#CeritaMata

    • Home
    • Feature
    • Traveling
    • Hotel
    • Film
    • About
    • _Contact
    • _Portfolio
    Ajang penghargaan perfilman Indonesia memang sangat diperlukan, faktanya melalui ajang ini, banyak masyarakat Indonesia yang tahu tentang keberadaan "Film" yang memenangkan ajang tersebut, hingga akhirnya memilih untuk menyaksikannya.




    Salah satu ajang penghargaan bergengsi yang cukup menyita perhatian masyarakat ialah
    "Indonesian Movie Awards" namun kini, nama tersebut sudah berubah menjadi "Indonesian Movie Actors Awards (IMA Awards)", Perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas ajang penghargaan perfilman Indonesia, dan telah di pastikan IMA Awards ini akan diselenggarakan tanggal 30 Mei 2016 dengan 2 kategori besar, yaitu TERBAIK & TERFAVORIT.

    "Film Indonesia sudah banyak yg bagus, sudah banyak yang mengispirasi, dan manfaatkan waktu terbaik kalian untuk menonton film yang memiliki nilai-nilai karakter dan budi pekerti" ujar Bapak Didi suhardi selaku Sekjen Kementrian Pendidikan & Kebudayaan saat memberikan kata sambutan di acara IMA Awards Goes To School, Selasa (24/5) kemarin dalam rangka menyambut Hari Pendidikan dan Bulan Pendidikan & Kebudayaan yang bertempat di Plaza Insan Beprestasi Gedung A Lantai 1 Kemendikbud - Jakarta Pusat.

    Acara Indonesian Movie Actors Awards Goes To School ini dihadiri oleh para pelajar dari beberapa sekolah di Jakarta, tidak hanya para pelajar, antusias komunitas pecinta film Indonesia dan Sanggar Ananda juga banyak yang hadir dalam acara ini.

    Para narasumber yang hadir di acara IMA Awards Goes To School, diantaranya para juri IMA dan Creative dari RCTI

       Tidak hanya para peserta, para juri IMA Awards 2016 juga hadir, diantaranya
    Marcela Zalianty , Aditia Gumay dan Lukman Sardi.

    "Untuk proses tidak terlalu berbeda dengan festival lainnya, bedanya jurinya hanya 6 orang, dengan 50 film yang harus kita tonton" ujar juri sekaligus artis yang pernah menerima penghargaan sebagai pemeran wanita terbaik lewat film Brownies itu.
    Continue Reading
    Besarnya keinginan para penikmat Indonesia untuk menikmati lagu-lagu baik dalam negeri maupun luar negeri amatlah tinggi, hal ini jelas terlihat dari aktivitas masyarakat sekitar yang tidak pernah jauh dari smartphone dan earphone mereka. Dengan kata lain, lagu ataupun musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, musik adalah konten yang cukup banyak diakses untuk menemani perjalanan ke kantor, mengisi waktu luang bahkan untuk menemani tidur.

    Hal inilah yang membuat PT XL Axiata Tbk (XL) berkolaborasi dengan Yonder Music dalam menegaskan komitment dari kedua belah pihak tentang meningkatkan kualitas layanan internet cepat  4G LTE menghadirkan "layanan musik streaming Yonder", berbeda dengan layanan musik streaming lainnya, Yonder menawarkan banyak sekali keuntungan untuk kalian pengguna setia XL & AXIS diantaranya “Auto Download” semua lagu yang sudah ada di musik library kita, akan langsung diunduh untuk dinikmati pada saat smarphone dalam keadaan offline. Tidak hanya itu storage dalam penyimpanan juga bisa diatur sesuai keinginan pengguna, “Rekomendasi” juga dilakukan oleh aplikasi streaming ini untuk memeberikan masukan-masukan terhadap lagu-lagu yang sedang berada pada posisi puncak dalam chart nasional maupun internasional, dan tidak ketinggalan “Track Sharing” yang sangat berguna untuk menjaga tingkat eksis kamu, pasalnya lagu yang kamu dengarkan dapat kamu perlihatkan pada akun social media kamu seperti Twitter dan lainnya.



    Yang lebih mengejutkan lagi, hanya Yonder Music yang membayarkan feenya terlebih dahulu kepada artis yang bekerjasama dengan layanan musik streaming ini, dengan pembagian yang jelas yaitu 75 % untuk artis dan 25 % untuk pihak Yonder, nantinya lebih dari 20 juta lagu bisa kita dengarkan melalui layanan streaming musik terbaru dari XL ini secara GRATIS pada masa promo mulai dari 19 Mei hingga 30 Juni 2016, hanya dengan mengunduh aplikasi Yonder Music di App Store dan Play Store langsung dari smartphone.

    Tidak hanya XL dan Yonder Music saja yang berkolaborasi, tepat pada acara peluncuran aplikasi ini, pihak penyelenggara sengaja menyatukan 17 Penyanyi ternama Indonesia dalam satu panggung. Bertempat di Tenis Indoor, Senayan pada Senin malam (23/5) kemarin, konser akbar yang bertajuk “Yonder Music All-Star Live” ini juga meluncurkan sebuah single khusus dengan judul “Kebebasan”, lagu ini merupakan adaptasi dari musisi legendaris almrhum Prince yang berjudul “Free” kemudian diadaptasikan ke bahasa Indonesia oleh Rian D’Masiv dan dipilih oleh pihak Yonder Music karena sesuai dengan fokus tujuan dari layanan musik ini. Konser tersebut sangat meriah dengan hadirnya 17 penyanyi papan atas Indonesia, diantaranya Ariel Noah, Afgan, Raisa, Isyana Sarasvati, Rossa, Andien, Judika, Momo Geisha, Rian D'Masiv, Mike Mahode, Cakra Khan, Iwa K, Cita Citata, Lesty Kejora, Young Lex, Jaclyn Victor dan Iwan Fals.   
    Continue Reading
    Industri film Indonesia memang tidak pernah padam, berbagai genre film hadir untuk membuktikan betapa besarnya antusiame masyarakat terhadap film Indonesia saat ini. Terbukti dengan munculnya film-film Indonesia yang berhasil membuat penonton rela antri panjang demi menonton film yang mereka suka.
    Selain genre film, kisah dalam film juga menjadi nilai yang cukup di perhitungkan oleh penikmat film akhir-akhir ini, pasalnya, penonton sudah mulai bijak dan mengerti "alasan mereka menonton film Indonesia".

