena
saya senang, dan cocok”, mendengar jawaban tersebut saya langsung teringat
film Devil Wears Prada (2006) yang diadaptasi dari buku berjudul Bos Paling
Kejam Sedunia. Merly Streep yang berperan sebagai Miranda Priestly berhasil
membuat saya kesal diawal film dengan kesombongannya yang luar biasa, meskipun
pada akhirnya saya sadar kalau itu bukan sombong tapi ambisius. Saya sangat
merekomendasikan film ini. Untungnya Ibu Astried berbeda, sebagai owner ia justru dekat sekali dengan para
karyawan, sang pembuat kupi yang melayani saya sore itu, hingga akhirnya saya
kaget ketika beliau mengatakan “kopi panggilan pertama”.
KOPI SELASAR adalah nama
tempat ngopi yang menemani saya menyambut malam minggu beberapa waktu lalu, kalau
sering lewat Kemang Timur XV kalian pasti tahu tempat yang satu ini, bangunan
yang cukup menarik perhatian dengan design
jawa yang kental sekali pada atap hingga pagar pembatas rumah dan jalan yang
terbuat dari tumpukan bata merah, bahkan pohon-pohon besar yang menyelimutinya
semakin membuat mata kita pasti melirik Rumah
Jawa Furniture & Paintings tersebut. Hal berbeda saya
rasakan ketika pertama kali menaruh tas dan melihat sekeliling, tak ada mesin
pembuat kopi yang biasa saya lihat di kedai-kedai kopi zaman now, tak ada deretan nama minuman
kekinian yang membuat saya bingung, dan tak ada kalimat-kalimat motivasi di
dinding yang membuat orang ngantri untuk berfoto. Saya semakin ingin memahami
tempat ini.
Dengan menggunakan jargon 100 % Indonesia, Selasar terlihat
menyambut saya dengan permainan kata, ‘tak ada kopi di sini, yang ada kupi’,
saat melihat papan menu saya pikir yang nulis salah, ternyata saya yang salah
karena Selasar menggunakan bahasa asli Aceh untuk kopi yaitu kupi. Sedangkan
nama Selasar sendiri dipilih karena impian sang owner, Ibu Astried Swastika ingin suatu hari memiliki kedai kopi di
teras, konsep rame-rame, kumpul happy dan ngopi sore-sore, 9 Juni 2017
‘suatu hari’ itu menjadi kenyataan. Teras Rumah Jawa semakin nyaman sore itu,
ornamen kayu dan bata merah memang juara kalau bikin suasana teduh, pemilihan
warna putih untuk dinding juga terbilang tepat, ditambah sinar mentari sore
yang masuk melalui celah pohon membuat suasana semakin hangat. Apalagi saat itu
malam minggu.
Perkenalkan, namanya Fahri barista Selasar. Dirinya sedang sibuk
dengan manual brew yang biasa ia gunakan untuk membuat pesanan ketika saya annoying berdiri dihadapannya seperti
orang norak. Fahri berasal dari Jawa, menariknya dirinya saat itu sedang
berkencang dengan biji kupi dan semua alat pembuat kupi yang berasal dari Aceh,
mungkin mereka berjodoh. Satu bulan lamanya Fahri belajar langsung dengan teman
nya yang asli Aceh sehingga kupi buatannya mampu membuat saya nambah, rasa yang
beda dengan suasana yang beda, malam minggu nya juga berbeda dong pastinya, hehe. Jadi inget kisah Malam Minggu
Miko, pasti di akhir episode nya selalu ada ucapan “semoga malam minggu lainnya lebih baik lagi”.
Mas Fahri, sang Barista Lokal sedang beraksi |
ADA APA AJA SIH DI KOPI SELASAR?
Setelah mata dan pikiran
menjelajah, kini saatnya lidah saya merasakan keistimewaan secangkir kupi Selasar,
mungkin dua cangkir, tiga, atau lebih, hehe. Ada satu hal yang harus kalian tahu
tentang tempat ini, Kopi Selasar selalu mengubah menu meskipun semua tetap sama
asalnya dari Aceh, sebelumnya kupi Gayo, tapi saat saya sambangi Kopi Selasar
sedang menggunakan kupi khas dari daerah Sigli.
1. KUPI SANGER
Saya sama sekali tak tahu kupi
yang satu ini, makanya saya pilih sebagai yang pertama untuk dicicipi sore itu.
