"TERMUTAKHIR" Terminal 3 Siap Pentas !

INDONESIA nampaknya semakin serius dengan kedatangan para wisatawan mancanegara yang semakin meningkat dalam jumlah kunjungan ke Tanah Air. Peluang ruang kreatif bagi para seniman Indonesia untuk menampilkan karyanya kepada masyarakat internasional pun semakin didukung oleh pemerintah dengan ditampilkannya berbagai seni visual di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta. Nantinya, Terminal 3 ini akan menjadi sebuah kebanggaan Indonesia yang siap untuk pentas menyaingin Bandara yang dimiliki Negara tetangga.

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dari sisi luar (Dok pribadi)

   Bandara Internasional Soekarno - Hatta kini telah memiliki keluarga baru, setelah Terminal 1 dan 2 kini Terminal 3 siap hadir untuk meningkatkan standar pelayanan publik bertaraf Internasional. Sebuah keberuntungan bagi saya dan teman - teman blogger Liputan6.com lainnya untuk mengunjungi Terminal 3 ini sebelum resmi dibuka untuk umum nantinya. Dengan luas 43.000 M2 dan panjang 2,4 KM dipastikan bahwa Terminal ini akan menjadi yang terbesar di Bandara Soetta. Selangkah setelah turun dari bus, saya merasakan betapa "modern" sekali design yang ditawarkan oleh Terminal ini, warna abu-abu mendominasi membuat Terminal lebih elegant, berbeda dengan Terminal 1 dan 2 yang memiliki bentuk tiang yang bulat, Terminal 3 justru lebih memilih bentuk persegi sebagai tiangnya.



   Sengaja atau tidak, waktu berkunjung kami bersamaan dengan datangnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Sumber Daya Rizal Ramli yang hadir untuk menjadi narasumber dalam Talkshow Peran Terminal 3 Dalam Mendukung Pariwisata Indonesia hari Jum'at (24/6) lalu, "Harapannya, Terminal baru, Harapan baru" ujar Pak Rizal Ramli.

Pak Rizal Ramli (Kemeja Putih) bersama para pembicara lainnya (Dok pribadi)
   Kembali membicarakan teknologi serta design dari Terminal yang sebelumnya disematkan nama "ULTIMATE" ini, beberapa alasan memang beredar dengan hilangnya kata tersebut menjadi hanya Terminal 3 saja. Bagi saya, kata ultimate tersebut masih cocok untuk mendampingin Terminal 3 ini, ultimate bisa diartikan sebagai "Termewah, Termutahir, Tercanggih ataupun Terkini ", pasalnya Terminal 3 ini memang memiliki beberapa tekhnologi yang super canggih dan ramah lingkungan diantaranya dalam hal pencahayaan yang menggunakan energi solar cell sehingga amat berperan dalam penghematan energi. Selain itu, BHS Level 5 yang bisa mendeteksi bahan peledak atau bom serta CCTV canggih yang dapat mendeteksi wajah yang masuk kedalam daftar pihak berwajib juga disediakan oleh Angkasa Pura II selaku pihak pengelola untuk meningkatkan keamanan Terminal 3 ini. Konsep eco green juga dipilih dalam mengatur pengeluaran air dan listrik (Fully IBMS), tidak hanya itu "Rain Water System" sebagai teknologi yang mampu menampung air hujan sehingga bisa digunakan sebagai air bersih juga hadir melengkapi.

 Untuk design, Terminal 3 memang jelas memiliki gaya yang sangat modern, namin ide dasar bangunan ini adalah "NUSANTARA", terlihat dari bentuk bangunan yang melengkung atau berbentuk lekukan seperti membentuk sebuah arus, hal ini dijelaskan oleh Pak Benjamin selaku arsitek asli Indonesia yang terjun langsung dalam pembuatan Terminal 3 ini, "bisa kita lihat bangunan ini melengkung seperti arus, layaknya Nusantara yang dihubungi oleh lautan, bukan dipisahkan oleh lautan" ujar Pak Benjamin bersama gerak tangannya menunjukan kepada saya lengkungan atap Terminal 3 ini.


Bagian dalam Terminal 3, tampak luas dan nyaman, bisa dilihat bagian atap yang melengkung memanjang dan jikan dilihat dari atas/luas akan terlihat seperti membentuk arus.
   KEBANGGAN tidak hanya terlihat dari desin dan teknologi yang ditawarkan, faktanya akan ada karya-karya seniman ternama Indonesia yang nantinya akan menghiasi Terminal 3 ini, beberapa diantaranya sudah terlihat dari mini galeri yang disediakan di sekitar ruang tunggu, beberapa patung dan jenis karya lainnya. Menurut saya, karya-karya berskala besar memang harus selalu disajikan untuk menunjukan kekayaan yang dimiliki Indonesia, karena karya tersebut dapat menghiasi ruang publik dan membuat para pengguna pesawat tidak bosan saat menunggu, mereka juga nantinya akan memiliki cerita tersendiri yang akan diceritakan kepada orang lain, sehingga proses pengenalan karya seni asli seniman Indonesia bisa berpengaruh dalam peningkatan turis nantinya.

Ruang tunggu juga dibuat senyaman mungkin oleh Angkasa Pura II, tidak hanya itu, taman bermain mini juga disediakan untuk anak-anak agar tidak bosan. Tempat ibadah juga banyak tersedia dibeberapa sudut terminal, serta toilet yang bersih dan nyaman juga dipastikan hadir melengkapi fasilitas Terminal 3 ini.

Ruang bermain anak-anak
Ruang tunggu yang luas
Tampak sebuah karya tergantung di atap, nantinya banyak ditempatkan dibeberapa sudut yang dapat memperindah suasana Terminal.
      Kunjungan kami memang hanya dilantai tertentu, total 5 lantai dari terminal ini memang sebagian masih dalam proses penyempurnaan sehingga belum bisa dikunjungi. Hampir 2 jam lebih kami mengexplore Terminal 3 ini, rasa bangga dan puas akan jalannya pembangunan mega proyek ini sangat kami rasakan, apalagi Angkasa Pura II ternyata percaya akan arsitek asli Indonesia dalam menangani pembangunan ini, saya berharap memang seharusnya seperti ini, kepercayaan hadir untuk membuat sesuatu yang berguna dari dan bagi bangsa ini.

Hal wajib sebelum meninggalkan lokasi yaitu berfoto bersama para blogger liputan6.com

No comments