    ***



    "2 Batas Waktu" sebuah film yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 2004, film ini merupakan sebuah film drama religi suspens yang menceritakan sosok wanita bernama Tiara (Irish Bella) yang sejak kecil bisa berdialog dengan "sisi lain" dari dirinya.
    Sisi lain tersebut selalu mengajarkan Tiara untuk menuju kebaikan dan melindunginya. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan himpitan ekonomi, Tiara akhirnya terjerumus ke arah yang negative, pro dan kontra pun sempat mengoyahkan keyakinannya.
    Tidak hanya itu, Masalah mulai terjadi ketika suatu malam ia mengalami fenomena yang sangat aneh, fenomena tersebut membuat ia mendapatkan semua jawaban atas segala pertanyaan tentang kehidupannya. 
    Namun, hal tersebut sangat menggaggu dirinya karena orang disekitarnya tidak mempercayai fenomena yang ia alami itu, sehingga akhirnya ia dianggap sakit jiwa. Sampai suatu ketika, Tiara dipertemukan dengan seorang ustad yang membantunya memberikan sebuah pemahaman dan membuatnya mulai percaya tentang hal-hal yang ia lalui.




    Pengalaman spritual dari seorang wanita biasa diceritakan dengan sangat luar biasa, pandangan dalam film ini juga telah disesuaikan dengan berbagai sumber keagamaan.
    Film ini memberikan kita semua gambaran tentang bagaimana "sebuah Amanah harus disampaikan" , tentang betapa besarnya keagungan Sang Pencipta dan tentang bagaimana kita menyikapi hal-hal luar biasa, yang tidak masuk akal menjadi masuk kedalam logika manusia pada umumnya dengan mensyukuri nikmat Nya.

       Selain di Jakarta, keindahan alam Jawa Barat juga dipilih untuk lokasi syuting film ini. Kabarnya, selain akan diputar secara nasional, film ini juga akan diputar dibeberapa negara di Asia dan diikutkan dalam sejumlah festival film di luar negeri.

    Film yang dipastikan akan tayang diseluruh bioskop Indonesia pada tanggal 26 Mei 2016 ini merupakan film perdana dari Produksi "Tu7uh Rumah Produksi" dengan Rudiansyah sebagai sutradara.

    Irish Bella saat menghadiri media screening, pemeran Tiara dalam film ini berhasil keluar dari zona amannya saat mendalami karakter Tiara.

    Selain Irish Bella sebagai pemeran utama, film ini juga didukung oleh banyak sineas perfilman lainnya, seperti Sandra Olga, aktor internasional Mehdi Zat, aktor senior Cok Simbara, Egi Fedly, Ustad Ibnu Quraish, Liv Vhiena, Naeva Amira, Faye Nicole, Ike Muti, Clara Bernadeth, Christhoper Rizky, Audrey June, Marcelina Natasya, Cindy Christian, Mamen Aris, Artha Pratama, Bijak Baginda, Efan Fatah, Budiman, Endah Mulyani, Cindy Christian, Ifa Ifonya, dan Anggi Nasution.

    Bagaimana? Siapakah kalian untuk mengikuti petualangan spiritual bersama Tiara?

    Yuk, intip trailernya terlebihan dahulu...



    Untuk info lebih lanjut, kalian bisa cek di :
    Twitter & Instagram : @2bataswaktu dengan hastag #Film2BatasWaktu26Mei & #Film2BatasWaktuDiBioskop

    Continue Reading

    Short movie atau yang biasa kita kenal dengan film pendek nampaknya sedang marak sekali di tengah masyarakat urban, permasalahan yang diangkatpun amat beragam mulai dari kehidupan sehari-hari, pengalaman liburan, hingga hal – hal yang dianggap “Tabu” menjadi layak untuk disaksikan demi mengubah persepsi masyarakat.
    Meskipun berdurasi pendek antara 5 - 15 menit, film pendek tidak bisa dianggap “mudah” untuk dibuat, karena harus dengan tujuan yang jelas, hingga nilai yang baik serta memberikan dampak yang positif untuk masyarakat yang nantinya akan menyaksikan. Konsep film pendek juga harus dibuat semenarik mungkin agar berpengaruh pada target pasarnya, seperti film pendek yang dibuat dengan tujuan untuk memberikan kesadaran masyarakat sekitar untuk melihat kondisi disekitarnya yang berjudul “Teman Di Jalan” & “Cinta Untuk Mama” yang baru saja dirilis di Mal Ciputra Lotte Avenue Cassablanca, Kuningan, Jakarta, kemarin.
    Acara ini dihadiri banyak pihak yang mendukung Managing Direktor of Kasandra Associate A.Kasandra Putranto, Adryan selaku sutradara film pendek, Bapak Akbar Hadi perwakilan dari Kementrian Hukum dan HAM, Bapak Nassarudin Sirtadz dari Perwakilan Produser Indonesia, perwakilan dari Pakar & Praktisi Ekonomi Kreatif, perwakilan dari Komnas Perlindungan Anak / KPAI, Kementrian Sosial, Serta perwakilan dari Koalisi Anak Madani Indonesia - KAMI.

    Louching Inspiring Short Movies yang diadakan di Main Atrium Lotte Avenua Cassablanca, minggu 15 Mei 2016

    Sesi foto bersama para pendukung acara dengan fokus terhadapa "Stop kekerasan pada anak!".

    Kasandra Associates, yang dipimpin oleh A. Kasandra Putranto, seorang psikolog, penulis buku, dan juga ibu dari ketiga anak ini telah berhasil merintis dan mengembangkan program “Attitude Achievement Generation (A2G) Metamorphosis”, sebuah program pembentukan karakter anak Indonesia untuk menjadi Generasi Titanium yang memiliki keterampilan sosial tangguh dan sikap mental profesional untuk berprestasi lebih baik lagi dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan.

    Dengan berfokus pada visi dan misi program tersebut, Kasandra Assiciates  bekerjasama dengan seorang sutradara film pendek bernama Adryan berhasil membuat dua film pendek yang berjudul “Teman Di Jalan” dan “Cinta Untk Mama”.

