Belajar Dari Film- Film Lebaran Tahun Ini, "Menabung Itu Wajib!"


   25 Juli 2017 lalu, 4 film Indonesia memulai pertarungannya, mulai dari genre komedi seperti InsyaAllah SAH! dan Sweet 20, film bergenre drama berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan, dan bergenre horor berjudul Jailangkung hadir meramaikan liburan lebaran tahun ini. Jika dilihat jumlah penonton hingga saat ini memang film Jailangkung unggul jauh dari ketiga lawannya, nampak penonton tanah air rindu akan 'sisi' horor bioskop yang dulu pernah ada, saya pun demikian, saya ingat pertama kali nonton film Jelangkung (2001) dulu saya sampai tak berani untuk pergi ke dapur sendirian, saya selalu merasa dan membayangkan ada suster ngesot mengikuti saya di belakang, sungguh ketakutan yang hakiki kala itu.

Sayangnya film besutan sutradara Rizal Mantovani dan Jose Poernomo ini tak memberikan 'ketakutan' yang sama seperti film pertamanya, untuk saya, tak ada pikiran menonton film ini dua kali, berbeda dengan film InsyaAllah SAH! dan Sweet 20 yang memberikan kesan tersendiri untuk saya, perasaan bahagia setelah menyaksikan kedua film ini. Film Jailangkung seakan menjual ‘kenangan’, yang saya suka dari film ini hanyalah tata kamera yang luar biasa menakjubkan dan membuat saya betah menyaksikan film ini hingga akhir, saya suka pertengahan film saat alur cerita menjadi mendebarkan karena konflik mulai memuncak, dan kembali ‘bete’, turun drastis saat bagian penyelesaian film. Apalagi saat ada komentar “ih, jailangkungnya kaki nya dua” saya dengar saat film mulai menampak kan boneka jailangkung, sungguh aneh komentar tersebut karena poster dan boneka tersebut sudah jelas menampakan kaki nya, setidak menarik itukah poster film ini?

Film-film lebaran tadi pun memberikan saya pelajaran yang berharga, terlepas dari pandangan saya terhadap film-film tadi dan satu film pendatang berjudul Transformers : The Las Knight, keadaan bioskop yang harus diperhatikan pengelolaannya saat suasana ramai terjadi, antrian panjang, sampah dimana-mana, dan bagian jalan yang dijadikan tempat duduk, bagi saya itu menggangu, apalagi saat orang berisik di dalam bioskop, saya bingung dengan orang yang masih saja ngobrol saat film sudah dimulai, kenapa mereka tak pergi saja ke cafe atau tempat lainnya jika ingin mengobrol? Ngeselin, sumpah. Tapi, siapa saya dan apa yang bisa saya lakukan, bukan hanya kesal saya pun belajar dari keramaian tadi, ada beberapa tips yang saya lakukan mengingat penotnon film Indonesia sudah semakin senang menonton film, apalagi kedepannya banyak film-film keren seperti Eifel I’m In Love 2, Ayat-Ayat Cinta 2, dan Warkop Part 2, pasti keramaian terjadi lagi. So, ada 2 hal yang sekarang saya lakukan untuk menghindari keramian dan kekesalan menghadapi penonton yang ‘annoying’... apa saja?



Sudah zamannya mobile, antrian panjang tentu terkadang membuat saya mengurungkan niat menonton, tapi tidak untuk film-film keren, saya pun sekarang menggunakan aplikasi untuk memesan tiket seperti MTIX dan BookMyShow, memang kena biaya tambahan tapi kita tak perlu ngantri, dan jika kalian ingin menggunakan aplikasi ini lebih baik kalian memiliki tabungan di bank, buat kalian yang masih ragu menabung di bank sepertinya harus buang jauh-jauh mind set tersebut, kita sebagai nasabah yang memiliki tabungan di bank ternyata punya penjamin loh, nama lembaganya yaitu Lembaga Penjamin Simpanan atau yang bisa kita singkat LPS, ialah lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah saat ini, tak tanggung-tanggung dana yang dijamin mencapai 2M, waw. Dengan menabung di bank sekarang kita sudah aman dan nyaman karena dijamin LPS, nantinya kita bisa menggunakan uang tabungan tersebut untuk membayar tiket bioskop via aplikasi (dan atm setelahnya), atau untuk mengisi saldo ojek online, pokoknya serba praktis deh. LPS sendiri memiliki fungsi utama yaitu menjaga stabilitas sistem perbankan, tentunya ada tugas-tugas lainnya seperti :
  1. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan penjamin simpanan
  2. Melaksanakan penjaminan simpanan
  3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turt aktif memelihara stabilitas sistem perbankan tanah air
  4. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakanpenyelesaian bank gagal yang tidak berdampak sistematik
  5. Melaksanakan penaganan bank gagal yang berdampak sistematik

Selain penggunaan aplikasi yang membuat saya tenang saat memesan tiket bioskop, selanjutnya adalah pemilihan kursi yang harus strategis, saya selalu berusaha mendapatkan kursi di deretan atas dan tengah agar tak terganggu dengan orang-orang yang ‘rese’ di bagian belakang, kalau di atas, paling atas tepatnya, kan mentok, hehehe. Jika tidak dapat? Pilihannya hanya 2, turun satu tingkat atau ganti jam tayang, masing-masing sih. Dan jangan lupa untuk mematikan paket data agar tak ada hal yang menggangu, kalian tahu kan kalau cahaya smartphone menggangu banget untuk diri sendiri dan orang lain saat di dalam studio, sangat menggangung. Kalau kalian gimana? Ada tips gak untuk menghilangkan bete saat ingin menonton?

1 comment

  1. Tipsnya adalaaah...cari orang yang mau nraktir nonton..jadi nontonnya gratis wkkwkwk. Tapi siap siap kalo ga ada yang bayarin bakalan bete lagi...

    ReplyDelete