SUBWOW Hostel Bandung! Penginapan Murah, Strategis, dan Tepat Buat Relaksasi

Andai saja lokasinya di Jakarta, bisa jadi seminggu sekali atau sebulan sekali saya menyambangi tempat ini. Hanya untuk tidur, beneran buat tidur agar tak ada yang menggangu, klakson dan suara mobil lalu-lalang mungkin.


   Pagi itu saya bangun dengan sendirinya. Saya rasa alarm kalah kali ini. Kasurnya terlalu empuk, ditambah hawa sunyi yang membuat kamar saya untuk hari itu benaran nyaman. Saya merasa seperti liburan, beneran liburan untuk merelaksasi tubuh dan menjernihkan pikiran. Sesekali terpikir untuk melanjutkan tidur tapi nampaknya waktu breakfast sudah hampir berakhir. Satu hal yang tak boleh terlewatkan jika menginap di sini.

SUBWOW Hostel Bandung, namanya. Untuk Bandung, ini pertama kalinya saya mencoba menginap di hostel. Kenapa? karena budgetnya saya alokasikan untuk makan, belanja dan main ke Transtudio, hehe.

Hostel Murah yang Startegis. Sampai Stasiun Bandung saya langsung naik ojek online ke hostel ini, cuma 6K, dan Abangnya langsung tahu posisi hostelnya yang ternyata berada di basement Grand Tebu Hotel. Sepanjang perjalanan ke SubWOW mata saya tak hentinya belanja. SubWow Hostel ini terletak di Jalan R.E Martadinata yang merupakan salah satu pusat ‘kehidupan’ di Bandung karena banyak banget cafe-cafe dan restoran dengan bangunan yang menarik dan instagramble. Tak hanya makanan berat, tapi banyak juga tempat nongkrong untuk sekedar ngopi-ngopi cantik.

Ini depannya SubWow atau Grand Tebu Hotel, bisa juga dijadikan acuan lokasi.
Saat mengecek map posisi tepatnya hostel ini, saya merasa sangat senang sekali karena lokasinya beneran strategis. Dekat banget sama Gedung Sate yang kebetulan menjadi tujuan saya ke Bandung kali ini. Ada undangan Festival Film Bandung, jadi sekali liburan deh.


Akhirnya sampai di depan Grand Tebu Hotel. Ini juga bisa menjadi acuan lokasi kalau kalian pesan ojek online. Informasi pertama tentang keberadaan hostel ini sebenarnya agar tertutup pohon, jika kita berdiri di atas trotoar, dan sedikit bingung. Tapi, ada satpam yang bisa kita tanya di sana, dan kalau jeli juga sudah ada tulisan SUBWOW HOSTEL dilengkapi dengan arah panah yang bisa kita ikuti. Jalan masuknya berada di sebelah kiri, ketika kita menghadap Grad Tebu Hotel. Akan ada lorong yang langsung mengajak kita turun untuk sampai di pintu utama SubWow Hostel Bandung.

Ada Fasilitas Apa Saja di SubWow Hostel?

Hawa dingin yang semakin terasa ketika anak tangga berakhir. Beberapa bangku santai sudah menyapa, mata saya juga langsung tertuju pada colokan yang berada di dindingnya. Rasanya pas untuk menikmati sarapan pagi sambil ngecek TL Instagram.

Saya membuka pintu dengan hati-hati, takut salah, meskipun sudah ada tulisan SubWow Hostel tepat di muka pintu. Sebelah kiri ruang makan dengan bangku yang sama seperti di luar tadi, dan sebelah kanan resepsionisnya. Mata saya menjelajah, dan untuk kategori hostel budget 100 ribuan, SubWow sangatlah lengkap karena sudah ada TV di ruang makannya dan dapat sarapan.


Tak lama, setelah sampai di meja resepsionis dan menyebutkan nama saya langsung dapat kartu akses. Kartu loh, bukan kunci, jarang-jarang penginapan 100 ribuan aksesnya pintu kamarnya berupa kartu. Plus password wifi, karena sesudah melewati pintu hostel sinyal provider yang saya gunakan hilang. Wajar sih karena posisinyakan di basement. Saat itu, rasa antara lega dan khawatir menjadi satu. Lega karena saya enggak perlu dikit-dikit buka sosmed, tapi khawatir kalau ketinggalan update. Kalian pasti tahu dong hidup tanpa sinyal saat ini seperti apa, hehe. Tapi jangan khawatir, WiFi SubWow kenceng banget, sumpah. Btw, Bandung siang itu panas banget, kemudian masuk ke SubWow ademnya berasa banget, tapi lama-lama saya mulai kedinginan. Dan cepat-cepat masuk ke kamar adalah solusi yang saya pilih.


