Ada pemandangan yang berbeda saat saya melewati pintu keluar
barat stasiun Jakarta Kota, nampak pemandangan baru sebuah gedung berwarna putih yang masih bersih
mencolok, rasa penasaranpun mulai muncul untuk mengetahui lebih jauh tentang
gedung tersebut. Meskipun akses menuju gedung tersebut cukup melelahkan karena
harus berjalan cukup jauh, kemudian menyebrang lalu berjalan lagi, rasa
penasaran saya tidak hilang sedikitpun.
Pemandangan saat keluar dari stasiun Jakarta Kota. |
Sesampainya didepan gedung, ada hal menarik yang saya lihat, lantai dasar gedung ini kedudukannya berada dibawah jalan raya,
hal ini nampak jelas terlihat karena posisi gedung yang tepat berada didepan
Jalan Jembatan Batu.
Karena rasa penasaran yang besar, dan untuk masuk ke dalam
gedung ini tidak dikenakan biaya alias free tanpa berfikir panjang saya pun
langsung memasuki pintu utama gedung tersebut.
Banyak sekali informasi yang saya
dapatkan dari petugas penjaga disana, mulai dari sejarah hingga pemanfaatan
gedung untuk saat ini.
Keadaan luar gedung. |
Ternyata, gedung cantik berwarna putih ini bukanlah gedung
baru, hanya telah selesai dipugar oleh JOTRC (Jakarta Old Town Revitalisation
Corporation) dan akan diberi fungsi baru agar bisa menghidupi kelanjutan
pelestariannya. Gedung ini dulunya adalah bekas kantor perusahaan asuransi jiwa
yang bernama O.L.V.E.H, singkatan dari Onderlinge Levensverzekering Van Eigen
Hulp yang artinya Perusahaan Asuransi Jiwa. Gedung tua OLVEH ini didirikan pada
tahun 1921, dulunya, OLVEH merupakah lembaga swadaya untuk pegawai negeri sipil
pada tahun 1877 yang bertujuan mengurangi biaya hidup dan memberikan keamanan
bagi anggota koperasi program tabungan dan asuransi jiwa.
Keadaan depan gedung, dimana lantai gedung lebih rendah dari jalan raya. |
Bukti sejarah gedung ini masih jelas terlihat sekali pada
tulisan “OLVEH van 1879” yang berada didepan gedung tersebut. Selain dari
sejarah, gedung ini juga menyimpan cerita dari firma arsitek yang merancangnya yaitu C.P.Wolff Schoemaker en Associatie. Firma ini didirikan oleh C.P.Wolff
Schoemaker, seorang arsitek Belanda kelahiran Banyubiru, Semarang 25 Juli 1882.
Tidak hanya gedung ini saja, beliau juga tercatat telah membuat sejumlah bangunan
yang menjadi icon kota Bandung seperti Gedung Asia Afrika, Gedung Merdeka,
Majid Cipaganti hingga Villa Merah ITB dan masih banyak lagi.
Miniatur gedung OLVEH. |
Bangun yang berlokasi di Jalan Jembatan Batu Nomor 50,
Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat ini memiliki tiga
lantai dengan atap datar yang terbuat dari beton, dan sebagian atap lainnya
terbuat dari genteng kaca yang berfungsi menyinari lantai dibawahnya. Dinding
interiornya semuanya putih dengan jendela kaca patri yang indah warnanya. Sedangkan
dinding gedung ini terbuat bata merah.
Bangunan OLVEH ini ternyata telah dikategorikan sebagai Cagar Budaya, sesuai dengan pasal 43 UU RI nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yaitu (1) mewakilkan gaya kreatif di provinsi, dibuktikan dengan arsitekturnya yang unik ramping Dan proportional; (2) Langka jenisnya dan unik rancangannya, dibuktikan dengan keberadaannya yang hanya satu-satunya di Jakarta.
Keadaan gedung OLVEH dibagian dalam. |
Saat ini, gedung OLVEH dikelola oleh Sarasvati Art Communication and Publication dengan komitmen mereka untuk memperkenalkan dan mewartakan perkembangan seni dan budaya di Indonesia dalam bentuk komunikasi dan publikasi.
Dan pada tahun 2016 ini, Sarasvati Art Communication and Publication memperluas ruang geraknya dengan mengelola sejumlah tempat di wilayah Kota Tua Jakarta untuk digunakan sebagai tempat kegiatan kesenian, desain, dan arsitektur, salah satunya gedung OVLEH ini. Gedung ini bisa dimanfaatkan sebagai ruang pameran, ruang kerja non pameran, pertemuan, diskusi, presentasi, pesta, hingga kelas kreatif untuk umum, dengan cara memberikan proposal kepada pihak pengelola digedung tersebut.
Salah satu kegiatan di Gedung OLVEH. |
Sampai jumpa dipostingan berikutnya!
ingat, "Karna mata, punya cerita"
@riyardiarisman.
No comments