    Film pendek berjudul “Teman Di Jalan” menceritakan bagaimana keadaan anak-anak dijalanan, yang sangat membutuhkan kepedulian kita, serta bantuan kita, film ini diharapkan mampu menyampaikan pesan nilai-nilai moral, peduli sesama, kesetikawanan sosial pada anak – anak Indonesia, serta menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya pendidikan untuk masa depannya. Terciptanya film ini juga berkat kerja sama dari berbagai pihak, diantaranya Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial, Direktur Kesejahteraan Sosial, Satuan Bhakti Pekerja Sosial di Kementrian Sosisal RI, Rumah Singgah Akur Kurnia, Polres Metro Jakarta Selatan serta Kementrian Pendidikan.

    Film pendek yang kedua berjudul “Cinta Untuk Mama”, menceritakan seorang anak yang ingin menyampaikan rasa cintanya terhadap orang yang telah berkorban untuknya, melahirkannya, mengurusnya hingga dewasa. Film ini di harapkan mampu mengangkat nilai cinta, kasih sayang dan menggambarkan betapa besarnya peran ibu dalam mendidik dan membuat perencanaan keuangan pendidikan, kesehatan yang nantinya akan mempengaruhi kesehatan mental anak.

    Tidak hanya kedua film itu saja, karena nantinya film pendek dengan judul lainnya namun tetap berfokus pada nilai edukasi dan kampanye mempromosikan dan mendukung program Attitude Achievment Generation (A2G) Metamorphosis juga akan hadir dalam bentuk “Web Series”, mengikuti perkembangan yang nantinya film-film pendek ini bisa dengan mudah di saksikan di YouTube melalu PC ataupun Smartphone.

    Film-film pendek yang nantinya akan dibuat oleh Kasandra Associates ini diharapkan mampu memberikan dampak yang positif untuk pengembangan karakter yang bernilai pada sikap dan perilaku yang memungkinkan mereka untuk mencari struktur sosial yang tepat, secara aktif memberntuk sikap yang mendorong mereka untuk mengejar prestasi yang optimal dan menginspirasi semua pihak yang berperan dalam proses perkembangan kepribadian dan pembangunan manusia, dimulai dari keluarga yang merupakan pilar penting dalam perkembangan mental anak, “pilar dalam keluarga ini harus kokoh” ucap wanita yang pernah menjadi finalis Abang None Jakarta, Kasandra Putranto. Selain keluarga, sekolah, masyarakat, media, perusahaan yang memberikan dampak kepada lingkungan dan juga pemerintah amat sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak, untuk itu kita harus peka, dan mau peduli dengan adanya kejadian-kejadian dan masalah yang terjadi disekitar kita.

    Poster film "Untuk Angeline"

    Tidak hanya film pendek, nantinya Film layar lebar “Untuk Angeline” juga akan dirilis bertepatan dengan Hari anak Nasional atau HAN yang jatuh pada tanggal 23 Juli serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Mengingat betapa maraknya kekerasan seksual pada anak yang terjadi saat ini, membuat Indonesia butuh sekali orang – orang yang peduli akan hal ini, film – film yang fokus pada permasalahan ini, dan juga pihak – pihak yang mendukung untuk penyelesaian masalah ini, karena kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi?.

    Untuk info lebih lanjut tentang film –film pendek yang menginspirasi serta program “Attitude Achievement Generation (A2G) Metamorphosis” ini, bisa dilihat di www.kasandraassociates.com , twitter @Kasandra_asscts, Facebook PT. Kasandra Persona Prawacana, Youtube di Kasandraassociates dan Intagram di @Kasandraassociates.

    Dan informasi lainnya tentang film “Untuk Angeline” bisa kita ikuti di Twitter @UntukAngeline28 #UntukAngelineAbnakKita dan @Demifilmku utntuk film-film indonesia lainnya.


    Continue Reading

     
    Poster Film "Untuk Angeline" @untukangleine28
       Masih ingatkah kita akan kasus yang terjadi pada mei tahun lalu, kisah tragis kematian seorang bocah perempuan yang mendapatkan tindak kekerasan seksual? Tentu kalian tidak akan lupa bukan!
    Bukan mencari keuntungan dari kasus yang terjadi, namun saya berfikir tepat sekali jika sang produser Niken Septikasari menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah film, pasalnya film merupakan media yang tepat untuk memberikan pengaruh terhadap orang bayak, film “Untuk Angeline” ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa “Kepedulian” kita pada lingkungan sekitar.

    Menjadi dasar cerita dalam film ini ialah pengakuan ibu kandung Angeline, yaitu Hamidah yang nantinya akan di perankan oleh Kinaryosih. Di ceritakan delapan  tahun yang lalu ia dan suaminya Santo merantau ke Pulau Dewata, Bali untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun sayang, hal tersebut tidak mereka temukan hingga akhirnya wanita asal Banyuwangi yang biasa di panggil Midah itu melahirkan anak perempuan.
    Kebahagian tidak berlangsung lama, ekonomi yang sangat buruk membuat Santo tidak bisa melunasi biaya administrasi persalinan istrinya tersebut. Namun ketika dalam keadaan bingung di apotek rumah sakit, kala itu ada seorang pria berkebangsaan asing yang bernama John menawarkan diri untuk membayar seluruh biaya persalinan sekaligus berniat mengangkat bayi perempuan itu menjadi anaknya dan berjanji akan merawatnya.
    Angeline, nama yang diberikan oleh John dan Terry istrinya, namun dibalik kebahagiaan terkadang ada kesedihan yang mendalam, hati Midah seakan hancur ketika anak ketiganya itu sudah tidak ada di ayunan tangannya lagi, ia hanya bisa menangis sambil memegang botol bayi dan memeras air susu yang sudah tidak bisa keluar lagi.

    Bukti nyata dukungan masyarakat untuk film Angleine.

    Midah sempat mencari rumah John untuk mengambil anaknya kembali, namun sia-sia, ia pun berniat menebus Angeline kembali dengan bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Malaysia.
    John yang meninggal akibat serangan jantung membuat Angeline harus kehilangan kasih sayang yang sangat besar, karena ibu tirinya Terry tidak suka dengannya, ia diperlakukan dengan tidak sebagaimana mestinya hingga membuatnya tersiksa namun harus menutupinya, hal ini terbukti saat ia datang ke sekolah dengan wajah kuyu dan ketika temannya bertanya, ia hanya menjawab dengan gelengan kepala dan senyum tipisnya.
    Hingga akhirnya Angline dinyatakan menghilang, polisi datang dan menuduh Santo lah yang mencuri bocah tersebut, keadaan tersebut membuat Midah bingung hingga polisi memintanya datang ke rumah sakit. Hingga akhirnya Midah mengetahui bahwa anak yang belum sempat ia kenal itu telah tidak bernyawa dan di kubur d halaman rumahnya, dan untuk kedua kalinya hati seorang ibu hancur tak tersisa.


