Hamish - Ray, Dua Generasi dan Berbagai Keseruan Dalam Film "Spy In Love"

Usaha keras tengah dilakukan rumah produksi Capitol Entertainment dalam memperluas pasar film dalam negeri, dengan menggaet negara tetangga, Malaysia, film "Spy In Love" yang mengambil lokasi syuting di Penang, Malaysia dan Jakarta tentunya telah selesai dalam proses produksi. Film arahan sutradara Daniel Rifki ini dipastikan akan tayang 29 September 2016 di Indonesia dan selanjutnya di Malaysia. Sederet aktor berbakat Tanah Air seperti Hamish Daud dan Ray Sahetapy nantinya akan beradu akting dengan para pemain asli Negeri Jiran, seperti Siti Zaleha, Nasha Azis dan aktor Malaysia yang sudah sering tampil di layar lebar Indonesia Keith Foo.


    Usia bukan penghambat karier, kalimat pertama yang saya yakini ketika pertama kali menginjakan kaki di Demang Cafe, Sabtu (3/9) siang tadi saat melihat aktor kawakan Tanah Air, Ray Sahetapy menceritakan awal mula dirinya ikut serta dalam film lintas Negara ini. Pria berdarah Maluku ini sangat tertarik saat diajak syuting di Malaysia, ternyata selain jiwa seni yang sudah mutlak melekat dalam dirinya, ada satu alasan lagi mengapa ia sangat antusias terlibat dalam film ini. "Saya ingin ziarah ke makam pencetus nama Indonesia yang konon ada disana" Ujar Aktor yang sempat berlaga dalam film Hollywood itu. Di mata saya saat melihat trailer film ini, akting om Ray (biasa ia disapa) semakin menjanjikan, mungkin tidak ada kata pensiun bagi dirinya yang memang sudah bercita-cita menjadi aktor sedari kecil.


Ketetarikan yang sama juga dirasakan Hamish Daud yang juga terlibat dalam film Spy In Love ini, namun yang berbeda saat ditemui siang tadi hanyalah ia lebih senang berbagi cerita mengasikan saat proses syuting di Penang selama 2 minggu bersama sang aktor senior Ray Sahetapy. Meskipun berbeda generasi, om Ray adalah sosok yang sangat seru baginya, "Kita satu kamar, dan dia (om Ray) benar-benar aktor yang sangat berbakat, karena bagi saya orang yang benar-benar berbakat adalah orang yang mau sharing. Kita ngobrol setiap malam, dan itu seru sekali" ujar aktor 36 tahun itu.

Hamis Daud (kiri) dan Ray Sahetapy (kanan) saat saat diajak ngobrol dan berfoto bersama para wartawan dan Blogger
Ceri seru lainnya berlanjut saat Dwitasari hadir di tengah-tengah acara, novelis terkenal Indonesia ini sejatinya telah menungkan skenario film Spy In Love menjadi sebuah novel dengan judul yang sama untuk pengantar sebelum film ini resmi di putar 29 September nanti. Selain Dwiyanti, sang Produser Gion Darwis juga hadir untuk menjawab berbagai pertanyaan para awak media dan blogger yang hadir. "Kenapa harus Penang?" pertanyaan awal yang juga terlintas dipikiran saya, "Penang adalah lokasi yang eksotis, sangat artistik dan jarang dipakai untuk lokasi syuting" tegas sang produser. Dalam film ini dipastikan akan memperlihatkan cityscape penang yang sangat indah mulai dari kota tua, Chinatown hingga ikon-ikon Penang lainnya, ditambah 25 % efek CGI yang membuat sisi action dalam film ini lebih terasa saat disandingkan dengan sisi romance dan komedi yang juga akan hadir dalam film Spy In Love ini.

Tidak hanya keseruan saja, Gion juga menceritakan betapa mudahnya proses syuting di Negera tetangga itu, dari mulai permintaan izin, koordinasi yang mudah hingga permit resmi yang keluar sesuai prosedur yang jelas. Peran pemerintah Malaysia juga sangat terlihat dengan jatah yang diberikan pemerintah malaysia yaitu 3 minggu bertengger di Bioskop untuk 1 film, sebuah harapan nyata yang sangat diperlukan untuk para sineas perfilman di Tanah Air. Semoga next Indonesia bisa ya...amien....

Sesi foto bersama sebelum acara ditutup

Karena kami blogger, wajib hukumnya untuk groufie donk pastinya hehehhe...



1 comment

  1. Seru banget nih filmnya aktornya yang udah terjamin keren aktingnya juga. Semoga nanti booming ya filmnya :D

    ReplyDelete