'Meramal' Perkembangan Startup di 2018

Saya masih sibuk membandingkan harga. Hujan seakan menjadi lembaran ujian yang menghadapkan saya pada tiga pilihan aplikasi yang berebut signal dengan peserta ujian lainnya, bisa dibilang saya menang dengan sedikit ngedumel karena harga ‘deal’ hanya berlaku antara penyedia jasa dan otak waras saya menghadapi hujan yang tak henti-henti. Go-Jek, Grab, dan Uber seketika bisa menjadi angle, sesuai dengan iklan billboard yang mereka tawarkan di ruas jalan ibu kota. Tapi kalian tahu tidak kalau mereka hanyalah 3 dari 230 startup yang ada di Indonesia, bahkan ada yang namanya startup unicorns. Apa maksudnya dan siapa saja mereka?


   Indonesia adalah negara yang sebenarnya mudah sekali dibaca, Pak Danny Wirianto, selaku CMO dari GPV Venture atau yang bisa kita kenal sebagai Angle Investor berpendapat demikian. Awalnya saya berpikir kalau maksud ucapannya hanyalah sebagai penghangat suasana saja, toh cuaca pagi itu terbilang asik sekali buat bermalas-malasan, pikiran saya liar membayangkan apa jadinya jika aroma burger dari Three Buns, Senopati itu tak muncul, saya pasti tertidur, dan sedih ketika event PowerLunch Startup Review Now & Future yang digagas oleh Daily Social terlewatkan. Pasalnya ada 4 tips unggulan dari Pak Danny serta prediksi startup apa saja yang akan bersinar di 2018. Waw! Dan saya beruntung hadir di acara tersebut hingga selesai.

Sebenarnya, sebuah prediksi tentunya hadir berdasarkan data yang ada dan terlihat, seperti seorang peramal yang meminta kita menunjukan garis tangan atau memilih kartu kemudian membacanya, tapi apakah seorang investor percaya akan hal seperti itu? Saya rasa tidak, seorang investor tentunya memerlukan data yang nyata. Dan mulai dari sinilah kita bisa berkenalan dengan DailySocial.id, sebuah media teknologi yang fokus pada informasi, edukasi, dan riset inovasi yang lahir sejak tahun 2015 dan berkesinambungan mengeluarkan ringkasan/rangkuman dari apa yang terjadi di tahun sebelumnya, khusunya perkembangan startup yang bergerak ke arah mana, dan posisi akhir tahunnya di mana.

“Ekonomi digital Indonesia itu sedang berkembang besar banget saat ini” kata Mas Rama Mamuaya, selaku CEO dari DailySocial.id, “hal ini terlihat dari populasi pengguna internet tanah air yang menjadi terbesar setelah China dan India”, lanjutnya. Sebenarnya hal ini bukan lagi rahasia, satu orang bisa dibilang memiliki lebih dari satu smartphone, kemudian bisa lebih dari 5 email yang bisa digunakan untuk daftar ini-itu. Startup Report 2017 yang dikeluarkan Daily Social belakangan ini menunjukan pergerakan market e-commerce sebenarnya naik turun, tapi market yang dimiliki ecommerce adalah yang paling besar di Indonesia. Bahkan Mas Rama berpendapat bahwa, “Indonesia adalah salah satu negara dimana ekonomi digital (dari E-Commerce) sangat mempengaruhi ekonomi negara itu sendiri”.  

Danny Wirianto (CMO GDP Venture) - Rama Mamuaya (CEO DailySocial.id)
Gak percaya? Kalian bisa lihat lengkap Startup Report 2017 di dailysocial.id sekarang juga, salah satunya fakta yang menunjukan bahwa Tokopedia dan Bukalapak berhasil masuk menjadi Startup Unicorn dari kategori e-commerce, di mana nilai valuasinya sudah mencapai lebih dari US$ 1 billion. Duh, aku bangga sering belanja di situ, hehehe...

Daily Social juga sering melakukan riset untuk mendapatkan data yang meyakinkan, salah satunya yg dilakukan pada startup kategori Fintech dan electronic money product seperti GoPay yang berkembang amat pesat dan menjadi peringkat pertama dalam riset ini, sebuah cerminan akan banyaknya orang yang suka menggunakannya karena kemudahan dan tentunya diskon/penawaran menarik, iyakan? Ayo ngakuuu..... Yang kemudian disusul dengan e-money, Tcah, Flazz yang juga sering digunakan. Kalau berbicara market Indonesia, sebenarnya bisa dilihat dari jalan-jalan di Jakarta, seberapa sering sih kalian melihat ‘pasukan ijo-ijo’ bertebaran? Saya, sering sekali melihatnya meskipun kadang bete, tapi saya selalu berpikir dengan tumbuh suburnya pasukan ijo-ijo itu pengangguran di Indonesia seakan berkurang, bangga deh sama si pembuat startup tersebut.