    Hal jelas terbukti bahwa negara hadir saat ini di tengah kita, Napak Anies Baswedam hadir di acara Malam Solidaritas,
    Kisah selengkapnya dapat anda saksikan di bisokop – bioskop kesayangan anda mulai tangga 28 Juli 2016. Film yang di dukung oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan dan Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ibu Yohanna Yembise dan masyrakat umum tentunya mengingatkan kita akan bahaya kekerasan, terutama kekerasan seksual yang sedang marak kasusnya di Indonesia saat ini, sebagai contoh kasus YY di Bengkulu yang di perkosa oleh 14 orang pemuda secara bergantian hingga meninggal dunia, tidak hanya YY masih banyak korban lain dengan kasus serupa.

    Hal nyata semua komponen masyarakat mendukung dengan adanya film ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang hadir pada jumat malam kemarin di tugu proklamasi, Jakarta untuk memperingati 40 hari wafatnya YY sekaligus menyerukan aksi nyata menolak kekerasan seksual di Indonesia dalam Malam Solidaritas “Save Our Sister” bersama lebih dari 143 jaringan solidaritas yang peduli dengan kasus ini.


    Acara Malam Solidaritas, yang di adakan sebagai bentuk masyarakat peduli terhadap kasus kekerasan seksual

    Aksi nyata @Simponii (Sindikat Musik) musik dengan membawakan sebuah lagu dengan tema kekerasan seksual

    Malam Solidaritas digelar dengan menyuarakan berbagai poster dan tindakan nyata untuk menolak tindakan kekerasan seksual


    Untuk itu, kita sebagai bagian dari masyarakat yang peduli harus ikut aktif dalam menjaga, menyuarakan, dan menyebarkan hal ini. Hal kecil bisa kita lakukan, bantu kami menyuarakan film ini untuk dinikmati banyak orang dengan follow twitter @UntukAngeline28 dan @demifilmku dengan hasta #SOS #UntukAngelineAnakKita, karena kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?.
    Continue Reading

    JAKARTA
    Kota dengan sejuta harapan,
    Kota dengan hiruk pikuk yang selalu sibuk,
    Latar seseorang membuat drama kehidupan,
    Hingga berakhir dengan kekaguman.

    JAKARTA
    Bisakah kita sedikit berdialog?
    Kau ceritakan sebuah rahasia,
    Dan aku ceritakan milik ku.
    Namun, hanya kita yang tahu.

    ***

    Sebagai sebuah kota yang penuh dengan gedung – gedung pencakar langit, Jakarta selalu menawarkan sebuah tampilan cityscape yang sangat indah untuk dinikmati, faktanya, saat matahari terbit maupun saat senja, banyak orang yang kagum dan merasa mendapatkan sapaan dari ibu kota Indonesia ini. Namun sayang, terkadang waktu tidak mengizinkan hal tersebut terjadi.
    Untuk sebagian orang, melihat matahari terbit dan terbenam saja merupakan sebuah wisata, tapi tidak cukup untuk saya, sebagian orang berfikir tinggal disebuah kota harus mengeluarkan lebih untuk mendapatkan sebuah kesenangan, namun faktanya, Jakarta memiliki yang lebih dari sekedar “Kesenangan Berwisata” namun juga menawarkan “Hemat dan Bermanfaatnya Berwisata”.

    Sebuah kesempatan besar bagi saya untuk dapat bergabung menjadi salah satu perserta #BloggerWisataKRL bersama dengan Komunitas Bloger Indonesia TDB (TaudariBlogger), karena komunitas Bloger ini selalu aktif dalam membuat tulisan – tulisan dalam setia pengalaman, dan juga kegiatan – kegiatan yang sering mereka buat. Dan kali ini, saya dan para member Komunitas Blogger Indonesia TDB bersiap untuk menjelajah beberapa tempat bersejarah di Jakarta dengan KRL Commuterline dan berjalan kaki.

    KRL Commuterline yang siap menemani perjalanan #BloggerWisataKRL
    (Dokpri)

      

    Stasiun Manggarai

    Karena bertajuk #BloggerWisataKRL, Stasiun Manggarai dipilih menjadi tempat pertemuan pertama untuk para peserta, karena tempatnya yang strategis dan disinilah tempat pertemuan serta transit beberapa arah KRL Commuterline.
    Sabtu pagi (30/4), suasana cukup cerah dan ramai saat itu, namun nampak jelas para peserta wisata KRL sudah berkumpul dan siap dengan kamera, tongsis, dan perlengkapan lainnya. Tidak perlu menunggu lama, absensi telah dilakukan dan kami siap untuk menuju tempat wisata pertama sesuai dengan rute yang telah ditentukan yaitu “Patung Pahlawan”.

       Dengan menggunakan KRL Commuterline dari stasiun Manggarai menuju stasiun Gondangdia, kami pun telah resmi menjadi wisata KRL Commuterline, tidak hanya itu, bahkan kami diberikan secara gratis Kartu Multi Trip (KMT) edisi khusus yang terdapat logo Komunitas Blogger Indonesia TDB di sisi kanan kartu tersebut. Lalu, apasih KMT itu? KMT atau kepanjangan dari Kartu Multi Trip adalah Tiket Berlanggan yang bersifat fleksible, namun memiliki ketentuan tertentu, dan yang terpenting banyak kemudahan yang didapat jika menggunakan KMT saat anda menggunakan KRL Commuterline, diantaranya kalian tidak perlu antri untuk di loket setia hari untuk melakukan isi ulang, dengan catatan saldo KMT mencukupi pada batas minimal, yaitu Rp. 11.000,-. Selain tidak perlu antri, kartu yang memiliki tagline Cepat, Praktis, dan Efisien ini juga tidak mudah kadaluarsa, tidak seperti kartu lainnya yaitu THB atau Tiket Harian Berjamin yang hanya memiliki masa aktif selama satu minggu. KMT pun menjadi salah satu nilai positf yang ditawarkan oleh PT KCJ selaku pengelola dalam memberikan bentuk peningkatan pelayanan publik.


