Adu 'Kekinian' di Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest 2017

Jadi ingat kutipan pada artikel sebelumnya tentang sebuah ajang kompetisi, “Jikatidak bisa diterapkan di dunia asuransi, maka ide kalian ‘mungkin’ bisadigunakan untuk bidang lainnya”, dan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar tanah air seakan ingin membuktikan hal tersebut. Indosat Ooredoo melalui Indosat Ooredoo Wireles Innovation Contest (IWIC) mengajak seluruh anak bangsa untuk mengusulkan ide yang bisa dikembangkan menjadi sebuah aplikasi, tentunya sebuah ide dengan inovasi baru yang bisa bermanfaat di dunia digital yang semakin berkembang saat ini. Tertarik?



   IWIC sebenarnya adalah kompetisi pertama yang mengajak masyarakat untuk membuka pikiran dan menemukan sebuah ide untuk pembuatan aplikasi baru, seperti itulah yang saya dengar dari ucapan Ibu Deva Rachman selaku Head of Corporate Communication Group. Tahun ini adalah yang ke-11 IWIC diadakan, pencapaian tahun lalu bisa dianggap luar biasa karena tak hanya dari dalam negeri saja, Philipna, India, Myanmar dan Jepan pun ikut terlibat pada IWIC sebelumnya. “Intinya kami ingin membuka kesempatan generasi muda untuk menghadirkan ide-ide yang memiliki misi agar Indonesia menjadi negara dengan digital teknologi terdepan” tegas Ibu Deva.

Apa yang berbeda dari Indosat Ooredo Wireless Innovation Contest tahun ini? Beda banget! Bisa dikatakan semakin menarik karena Indosat ‘ngasih’ harta karun yang tak diberikan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu Aplication Programming Interface (API). Saya sempat bingung, mengapa sebuah perusahaan besar memberikan API nya, padahal sepengetahuan saya API sangat berharga, data-data pelanggan semua ada di jalur protokol tersebut. Apakah berbahaya? Tentu! Tapi Indosat sudah memikirkan hal tersebut jauh sebelum IWIC resmi diberitahukan secara umum pada Senin, 25 September 2017 lalu.

“Indosat Ooredoo membuka akses, menggunakan API sebagai informasi mengenani pelanggan, akses kepada pelanggan” kata Pak Alexander Rusli selaku President Director & CEO Indosat Ooredoo, “bisa dikatakan bahwa hal tersebut justru menjadi tema untuk ICIW ke 11 ini” sambungnya. Inovasi memang selalu dikaitkan dengan teknologi terkini di masa nya, untuk itulah perusahaan yang sempat meraih penghargaan Most Innovative Company of The Year untuk wilayah Timur Tengah dan Asia ini yakin membuka API miliknya agar peserta kompetisi semakin jeli melihat apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan/masyarakat saat ini. API merupakan pintu masuk yang sengaja dibuka untuk mempermudah segalanya.

Mau menang? Siapkan dulu ide-ide original yang kalian miliki untuk nantinya dikembangkan menjadi sebuah aplikasi yang bisa membantu masnyarakat secara global, sebuah ide baru yang fresh, dan tentunya bukan sebuah khayalan, bisa diwujudkan. Ada beberapa kategori yang bisa kalian ikuti, diantaranya Entertainment, Utility, Media (social media, chatting, ebook) dan Spesial Needs. Sama seperti IWIC tahun-tahun sebelumnya, nantinya juga akan diadakan roadshow dan gathering komunitas, hackathon dan bootcamp menjelang grand fainal. Total hadiah ratusan juta rupiah serta kesempatan untuk melihat hal-hal baru di dunia digital seakan terbuka lebar melalui ajang kompetisi ini.

Alexander Rusli - Fahri Mohammad Rosad - Deva Rachman - Sandy Colondam

“we want to be the first to try” kata Pak Rusli, dirinya berharap publik dapat mengerti adanya potensi yang dapat di akses dengan dibukanya API, dan ternyata ajang ini juga digunakan Indosat sebagai lounching aplikasi API accses Indosat Ooredoo loh, waw!

Sejak pertama kali diadakan pada 2007 lalu, IWIC sudah menghasilkan beberapa pembuat aplikasi/program yang berkualitas, salah satunya Fahri Mohamad Rosad, pemenang IWIC tahun lalu, “jujur saja awalnya hanya iseng”  kata nya, iseng aja juara, hehehe. Fahri menyumbangkan sebuah ide yang sangat berguna untuk teman disabilitas, sebuah aplikasi yang dapat membantu mengetahui benda yang ada dihadapan mereka hanya dengan mengarahkan smartphone saja, sederhana tapi sangat berharga bagi tuna netra. Selain diri nya, juga ada Sandy Colondam yang bahkan bisa dikatakan ‘jawara’ ajang tahunan ini, bayangkan saja sejak pertama kali ikut pada 2008 silam, Sandy sudah berhasil menjadi juara di tahun-tahun selanjutnya, yaitu pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2013 dan 2015. Keren! “Yang saya lihat IWIC adalah salah satu kompetisi yang selalu berevolusi” ucap Sandy.


Anak muda, yuk ‘putar’ otak kalian untuk memberikan ide baru!

11 comments

  1. mari-mari, cari ide yuk :)
    menarik nih mas, mumpung masih dibuka jadi pengen ikutan...

    ReplyDelete
  2. Ingin ikutan yg proposal idenya aja tanpa bikin aplikasi bisa gak ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk awalan mungkin proposal ide dlu teh, setelah itu pasti di karantina untuk diwujudkan, yang saya thu prosesnya seperti itu

      Delete
  3. Ayuk Ris ikutan, bisa dalam bentuk ide juga kok. Yang muda yang berprestasi. Pantes dulu Bung Karno pernah bilang, "Beri aku 10 pemuda, akan keguncang dunia."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ish, terbuka untuk umum kok Mas Dede, ikutan juga dong...

      Delete
  4. wah boleh dicoba
    semlama ada ide siapa tahu tembus

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap, yang penting ikutan dulu, siapa tahu memang dilirik dan yang dicari Indosat, hehehe

      Delete
  5. Mau deh ikutan, tapi saya ga paham dengan dunia digital seperti yang dimaksud, paling hanya bisa memakai aplikasi yang ada di smartphone.

    ReplyDelete
  6. link web buat masukin proposal ke mana ya? soalnya web iwic.indosatooredoo.com masih yang iwic 10 kang

    ReplyDelete