Hostel, tentunya irit banget! dan salah satunya yang membuat irit adalah tidak ada AC di kamarnya. Tapi saya rasa SubWow menggunakan AC central deh, plus exhaust fan untuk menarik udara agar ruangan selalu bersih dan nyaman. Itu dia, KENYAMANAN adalah hal yang langsung saya rasakan saat membuka pintu kamar. Kasurnya seperti merayu untuk segera ditiduri, harum, dan empuk banget saat pertama kali saya menjatuhkan pantat untuk duduk dan membuka sepatu. Kualitas premium gitu deh...


Untuk penggunaan kartu (smart card kalau tak salah deh penyebutannya) saya pikir selain untuk membuka pintu juga untuk menyalahkan listrik, tapi ternyata tidak, ada saklar untuk hal itu. Jadi, kamar akan tetap menyala (jika kita lupa mematikan lampu, dan jangan dilakukan) dan tetap adem jika kita tinggal keluar. Tapi saat itu, saya memutuskan untuk berdiam di kamar, karena nyaman banget, dan faktanya lebih hangat dibandingkan di luar kamar, haha.

Ada cermin cukup besar di balik pintu, lemari dan TV! Ini juga kelebihan dari SubWow hostel. Jadi, meskipun ukuran kamar kecil kita bisa tetap rapih menata barang bawaan dan mendapatkan hiburan. Sebenarnya pertama kali tahu tentang hostel ini, yang saya khawatirkan adalah kamar mandinya yang ‘katanya’ rame-rame. Ternyata, tidak. Ada pilihannya gitu, dan saya memilih yang kamar mandi di dalam. Jadi, ini juga salah satu kelebihan bahkan salah satu alasan kenapa wajib memilih SubWow Hostel kalau mau irit urusan budget penginapan. Tiap kamar ada kamar mandinya, bersih, pakai shower, dan ada air hangatnya. Luv banget!



SubWow Hostel punya banyak jenis kamar. Ada yang untuk sendirian, berdua, bertiga, dan berempat. Kasurnya seperti di asrama gitu, jadi kalau mau sekamar sama teman-teman yang tak terpisahkan untuk ngobrol sampai malam, pillow talk gitu, bisa banget pilih hostel yang satu ini. Dan tetap, semua ada kategori kamar mandi di dalam plus banyak stop kontak sehingga kita enggak perlu rebutan.


Yang perlu diingat, SubWow tidak menyediakan perlengkapan mandi di tiap kamarnya. Jadi pilihannya ada 2, bisa bawa sendiri atau beli, dan hostel ini menyediakan jika kalian ingin membelinya.


Buka laptop, adalah kegiatan yang saya lakukan setelah menjelajah kamar. WiFi sudah terkoneksi, dan saatnya kerja, melihat ada yang bisa dikerjakan atau tidak tepatnya, tapi ternyata mendownload film lebih menyenangkan ketika WiFi dalam kecepatan yang ditawarkan SubWow, hehe.


Ini untuk kamar yang berdua

Kenapa Harus SubWow Hostel?

100 ribuan udah dapat makan! Kalau kalian tanya kenapa saya memilih hostel ini. Urusan harga, SubWow murah banget, apalagi jika kita mengingat fasilitas yanga da di kamarnya plus dapat sarapan. Dan kalau mau berenang tinggal nambah 30 ribu saja sudah bisa langsung ke swimming poolnya Grand Tebu.


Lokasinya yang strategis juga menjadi catatan. Setelah bersantai, saya memutuskan untuk pergi ke Pabrik Bajoe, belanja seperti yang saya bilang diawal tadi. Kalian sadar enggak sih kalau yang membuat jalan-jalan di Bandung terasa jauh itu karena banyak jalan yang one way, sehingga kita muter-muter. Dan, saat pulang dari Pabrik Bajoe saya naik Go-Car kemudian abangnya bilang, “Lokasinya bagus mas, enggak perlu muter-muter kalau ke sana (Jalan RE Martadinata), bisa dari mana saja, terus di sekat situ ada nasi goreng cendana, dan sate yang rame terus kalau sore”, katanya. Satu nilai plus lagi dari saya untuk SubWow.



Saya masih ingat, baru semalam di sana saya sudah berharap kosan saya memiliki situasi yang sama. Sunyi, sunyi sekali, tak terdengar suara mobil mondar-mandir karena tempatnya di basment, tapi tidak pengap melainkan adem dan nyaman bener. Rasanya hal ini yang saya rindukan belakangan. SubWow juga tak banyak bermain dalam urusan seni, jarang terlihat pernak-pernik yang mempercantik ruangan, tapi warna-warni di beberapa dinding kamar sukses menjadi magnet inspirasi, memberi cerita tersendiri sebelum tidur dan mematikan lampu. Tapi jangan salah, Hostel ini terhitung aktif dalam membuat kegiatan, ada hari-hari atau momen-momen tertentu mereka membuat sebuah acara, seperti lomba main catur hingga mendekorasi lorong sesuai tema, hallowen lalu misalnya.


Dan pada akhirnya, SubWow menjadi bagian rindu, yang membuat saya ingin kembali lagi ke Bandung

3 comments