20k adalah harga yang dipatok untuk kita mencicipi rasa pas dari kupi, susu
kental, dan gula. Perbandingan antar ketiganya harus tepat, Fahri nampaknya
harus bekerja keras untuk membuat kupi yang satu ini, tapi seperti yang saya
tahu “kopi apapun bisa dibuat di tangan mas fahri dan semua enak karena ia
pakai hati saat membuatnya”. Benar adanya jika ‘hati’ adalah salah satu
penunjang Kopi Selasar membuat minuman enak, semua dinilai menggunakan perasaan
saat mengukur banyaknya kupi, air, susu, dan gula. Jika terasa kemanisan, mungkin
Mas Fahri habis bertemu dengan Aisyah, hehe.
Kupi Sanger adalah kopi yang
sangat familiar di daerah asal nya, kalian tahu kenapa? karena gosipnya kupi
ini selalu dikonsumsi oleh warga setiap hari, dan jika kalian main di Kopi
Selasar, wajib mencoba kupi andalan yang satu ini. Dan jika mau yang dingin,
tinggal bilang aja pakai es, harganya sama.
2. KUPI SUSU
Sekilas akan sama penampakannya
dengan kupi Sanger, tapi kupi Susu akan lebih manis karena rasa manis susu nya sangat
mendominasi, juga warna kupi nya yang lebih coklat muda dari Sanger. Harga yang
ditawarkan sama, mau panas atau dingin tetap 20k, jadi kalau belum puas dengan
kupi Sanger bisa langsung pesan kupi Susu. Saya pun mencoba kupi yang satu ini,
rasa manisnya bikin sore itu lebih cepat dan malam minggu terasa panjang, aihhhh.
3. KUPI TARIK
Saya semakin betah di hadapan
meja sang barista lokal, Fahri. Bagaimana tidak, saat itu seperti menonton
sebuah pertunjukan, Fahri menarik-ulur cerita sore itu (jadi semakin gak sabar buat nonton film Ayat-Ayat Cinta 2, loh!).
Kupi Tarik Selasar sangatlah diunggulkan, selain rasanya yang beda dari yang
lain, proses pembuatannya juga bisa dijadikan ‘tontonan’ dan seru banget. Kopi Selasar menyebutnya KOLING (Kopi
Keliling), jadi jika kalian punya sebuah acara yang ingin ‘beda’ dari
biasanya, bisa deh pilih ‘Kopi Panggilan’ yang satu ini, dengan minimal 100
gelas, semua alat dan Fahri bisa pindah ke lokasi acara kalian. Sebuah
terobosan baru untuk bisnis kopi lokal saya rasa.
Kupi, susu dan kayu manis
bercampur jadi satu, kebayangkan ras manis di lidah dan hangat di tenggorokan
yang ditawarkan, dengan harga 25k untuk kupi panas atau dingin, kita sudah bisa
merasakan bagaimana hasil tarik-ulur Fahri. Duhhhh.
4. KUPI HITAM
Kalau ngomongin kopi hitam, ini
adalah jenis minuman kopi yang saya pilih pertama kali setelah menyaksikan film
Filosofi Kopi yang pertama karena penasaran ‘filosofi sebuah kopi’, rasanya gak
jauh beda, pahit bagi saya, tapi jika kalian pecinta kopi garis keras wajib
mencoba kupi hitam khas Selasar ini. Harganya 18k ajah!
5. TEH TARIK
Oh no! Saya jatuh cinta dengan teh tarik yang satu ini, juga
merupakan andalan di Kopi Selasar karena proses pembuatan pakai hati dan bahan
utama tentunya. Harga 25k menjadi pantas untuk sebuah teh, rasanya beda, seger
banget di mulut, aku semakin bahagia sore itu.
6. ICE LYCHEE TEA
Selain teh tarik juga ada teh
leci, seger banget! Rasa dingin es nya itu loh yang bikin saya pengen joget side to side nya Ariana, wkwkw. Apalagi saat itu ada tukang soto
lewat, beberapa teman saya langsung beli dan ditutup dengan Ice Lychee Tea
sangatlah pilihan yang tepat. Sangat saya rekomendasikan minuman yang satu ini.