    Tampilan KMT edisi khusus Tau Dari Blogger
    (Dokpri)

    Selain KMT, suasana didalam KRL Commuterline juga merupakan hal yang membuat perjalan kali ini begitu nyaman, suasana yang bersih karena selalu rutin dibersihkan oleh petugas kebersihan yang sengaja disediakan pihak PT KCJ, udara sejuk dan dingin, petugas keamanan yang disediakan didalam KRL yang membuat prngguna merasa aman, hingga fasilitas lainya seperti bangku prioritas dan berbagai macam petunjuk penggunaan didalam KRL tersebut merupakan bentuk nyata keseriusan PT KCJ dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap penggunaan KRL Commuetrline.

    Suasana stasiun Gondangdia yang sangat nyaman dan bersih.
    (Dokpri)

    Sesampainya di Stasiun Gondangdia, kami peserta wisata KRL dibuat takjub sekali lagi dengan suasanan stasiun yang sangat bersih dan ramah, mulai dari kursi tunggu yang cukup banyak disediakan, tempat sampah, toilet, musholah, dan eskalator yang beroperasi.
    Selesai sudah perjalanan kami dengan menggunakan KRL Commuetrline, namun bukan berarti wisata kami selesai, karena selanjutnya kami akan berjalan kaki menuju tempat selanjutnya yaitu “Patung Pahlawan”, cukup dekat dengan stasiun, selain menyehatkan, berjalan kaki juga membuat saya dan peserta lainnya melihat banyak tempat disepanjang perjalanan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. 

    Selfie sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki... semangat !
    Dengan berjalan kaki membuat kami jadi bisa melihat suasana sekitar stasiun yang cukup asri dan banyak bangunan - banguna bergaya tempu dulu.
    (Dokpri)

    Patung Pahlawan

       Tidak sampai 10 menit, kami pun sampai di sekitar patung pahlawan, nampak tidak asing jika kami lihat wujud patung tersebut, karena jelas selama ini kami mengenalnya dengan sebutan patung “Pak Tani”. Mas Anggra, selaku ketua acara ini sedikit menjelaskan tentang sejarah patung tersebut, konon patung pak tani ini adalah seorang pria bercaping dan seorang wanita, digambarkan sosok ibu  yang melepas kepergian anaknya ke medan pertempuran. Tidak hanya itu, beliau juga menjelaskan si pembuat patung yang berkebangsaan Rusia, yaitu Matvey Manizer dan Ossip Manizer yang mendapatkan inspirasi dari cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat saat seorang ibu membekali makanan dan harapan untuk anaknya yang akan berjuang di medan perang.

    Nampak antusiasme para peserta mendengarkan sejarah tentang patung pahlawan oleh Mas Anggara.

    Meskipun telah dikelilingi oleh banyaknya gedung - gedung tinggi, patung "Pak Tani" ini tetap berdiri sebagai icon diwilayah sekitar.
    (Dokpri)

    Perjalanan dilanjutkan, cukup jauh, namun seperti yang saya bilang diawal, Jakarta memiliki “rahasia” yang tak ingin diceritakan, pemandangan jalan beserta bangunan – bangunan khas tempo dulu membuat kita seakan berdialog dengan jakarta untuk membicarakan rahasia yang tidak ingin diceritakan, perjalananpun tidak terasa dan kami telah sampai di tempat selanjutnya yaitu “Museum Kebangkitan Nasional”


    Museum Kebangkitan Nasional

       Berada di dalam kompleks Gedung Kebangkitan Nasional, yakni salah satu gedung – gedung bersejarah di wilayah DKI Jakarta yang dilindungi oleh UU RI No. 5, Tahun 1992 tentang “Benda Cagar Budaya” menjadikan Museum Kebangkita Nasional ini sangat rapih dan terjaga dari segala aspek, mulai darii kebersihan, ketertiban hingga pengelolahan gedung yang mendukung berbagai acara yang bersifat positif, contohnya pada saat rekan blogger berkunjung pada hari itu juga sedang berlangsung acara “Pameran Sisi Lain Kartini” yang menampilkan segala sesuatu tentang Ibu Kartini hingga acara fashion show anak – anak yang menggunakan baju tradisional, lucu dan menggemaskan tingkah anak – anak tersebut membuat antusiasme para pengunjung lain bertambah besar untuk datang ke sebuah acara di museum pastinya.

    Tampak depan Museum Kebangkitan Nasional yang cukup ramaisaat itu.

    Pintu masuk museum yang sangat artistik dengan berbagai informasi, disini kita akan diminta untuk registrasi nama, namun free untuk biaya masuknya.

    Museum yang terletak di Jalan Abdul Rachman Saleh No. 26, RT 4 RW 5, Senen, Jakarta Pusat ini dulunya merupakan gedung Sekolah Kedonteran untuk orang – orang bumiputera yang berasa dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, dulu memiliki sebutan STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) yang juga digunakan untuk asrama hingga sekolah selesai.
    Memulai masuk kedalam bangunan gedung, nampak asri seperti yang saya tulis diatas, lorong yang bersih hingga keadaan gedung yang dijaga keasliannya, patung – patung tertata rapi berdampingan dengan banyaknya koleksi museum lainnya seperti perlengkapan kesehatan pada masa itu, diorama, peta, sketsa dan beberapa miniatur.

    Salah satu lorong di Museum, keadaan yang masih asli dan sangat bersih.
    Koleksi museum tentang gambaran pengajaran pada saat itu.

    Koleksi di museum ini, di buat semirip mungkin dengan gambaran saat itu agar terlihat nyata.

    Salah satu patung koleksi yang terdapat di ruang dalam, museum ini juga banyak memiliki ruangan dengan koleksi yang berbeda-beda.

    Beberapa koleksi Museum Kebangkitan Nasional yang dapat anda lihat jika berkunjung.
    (Dokpri)
    Sungguh pilihan yang sangat tepat sekali jika meluangkan waktu sejenak ke museum ini, tempat duduk yang juga asyik dibuat untuk berbincang bahkan mengajak anak anda untuk dapat berwisata, belajar hingga bermain, dan yang lebih menjanjikan lagi, anda tidak perlu mngeluarkan uang sepeserpun untuk masuk ke museum ini.

