Jadi ingat kutipan pada artikel
sebelumnya tentang sebuah ajang kompetisi, “Jikatidak bisa diterapkan di dunia asuransi, maka ide kalian ‘mungkin’ bisadigunakan untuk bidang lainnya”, dan salah satu perusahaan telekomunikasi
terbesar tanah air seakan ingin membuktikan hal tersebut. Indosat Ooredoo
melalui Indosat Ooredoo Wireles
Innovation Contest (IWIC) mengajak seluruh anak bangsa untuk mengusulkan
ide yang bisa dikembangkan menjadi sebuah aplikasi, tentunya sebuah ide dengan
inovasi baru yang bisa bermanfaat di dunia digital yang semakin berkembang saat
ini. Tertarik?
IWIC sebenarnya adalah kompetisi pertama
yang mengajak masyarakat untuk membuka pikiran dan menemukan sebuah ide untuk
pembuatan aplikasi baru, seperti itulah yang saya dengar dari ucapan Ibu Deva
Rachman selaku Head of Corporate Communication Group. Tahun ini adalah yang
ke-11 IWIC diadakan, pencapaian tahun lalu bisa dianggap luar biasa karena tak
hanya dari dalam negeri saja, Philipna, India, Myanmar dan Jepan pun ikut terlibat
pada IWIC sebelumnya. “Intinya kami ingin
membuka kesempatan generasi muda untuk menghadirkan ide-ide yang memiliki misi
agar Indonesia menjadi negara dengan digital teknologi terdepan” tegas Ibu
Deva.
Apa yang berbeda dari Indosat Ooredo Wireless Innovation Contest tahun
ini? Beda banget! Bisa dikatakan semakin menarik karena Indosat ‘ngasih’ harta
karun yang tak diberikan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu Aplication
Programming Interface (API). Saya sempat bingung, mengapa sebuah perusahaan
besar memberikan API nya, padahal sepengetahuan saya API sangat berharga,
data-data pelanggan semua ada di jalur protokol tersebut. Apakah berbahaya? Tentu!
Tapi Indosat sudah memikirkan hal tersebut jauh sebelum IWIC resmi
diberitahukan secara umum pada Senin, 25 September 2017 lalu.
“Indosat Ooredoo membuka akses,
menggunakan API sebagai informasi mengenani pelanggan, akses kepada pelanggan” kata
Pak Alexander Rusli selaku President Director & CEO Indosat Ooredoo, “bisa
dikatakan bahwa hal tersebut justru menjadi tema untuk ICIW ke 11 ini”
sambungnya. Inovasi memang selalu dikaitkan
dengan teknologi terkini di masa nya, untuk itulah perusahaan yang sempat
meraih penghargaan Most Innovative Company of The Year untuk wilayah Timur
Tengah dan Asia ini yakin membuka API miliknya agar peserta kompetisi semakin
jeli melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan/masyarakat saat ini. API
merupakan pintu masuk yang sengaja dibuka untuk mempermudah segalanya.
Mau menang? Siapkan dulu ide-ide original yang kalian miliki untuk
nantinya dikembangkan menjadi sebuah aplikasi yang bisa membantu masnyarakat
secara global, sebuah ide baru yang fresh,
dan tentunya bukan sebuah khayalan, bisa diwujudkan. Ada beberapa kategori yang
bisa kalian ikuti, diantaranya Entertainment,
Utility, Media (social media, chatting, ebook) dan Spesial Needs. Sama
seperti IWIC tahun-tahun sebelumnya, nantinya juga akan diadakan roadshow dan gathering komunitas, hackathon dan bootcamp menjelang grand fainal.
Total hadiah ratusan juta rupiah serta kesempatan untuk melihat hal-hal baru di
dunia digital seakan terbuka lebar melalui ajang kompetisi ini.
Alexander Rusli - Fahri Mohammad Rosad - Deva Rachman - Sandy Colondam |
“we want to be the first to try”
kata Pak Rusli, dirinya berharap publik dapat mengerti adanya potensi yang
dapat di akses dengan dibukanya API, dan ternyata ajang ini juga digunakan
Indosat sebagai lounching aplikasi API accses Indosat Ooredoo loh, waw!
Sejak pertama kali diadakan pada
2007 lalu, IWIC sudah menghasilkan beberapa pembuat aplikasi/program yang
berkualitas, salah satunya Fahri Mohamad Rosad, pemenang IWIC tahun lalu, “jujur saja awalnya hanya iseng” kata nya, iseng aja juara, hehehe. Fahri menyumbangkan sebuah ide yang
sangat berguna untuk teman disabilitas, sebuah aplikasi yang dapat membantu mengetahui
benda yang ada dihadapan mereka hanya dengan mengarahkan smartphone saja,
sederhana tapi sangat berharga bagi tuna netra. Selain diri nya, juga ada Sandy
Colondam yang bahkan bisa dikatakan ‘jawara’ ajang tahunan ini, bayangkan saja
sejak pertama kali ikut pada 2008 silam, Sandy sudah berhasil menjadi juara di
tahun-tahun selanjutnya, yaitu pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2013 dan 2015. Keren!
“Yang
saya lihat IWIC adalah salah satu kompetisi yang selalu berevolusi”
ucap Sandy.
Anak muda, yuk ‘putar’ otak kalian untuk memberikan ide baru!
mari-mari, cari ide yuk :)
ReplyDeletemenarik nih mas, mumpung masih dibuka jadi pengen ikutan...
Iya nih, semangat!
DeleteIngin ikutan yg proposal idenya aja tanpa bikin aplikasi bisa gak ya? :D
ReplyDeleteuntuk awalan mungkin proposal ide dlu teh, setelah itu pasti di karantina untuk diwujudkan, yang saya thu prosesnya seperti itu
DeleteAyuk Ris ikutan, bisa dalam bentuk ide juga kok. Yang muda yang berprestasi. Pantes dulu Bung Karno pernah bilang, "Beri aku 10 pemuda, akan keguncang dunia."
ReplyDeleteIsh, terbuka untuk umum kok Mas Dede, ikutan juga dong...
Deletewah boleh dicoba
ReplyDeletesemlama ada ide siapa tahu tembus
yap, yang penting ikutan dulu, siapa tahu memang dilirik dan yang dicari Indosat, hehehe
DeleteMau deh ikutan, tapi saya ga paham dengan dunia digital seperti yang dimaksud, paling hanya bisa memakai aplikasi yang ada di smartphone.
ReplyDeleteYah, kalau gitu gimana bisa ikutan, huhuhu
Deletelink web buat masukin proposal ke mana ya? soalnya web iwic.indosatooredoo.com masih yang iwic 10 kang
ReplyDelete