Startup di Indonesia dari Mata Seorang Investor
 

Kalian tahu gak sih kalau ternyata mayoritas fundingable investor startup di Indonesia itu ternyata datang dari investor lokal, dari dalam negeri, Sejujurnya saya sempat kaget, saya pikir dananya dari luar ternyata dari dalam.  Dari mana tahunya? Report Startup 2017 dari DailySocial.id dong, hehehe. Menariknya lagi, Daily Social juga ‘kepo’ loh sama founder-founder startup itu asalnya dari mana aja? Dan ternyata kebanyakan Binus, UI dan ITB, duhhh, kreatif sekali kalian... Meskipun demikian ternyata 50% hasil riset menyatakan bahwa yang penting itu determination dari foundernya, bukan dari almamater mana, tapi tetep saya bangga kok nulis hal tersebut.

Melalui acara PowerLunch Startup Review Now & Future ini juga saya tahu founder-founder startup sering menjerit terhadap beberapa hal, diantaranya Talent Shortage di Indonesia, kesulitan mencari ‘orang’ yang beneran ahli di bidangnya seperti programer ataupun data scientist, yang sebenarnya pemerintah bisa peka terhadap hal ini dan mulai membuat bibit-bibit unggul melalui pelajaran di SMK. “Harusnya goverment lebih fokus pada talent shortage, bukan hanya funding sebuah startup saja” tegas Mas Rama.

Jeritan selanjutnya hadir dari sisi Regulatory Hurdles, peraturan yang semakin ‘apalah’ terutama mengenai Startup Tech, Fintech di mana pengamanan untuk konsumen yang sebenarnya harus ditingkatkan bukan peraturan startup yang diperbanyak. Hal selanjutnya mengenai Investors + Startups Matchmakin, maksudnya adalah persamaan standart untuk keduabelah pihak. Contohnya, kalian tahu gak kenapa banyak investor justru lebih tertarik dengan startup di Jakarta, padahal luar daerah punya startup-startup keren juga meskipun jarang di sounding media, hal tersebut karena infrastruktur yang belum mumpuni, sinyal yang sulit, sehingga mengakibatkan management dan kualitas startup di luar Jakarta kadang tak sesuai yang dicari oleh investor. 

Hal tersebut juga terlihat dari 4 startup dalam negeri yang saat ini sudah masuk ke jajaran unicorn, diantaranya Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, yang tanpa kita sadari seluruhnya ada di Jakarta. Secara lokasi hanya terpusat di satu titik, padahal jika ada event besar seperti harbolnas market justru lebih banyak dari luar jakarta. “Market yang belum tersentuh sebenarnya banyak diluar” tutup Mas rama.

Dari sisi Pak Danny Wirianto, yang biasa berinvestasi sana-sini menilai bahwa data yang dikeluarkan DailySocial.id ini sangat membantu, karena menurutnya, “Data buat kita itu untuk belajar, dan gak bisa bohong”, dengan data tersebut dirinya bisa memprediksi investasi ke depannya apakah lanjut atau stop dalam mengambil keputusan. “Data itu penting. Tanpa data kita gak bisa menunjukan seberapa majunya kita sebagai negara, seberapa baiknya sebuah indutri” tegasnya. Meskipun demikian, dirinya juga melihat trend sebagai kiblat berinvestasi, baginya ‘Indonesia sebenarnya mudah sekali dibaca’ tapi itu hanya permukaannya saja, perubahannya tren yang terjadi sangat tak menentu, bisa dibilang justru berubah sangat cepat, untuk itu data seperti Report Startup DailySocial.id sangat dibutuhkan.

Danny Wirianto mengungkapkan pandangannya tentang Startup di Indonesia
“Bagi saya, ada 4 pedoman pembuatan sebuah startup, pertama perusahaan yang bisa bikin duit, bisa bikin irit duit, bisa bikin irit waktu dan bisa bikin platform atau ekosistem yang membuat sebuah ketergantungan”, kata Sang Angle Investor. Bisa dibilang kita menjadi bukti nyata wejangan itu, bagaimana kita memilih Go-Jek, Traveloka, bahkan menggunakan Facebook untuk membuat sebuah perusahaan menghasilkan uang, membuat kita irit mengeluarkan uang, membuat kita memilih aplikasi tersebut karena simple dan irit waktu, hingga membuat kita ketergantungan dan gak bisa jauh dari smartphone. Millennials Lyfe.