    Selain menyimpan benda-benda bersejarah, museum ini juga bisa dijadikan arena bermain, namun tetap harus sesuai peraturan yang berlaku.

    Ice Cream Baltic

    Ini kali pertama saya datang ke tempat ini, sebelum mencoba, selfie dulu ya.... 

    Rute selanjutnya yang akan kami kunjungi adalah wisata kuliner, kali ini kami akan mencoba betapa nikmatnya ice cream yang sudah ada sejak tahun 1939, bertempat di Jalan Kramat Raya No. 10 – 11, senen yang bernama “ Ice Cream Baltic”, jam buka nya mulai dari pukul 11.00 – 23.00 setiap hari senin – minggu karena ini merupakan bisnis rumahan ternyata, harganya juga tidak mahal, hanya berkisar dari Rp. 5.500,- hingga Rp. 50.000,-.

    Harga yang sangat bersahabat dan sejarah dibalik kesuksesannya membuat saya ingin mencoba Ice Cream yang satu ini.

    Ice Cream ini memiliki rasa yang khas, tekstur yang lembut juga saya rasakan karena ternyata bahan yang digunakan dalam pembuatannya seluruhnya alami. Variasi nya juga banyak, mulai dari cup, cone, stick maupun dalam bentuk kue tart, varian rasanya pun cukup beragam, ada cokelat, vanilla, stroberi, kopyor, durian, nangka, hingga pepermint dan green tea.

    Kami tidak lupa untuk berfoto bersama saat menikmati Ice cream Baltic

    Setelah cukup lama beristirahat di Ice Cream Baltic, beberapa dari kami melanjutkan perjalanan ke Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang tidak jauh dari lokasi ice cream baltic tersebut, cukup dengan berjalan kaki kembali, kami pun sampai di lokasi untuk ishoma. Keramahan semakin terjadi saat santap siang, obrolan- obrolan kecil mulai kami lakukan untuk menjaga hubungan antar sesama blogger, hingga akhirnya waktu kembali yang memisahkan.

    Saya dan peserta wisata lainnya berfoto saat selesai berbincang-bincang di kantor PMI

    Acara telah selesai, saya pun berniat untuk pulang menggunakan KRL Commuterline kembali, cukup membingungkan akan menggunakan apa, namun metromini bertuliskan stasiun manggarai menjadi pilihan saya untuk kembali.
    Meskipun singkat, wisata menggunakan KRL merupakan langkah yang tepat untuk melakukan wisata singkat di Jakarta, bagaimana tidak banyak orang yang berfikir bahwa wisata harus jauh dan mahal, namun dengan KRL Commuter line dan beberapa informasi tempat bersejarah di jakarta dan niat tentunya kita bisa langsung mengeksekusinya.

    Untuk acara kali ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Komunitas Blogger Indonesia TDB yang berkenan mengajak saya, PT KCJ - KRL Commuterline untuk fasilitas pengalamannya, pengelola Museum Kebangkitan Nasional, Pelayanan di Ice Cream Baltic, hingga PMI Jakarta dan juga Lem FOX yang memberikan kisah menarik, menyenangkan dan bermanfaat pada hari ini. Saya berharap acara ini dapat terulang kembali dengan konsep yang lebih menarik dan lebih banyak tempat yang akan saya dan peserta lain kunjungi.

    Bingkisan dari Lem FOX untuk kegiatan Wisata KRL


    *** For more info bisa kita cek di twitter @riyardiarisman atau @taudariblogger dengan hastag #BloggerWisataKRL, sampai jumpa di cerita berikutnya.....***
    Continue Reading

    "Reputasi Online", itulah hal pertama yang saya pikirkan ketika membaca "catatan seseorang" di dunia maya, kemudahan dan kebebasannya berpendapat membuat karakter orang tersebut mudah sekali untuk dibaca oleh orang lain. Sebagai contoh kecil yang sering saya lakukan mengetik nama saya di www.google.com, dan lihat apa yang saya temukan? semua hal yang saya "tweet" melalui media sosial twitter (@riyardiarisman) jelas terpampang didepan mata saya, nampak biasa saja, namun saya merasa kicauan tersebut seakan kurang, bersambung bahkan tidak berarti karena hanya dibatasi 140 karakter, apa buka saya ingin menceritakan beberapa pengalam saya dan menjadikannya sebuah dokumentasi hingga pengembangan skill menulis.

       ***
       

       Pernahkah kalian mendengar pribahasa "Jika Anda bukan bagian dari solusi, maka anda bagian dari masalah", itulah pilihan dari hidup, dan saya memilih menjadi solusi, untuk itu saya mulai menulis dengan karakter yang cukup panjang melalui media "Blogspot.com"
    Berbicara tentang menulis sebuah catatan online atau yang biasa kita sebut "Blog", semua orang pasti bisa menulis, namun sedikit memang yang konsisten dalam melakukan kegiatan tersebut, dan tidak sedikit pula orang yang memiliki "Passion" di dunia blogging, hal ini terlihat dari banyaknya orang yang sukses menjadi "Influencer"di Indonesia saat ini.

    Hal tersebut cukup memberikan motivasi untuk saya agar membuat sebuah blog yang konsisten dengan tujuan yang jelas, namun, nampak jelas bagi saya bahwa saya membutuhkan guru, bahkan sebuah komunitas untuk proses pembelajarannya.


    logo "KOPI"
    (sumber dari twitter  @KOPIKABARINDO)

       keberuntungan, hal pertama yang saya rasakan ketika menghadiri sebuah acara dan bertemu dengan salah satu anggota KOPI yang saya sapa Mba Nurul, ia adalah seorang anggota blogger KOPI, awalnya saya bingung, hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya apa itu KOPI, adalah singkatan dari Koalisi Online Pesona Indonesia yang memiliki tagline 3S "Senyum, Sapa, Sinergi", 
    Tidak perlu menunggu lama, saya pun langsung resmi bergabung dengan group whatsapp KOPI is CINTA, sambutan hangat yang saya rasakan sejak saya bergabung dan mengucapkan salam, hingga setiap pagi sapaan dan emote/teks karakter senyum selalu hadir di group tersebut, persis seperti tagline dari KOPI, yaitu senyum dan sapa.
       Selain senyum dan sapa, saya juga tidak lupa dengan sinergi atau yang berarti "Kegiatan atau Operasi Gabungan" menurut KBBI. Selama saya bergabung, cukup banyak kegiatan yang saya ikuti bersama KOPI, seperti press conference, nonton bareng, hingga berdiskusi, karena fokus dari koalisi ini salah satunya adalah memberikan kabar baik tentang film Indonesia, selain mempublish tempat-tempat wisata Indonesia, kuliner Nusantara, Musik dan juga Fashion.