Sebulan lalu Kopi Sanger juga
melebarkan sayap nya, tak mau ketinggalan meskipun konsep yang diusung adalah
100% Indonesia tapi gerai kopi ini juga memasarkan kupi nya di dunia digital
melalui GO FOOD. Selain jadi ‘panggilan’ Kopi Selasar juga bisa dengan mudah
loh kita dapatkan, tinggal masuk menu Go Food, kemudian ketik ‘Kopi Selasar’
dan pilih pesanan, simple. Oh iya,
selain cocok untuk tempat ngobrol, arisan, dan menikmati sore sambil mencari
inspirasi atau acara apapun, Kopi Selasar juga menjual batik loh, khas Brebes,
beda dari batik yang biasa saya lihat.
Ibu Astried Swastika |
Hal terbodoh adalah tak melangkahkan
kaki lebih dalam lagi di Rumah Jawa, dari luar terlihat beberapa manekin yang
menggunakan baju batik penuh warna, pattern
yang berbeda dari biasanya. MAHESTRI adalah merek dari batik Brebes itu,
artinya perempuan tangguh, “seperti para pembuatnya” ujar Ibu Astried. Beliau
ingin batik Brebes juga semakin dikenal, sama seperti batik-batik lainnya
karena batik Brebes menggunakan pewarna alami, batik yang diakui UNESCO.
Harapan Kopi Selasar dan batik Brebes nampaknya sama, bisa ikut ‘kekinian’
tanpa harus menurunkan nilai lokal yang dimiliki sejak awal.
KOPI SELASAR
Jalan Kemang Timur XV No. 99 Rt
12/18, Pejaten Baru – Jakarta Selatan
Telp. 0816 1777 9826
Buka : Hari Selasa – Minggu, jam
11 pagi – 5 sore
Instagram : @kopiselasar_id
Aris lengkap banget infonya, ampe bingung mau komentar apa :)))
ReplyDeleteKomentarin foto aku juga gpp, hehehe
DeleteAku beberapa kali lewat sini, tapi belom kesampean mampir.
ReplyDeleteYuklah kapan kapan ngupi bareng kaaak. Nengok harganya juga masih ramah lah dikantong hehehe.
And yes aku baru tau kalo Kopi dalam bahasa Aceh itu "Kupi", tadi kukira kamu typo kak.
hahahaha... yuks akh ngopi bareng, sambil ngomongin traveling bareng ke mana gitu, wkwkwkw
DeleteSepertinya menulisanya pun dengan hati :)
ReplyDeletePasti membacanya pakai hati juga deh...
DeleteKarena komentarin foto gpp, izin komen ya om. Fotonya kayak anak SMA... Sotosop ya? #gagalpokusjauhhhhhhhhh
ReplyDeleteIsh, memang seperti itu adanya..
DeleteJadi pengen coba kopinya. Apalagi kopi susu. Saya suka kopi yang dicampur rempah seperti kayu manis :)
ReplyDeleteSaya sangat dukung. Wajib coba!
DeleteKalau ada tempat ngopi, saya selalu bertanya bisa buat tempat kerja enggak ya. :)
ReplyDeleteSebenarnya, Selasar lebih cocok buat kumpul, ngobrol2 aja, kalau kerja kurang begitu mendukung
DeleteSebagai pecinta kopi gw wajib ke sana kayaknya nih... Makasih infonya yaaaa...
ReplyDeleteSipp. Makasih udah mampir yak... Hehehe
DeleteYeay! Akhirnya ganti tema juga ya, Ris? :D
ReplyDeleteBeberapa kali pernah lewat situ.. dan baru tau kalau di situ menjual minuman seperti kopi :)
Hooh, ganti tema, bingung abisnya.
DeleteMemang baru buka, saya aja baru tau za hehe
aku kok pengen kopi tarik ya
ReplyDeletereaksi pahit dan manis dari kayu manisnya sepeti apa coba itu
Penasarankan???? Yuks mampir kak...
Deletegak heran sih kemang emang wilayah yang gak cuma kafe2 keren sih.. mau coffee shop butik temat nongkrong termasuk tempat dugem juga. wakakakak
ReplyDeletehitzzz! pasti kamu anak gaul Kemang ya.......!!!
Deletebagi penyuka kopi tempat bisa sangat recomended banget ya.. :)
ReplyDeletemakasih min...
DeleteJadi Favorit nya itu Es Teh Tarik atau Es Teh Lychee ?
ReplyDeletewah saya mau mampir ah besok.. keliatannya cukup ramah di kantong harga kupi nya.. dan yang penting rasanya itu yg bikin penasaran.. huhu
ReplyDeletesip. wajib coba pokonya.... hehehe
Delete