Dan ada lagi nih, hasil riset yang dilakukan DailySocial.id yang bikin saya sedikit tertawa, “Apa sih ekspektasi startup kepada pemerintah/regulator?” sebuah pertanyaan terdengar, dan kalian tahu apa jawaban dari Mas Rama sesuai risetnya? “Leave me alone, kita gak perlu dibantuin”, bagi saya yang gak terlalu paham dilema startup, hal ini mungkin terkait peraturan yang semakin menarik starup untuk kehilangan sisi simplenya. Dan dari kacamata saya, startup itu sebenarnya otak yang tersebar untuk menghasilkan solusi yang terlihat dan tak terlihat, startup lahir karena ada pemikiran seseorang/sekelompok orang untuk menyelesaikan masalah kategori kecil tapi berasa di tengah masyarakat, yang ‘bisa jadi’ pemerintah gak perlu memikirkan dan fokus pada hal besar terkait negara saja, ups.

Startup Apa yang Pas di 2018?

Kalau pertanyaan di atas ditujukan kepada saya, maka jawaban saya, “i have no idea”, tapi tidak untuk DailySocial.id yang sudah memiliki pandangan tersendiri akan startup apa aja sih yang bakal booming di tahun 2018. Apa saja?

Pertama, dipastikan adalah Fintech. Kenapa? Karena startup fintech punya 'teman baru' yang akan menyambut baik mereka, seperti Perusahaan Asuransi, Bank, dan coorporate besar lainnya. Marketnya mulai tumbuh seiring penggunaanya yang semakin banyak, hal ini justru berbeda dengan ecommerce yang ‘seakan kehilangan sahabat’ tapi banyak lawan main, sehingga perkembangan marketnya yang besar tadi bergerak datar, bahkan bisa menghilang karena cooporate besar justru melihat peluang yang sama dan membuat ecommerce sendiri dan tak bekrerjasama dengan yang sudah ada.

Suasana event PowerLunch StartupReview Now & Future
Kedua, Artificial Intelligence (AI), kalian pasti taukan chat bot, itu loh yang kadang ngejawab pertanyaan lucu-lucu, menurut DailySocial.id AI ini cukup berpengaruh loh di 2018 karena memudahkan kita sebagai seorang cutumer mengetahui informasi-informasi penting yang simple, sehingga gak perlu lagi nungguin call center yang sibuk terus.

Ketiga, Startup di bidang Logistik, pengiriman barang. Meskipun sebenarnya Indonesia punya masalah yang unik perihal geografis, tapi startup yang concern akan hal ini bisa mendapat perhatian lebih dari masyarakat, apalagi market luar masih luas dan banyak seperti yang diutarakan tadi.

Keempat, Agriculture. Ini kebalikan dari Logistik, justru sebuah kelebihan bagi Indonesia yang kaya akan pertanian. Startup yang fokus pada bidang pasti menarik perhatian pemerintah, terlebih fokus pemerintah saat ini adalah pemberdayaan hasil pangan dalam negeri.

Kelima, dan yang paling mungkin tumbuh besar banget adalah Media... duhh, ini deh yang kadang saya pun merasa ada didalamnya meskipun hanya blogger. Musim politik semakin dekat, bahkan aromanya sudah tercium dan siap-siap deh, startup media pasti kebanjiran job, hehehe.

Itulah lima bidang startup yang menurut DailySocial.id akan ‘laku’ di tahun 2018, tentunya pendapat tersebut dikeluarkan berdasarkan data-data ya, gak ngasal, dan menurut saya bener memang akan seperti itu loh, ramalah yang cukup meyakinkan. Lantas, pasti kalian bertanya kenapa DailySocial mengeluarkan report tahunan ini seperti ini? “Biar semua pemain di Industri ini tau posisi mereka saat ini di mana” dan gak salah untuk mengambil keputusan.

5 comments

  1. Sukses terus dah buat startup-startup lokal!

    ReplyDelete
  2. wih keren informasinya Man! seneng bisa tahu start up apa aja yang pas buat tahun ini, kali2 aja bisa ikutan berkontribusi lebih. Makasih yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, mba Zata bisa nih bikin starup, kali aja ada ide buat para blogger gtu. ..

      Delete
  3. Hmm... pelajaran baru.. Makasih, ris..

    ReplyDelete