    Kegiatan pertama yang saya ikuti, yaitu saat prescon & diskusi Film MARS bersama sang Produser, Sutradara, Penulis skenario, hingga pemain dalam film tsb.
    dan moment inilah tepat dimana saya bertemu dengan orang-orang hebat didalam KOPI.


    foto ini diambil saat nonton bareng film Super Didi di Gandaria City, moment kedua yang saya rasakan saat berkumpul bersama anggota KOPI lainnya.
    kalau foto pertama tadi saat prescon, foto yang ini diambil setelah saya dan anggota KOPI lainnya selesai menyaksikan Film MARS.

    kadang saya berfikir, kenapa tidak dari november tahun lalu saya tahu tentang KOPI, tepatnya pada hari kamis tanggal 26 November 2015 bertempat di Hotel Oria, Menteng Jakarta saat Workshop Forum Sinergi PESONA INDONESIA bersama Blogger dan Jurnalis Online yang dihadiri oleh Humas Kementrian Pariwisata, H.M.Iqbal Alamsyah dan Ketua Umum Asita Asnawi Bahar berlangsung.
    Dalam workshop tersebut, Kementrian Pariwisata sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung dalam memajukan pariwisata Indonesia, hingga akhirnya dalam workshop tersebut juga membuahkan sebuah Deklarasi yang diprakarsai oleh blogger dan media yang bersinergi memajukan pariwisata Indonesia dengan pihak Kementrian Pariwisata, Asita dan PHRI.

    Isi Deklarasi KOPI .

    Dan tanpa terasa waktupun begitu cepat, hingga KOPI akan memiliki umur baru, dan akan membuat sebuah acara dengan bertajuk "PesKOP Sapa Dunia 2016" pada tanggal 25 - 27 November tahun ini di Jakarta bersama para pembicara yang sudah tidak diragukan lagi dalam berbagai macam bidang, diantaranya Arief Yahya selaku Mentri Pariwisata, Asma Nadia, Dewi Lestari, Cholidi Asadil Alam, perwakilan dari PMI Jakarta Pusat dan masih banyak lagi, 



    PesKOP (Pesta KOPI)  Sapa Dunia 2016, akan diadakan bersama para anggota KOPI, bukan hanya Jakarta, namun luar Jakarta juga bisa ikut serta dalam acara ini dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

    Untuk saya, menjadi bagian dari keluarga besar KOPI adalah suatu kebanggan tersendiri, kesempatan yang langka, dan juga jalan keluar bagi masalah yang saya jelaskan diawal. Bersama KOPI, saya siap menyambut berbagai hal positf dan membagikan hal tersebut agar lebih bermanfaat.


    Kebanggaan tersendiri, ketika saya harus memiliki kedua benda diatas, tanggung jawab seakan berada dekat sekali dengan saya, hingga akhirnya rasa ingin terus belajar adalah salah satu fokus saya.


    Untuk info lebih banyak lagi tentang Koalisi Online Pesona Indonesia "KOPI" bisa kalian dapatkan di :
    Twitter : @KOPIKABARINDO & @demifilmku
    Intagram : @KOALISIKOPI & @demifilm
    kalian bisa mendapatkan berbagai info menarik dan positif, serta juga bisa bertanya jika ingin bergabung bersama KOPI, untuk itu ayo Bersinergi, dan jangan lupa untuk Senyum dan Sapa, karena saya Blogger dan saya Bangga.
    Continue Reading
    Pic from twitter @Mars_TheMovie.


    "Bahagia itu Sederhana" itulah rangkaian kalimat yang langsung terucap dari mulut saya ketika film ini mulai memasuki babak perjuangan seorang ibu yang ingin anaknya menjadi kebanggan kedua orang tua nya.

     Kisah perjuangan  seorang wanita buta huruf yang ingin mewujudkan satu harapannya, menjadikan anak perempuan yang paling ia cintai menggapai "Lintang Lantip", itulah sebutan mereka untuk planet MARS, bintang yang menyinari malam mereka saat kegelapan dimulai. Perjuangan seorang ibu yang rela menempuh jarak 14 KM hanya untuk anaknya, rela bersujud di kaki orang lain hanya untuk anaknya, hingga rela mengorbankan masa tua nya hanya untuk anaknya. Betapa dekatnya antara PENDIDIKAN dan IBU, seperti hadist yang pasti semua anak tahu "Siapa yang harus kau hormati? ibumu! ibumu! ibumu! lalu ayahmu..."

    Ibu TUPON, yang diperankan oleh Kinaryosih berhasil membuat saya dan penonton lainnya takjub, permainan emosi dan tangisan yang ia mainkan dalam perannya berhasil sekali ia eksekusi dan langsung sampai oleh seluruh penonton di studio 2 Plaza Senayan XXI siang tadi saat gala premier film tersebut, hal ini terbukti saat saya melihat penonton lainnya banyak yang mengeluarkan air mata sepanjang film diputar.

    Sekar Palupi, saat kecil diperankan oleh Chelsea Riansy, seorang anak kecil yang saya bilang cukup berbakat mendalami peran yang ia dapatkan dalam film ini, kepolosannya, membuat peran "anak" dalam film ini sangat hidup, cara pengucapan hingga ekspresi yang ia mainkan dalam film ini sangat membawa penonton fokus dalam setiap adegan film ini.
    dan saat dewasa, peran ini diambil alih oleh Acha Septriasa, dan kembali, keberhasilanlah yang saya lihat dalam perubahan tersebut, sosok Acha, tepat sekali untuk melakukan aegan-adegan dalam film ini, tangisannya membuat film ini hidup, senyumnya, hingga matanya yg seolah berbicara dengan para penonton.

    Selain beberapa karakter diatas, film ini juga dihiasi oleh oleh bintang lainnya, seperti Teuku Rifku Wikana yang menjadi sosok ayah sekar, M. Cholidi Alam sebagai Ustad Ngali yang memberikan pengajaran agama dalam film ini, Jajang C Noer, Ence Bagus, dan sederet bintang lainnya.


