Berinvestasi, Satu Langkah Cerdas Untuk Millennials Pergi Umroh

Selalu bangga sama teman saya yang sudah berhasil menjalani ibadah umroh. Keren dan pintar banget dalam merencanakan keuangan, dan tentunya juga niat yang enggak setengah-setengah. Meskipun kadang bikin kesal saat ketemu, setelah saya puji, mereka langsung bertanya, “Lo kapan?”


   Siapa sih yang enggak pengen umroh? Atau bahkan haji? Semua muslim pasti ingin melaksanakan ibadah tersebut, termasuk saya. Tapi ibadah tersebut bukanlah ibadah yang minim syarat, banyak yang harus dipersiapakan mulai dari kesehatan jasmani yang nantinya akan menuntut tubuh kita untuk beradaptasi dengan cuaca di negara lain, kesehatan rohani yang memaksimalkan ibadah kita, hingga faktor financial sebelum, saat, dan sesudah ibadah umroh/haji. Persiapan yang enggak bisa disepelekan, kecuali kalian anak sultan, hehe.

Pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika bertemu mereka yang sudah selesai umroh adalah, “Lo kapan, Ris. Jalan-jalan bisa”. Dan saya selalu menjawab dengan bijak, “Niat gw belom 100% nih buat ke sana”. Karena menurut saya, niat adalah akar dari semua, ketika kita niat benar-benar, maka usaha akan kita lakukan dengan benar juga, nabung dengan fokus untuk merealisasikan niat tersebut.
Niat membentuk usaha dan informasi membentuk niat. Setidaknya itu yang saya pelajari saat hadir di bincang sore bersama Narada Asest Management beberapa waktu lalu. Kalian harus menggaris bawahi kalimat ini, ‘uang bukanlah kendala, melainkan perencanaan keuangan’. Setidaknya untuk kalian yang sudah punya pendapatan tetap atau penghasilan ya...

Sebagian besar dari kita selalu mengaitkan uang sebagai alasan belum/tidak melakukan ibadah umroh, tak salah tapi sebenarnya bukan soal uang melainkan perencanaan keuangannya saja yang kurang tapat. Dan sore itu juga saya baru tahu kalau dengan cara investasi kita bisa melaksanakan ibadah umroh. Bahkan, bisa dibilang salah satu langkah cerdas untuk kita para millenialls menuju ke tanah suci. Tak perlu menang kuis, undia, atau jadi anak sultan dulu.

Pandangan saya, berinvestasi artinya mulai merencanakan keuangan ke arah yang tepat. Jika ingin umroh kita wajib mengetahui biaya-biayanya, sebagai acuan perencanaan keuangan nantinya. Menurut Bapak Dzulfahmi selaku Manager Angkat Koper, biaya umroh minimal 23, 5 juta yang sesuai dengan aturan yang ditepatkan Kemenag sesuai hotel dan kegaiatan di lokasi.


Kita sudah dapat kisaran harganya. Selanjutnya, kita bisa masukan dalam rumus 10 % (kegiatan sosial) – 20 % (tabungan/investasi/asuransi) – 30 % (cicilan utang) – 40 % (konsumsi rumah tangga) dari pendapatan kita. Kita membicarakan millenials, yang mungkin artinya masih sendiri sehingga konsumsi rumah tangga bisa diminimalisir, tapi mungkin juga cicilannya banyak sehingga lebih besar. Siapa yang tahu akan hal ini? Tentunya kita sendiri. Tipsnya, kita bisa menyiasati si 30 dan 40 untuk memaksimalnya si 20, it works!

Setelah tahu biaya yang akan dikeluarkan, kita juga harus menetapkan berapa lama waktu yang kita inginkan. Misalnya, untuk ibadah umroh kita ingin 2 tahun lagi, dan kita harus #MikirPanjang apa yang akan kita lakukan selama 2 tahun itu. Dan dengan rumus di atas, kita mampu membuat kalkulasi dari pendapatan dan pengeluaran, serta target 2 tahun tadi.

Investasi menjadi pilihan pintar para millenial untuk mewujudkan mimpi, yang salah satunya umroh. Banyak produk yang bisa dijadikan amunisi, contohnya Reksadana Pendapatan Tetap atau Reksadana Pasar Uang yang jangka waktunya satu hingga dua tahun. Dengan uang 100 ribu kita sudah bisa memulai investasi dengan nilai return yang cukup tinggi, 10-20%, hal ini yang semakin membuat saya yakin kalau #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja. Belinya di mana? Ya tentu di Narada Asset Management yang telah menghadirkan Rensa dana Syariah “Narada Saham Berkah Syariah” yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Sudah tahu dana yang harus kita keluarkan dan cara mendapatkan dana tersebut, selanjutkan kita harus memilih travel umroh yang berizin dan terpercaya, misalnya Angkat Koper Tour & Travel Haji dan Umroh. Kemudian, pastikan jadwal dan tanggal pemberangkatannya serta harga dan paket yang kita pilih beserta hak yang kita dapatkan agar saat di lokasi kita bisa mendapat fasilitas sesuai yang kita bayarkan.

Saat umroh, pastikan juga hotelnya! FYI nih ya, kementrian agama menetapkan jarak hotel maksimal 1 KM, dan yang terakhir adalah pastikan Visa umroh yang kita miliki sudah keluar. Setelah semua aman dan dipastikan sesuai peraturan, maka ibadah umroh yang kita jalani pun akan terasa lengkap dan bermakna.

1 comment