    Mengambil latar peristiwa 20 tahun yang lalu di Desa Gunung Kidul, Film MARS bukan menceritakan tentang planet, hanya merupakan target dalam film ini, MARS merupakan singkatan dari "Mimpi Ananda Raih Semesta" yang memberikan sebuah cerita inspirasi yang diangkat dari best selling novel karya Aishworo Aang, dan disutradarai oleh Sahrul Gibran, film ini akan siap menyapa kalian tanggal 4 Mei 2016 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
    Satu hal lagi yang membuat saya menyarankan anda harus menonton film ini, skenario yang dibuat oleh John De Rantau sangat membuat film ini seakan mengajak saya sebagai penonton untuk mendengarkan setiap kata yang terucap dan ikut menjelajah bahkan terkadang ikut berdialog dengan film ini, dan ternyta benar yang beliau katakan bahka "skenario adalah sutradara kedua dalam senuah film".

    Multi Buana Kreasindo dan Associate Production Leica serta didukung oleh Multi Buana Group & Fatayat NU menurut saya sangat tepat bekerja sama dengan para pemain hingga seluruh kru yang mendukung terciptanya film ini, besar harapan saya untuk film ini agar memberikan inspirasi dan sampai pada penonton. Bahkan yang harus dibanggakan lagi dalam film ini adalah pemandangan alam, hingga lokasi syuting yg selain di Desa Gunung Kidul juga mengambil lokasi di London, tepatnya di Oxford University yang merupakan lokasi shooting film Harry Potter.

    Bagaimana? pasti kalian penasaran bukan tentang film ini! sabar! karna tangga 4 Mei 2016 film ini siap menginspirasi kalian.
    sebelum itu, ayo kita liat trailernya terlebih dahulu,





    Judul Film: "MARS" Mimpi Ananda Raih Semesta
    Sutradara: Sahrul Gibran
    Penulis: John De Rantau
    Produksi: Multi Buana Kreasindo, Leica Productions
    Pemain: Acha Septriasa, Kinaryosi, Teuku Rifnu Wikana, Chelsea Riansy, Jajang C Noer.
    Rilis Pada: 4 Mei 2016

    FB: MARS The Movie
    Twitter: @Mars_TheMovie
    IG: @MarsTheMovie
    #MarsTheMovie





    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Riyardi Arisman

    Riyardi Arisman

    Follow Us

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram
    • G+

    Part Of

    Blogger Reporter

    Tags

    Arsitektur Culture & Art Event Experience Health Hotel Kuliner Lifestyle Nescafe Opini Otomotif Reportase Review Film Technology Traveling

    Popular Posts

    • CRABSY, Tempat Makan Seafood Murah Dan 'Kekinian' Di Kota Bogor
      Tak terasa hampir tiga jam saya di lokasi, harganya yang murah membuat saya tak perlu lama berpikir untuk nambah, dan terus nambah hingga a...
    • Tips Mengelola Keuangan dari Prudential, Apa Saja Ya?
         Satu hal yang mulai saya pikirkan adalah masa depan. Meskipun tak sampai 10 menit, pikiran ini langsung gagal fokus dengan hal lain, heh...
    • Semakin ‘Kekinian’ Dengan OPPO F7
      Gak pernah ada kata “CUKUP” untuk dunia teknologi. Kalau saya Si Tekno, pasti sudah banyak dosa karena tak pernah puas dan bersyukur, haha...
    • Asian Games 2018: Kebanggaan Sekaligus Tugas Berat Yang Menanti Indonesia
      Di panggung olahraga, 2018 adalah waktu yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Tahun ini Indonesia kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan ...
    • Pengalaman Nonton Film Koki-Koki Cilik!
      “Film ini sangat kekanak-kanakan! Dan saya suka banget!” Andai saat itu saya duduk di sebelah Sang Sutradara, Ifa Isfansyah, mungkin sa...
    • REVOLUSI MUDIK – Peduli Keselamatan di Lebaran 2018
      Hanya satu setengah jam perjalanan saya menuju Pelabuhan Merak dari Jakarta , titik awal Monas lebih tepatnya. Waw, gak nyangka banget, kar...
    • Emas Masa Kini, Terbaru Dari ANTAM
      Setelah puas membicarakan emas yang bisa dimakan beberapa waktu lalu,  kali ini saya ingin membicarakan emas yang layak untuk disimpan . L...
    • Pertama Kali Nyobain Jasa Pengiriman PAXEL! Sehari Sampai!!!
      Gyoza . Perbicangan yang melibatkan saya sebagai silent reader pagi itu hanya tentang Gyoza. Semua tentang pangsit Cina ini . Yang kemudia...
    • Pengalaman Saya di Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018!
      Saya berusaha melihat sisi baiknya, menjadi objek wisata baru yang dimiliki Yogyakarta. Merapi Lava Tour, banyak orang mengenalnya . Tapi t...
    • Mengenal Sukabumi ‘Sebenarnya’ di Museum Kipahare
      Entahlah wangsit dari mana! Saat ini, perjalanan saya ke suatu daerah pasti dimulai dari kekepoan terhadap museumnya. Tempat yang saya an...

    recent posts

    Like us on Facebook

    Blog Archive

    • February 2019 (5)
    • January 2019 (7)
    • December 2018 (14)
    • November 2018 (8)
    • October 2018 (8)
    • September 2018 (10)
    • August 2018 (13)
    • July 2018 (9)
    • June 2018 (9)
    • May 2018 (13)
    • April 2018 (12)
    • March 2018 (14)
    • February 2018 (5)
    • January 2018 (8)
    • December 2017 (11)
    • November 2017 (13)
    • October 2017 (13)
    • September 2017 (10)
    • August 2017 (16)
    • July 2017 (9)
    • June 2017 (17)
    • May 2017 (9)
    • April 2017 (17)
    • March 2017 (13)
    • February 2017 (14)
    • January 2017 (16)
    • December 2016 (13)
    • November 2016 (17)
    • October 2016 (20)
    • September 2016 (11)
    • August 2016 (18)
    • July 2016 (9)
    • June 2016 (12)
    • May 2016 (8)
    • April 2016 (5)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates| Setup By Konsultan Blog

    Back to top