Sejauh Mana Anda Membangun Personal Branding ?

Fedi Nuril dan Laudya Chintya Bella nampak serasi saat membacakan nominasi dan pemenang film terlaris dalam ajang Indonesia Box Office Movie Award (IBOMA) 2017 Rabu (29/3) malam lalu, beruntungnya saya saat itu bisa melihat mereka secara langsung bukan sekedar di layar bioskop saja, tapi ketika berbicara tentang aktor pemeran Pras dalam film terbaru keluaran MD Pictures yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan 2 itu ada satu hal yang menarik, beberapa 'penikmat' film tanah air merasa Fedi langganan sekali untuk berpoligami, dalam film tentunya. Aktor 'poligamiable' menurut saya, hehe, Ayat-Ayat Cinta (2007), Suga Yang Tak Dirindukan (2015) dan Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017) adalah tiga film yang berhasil membranding dirinya berpoligami, ia sukses mendapatkan hati para produser yang berujung job, namun sempat saya berpikir apakah itu termasuk personal brandingnya? Atau hanya judgement seseorang yang kemudian ia bentuk menjadi branding dirinya? So, mari belajar tentang personal branding.


   Masih dengan dinding motif bata merah yang instagramble dengan beberapa sentuhan type in the wild, Burger King kembali dipilih menjadi saksi bisu saya dan para blogger lainnya untuk menambah wawasan dalam dunia blogging, Minggu, 26 Maret 2017, Blogger gathering yang mengangkat tema 'Branding In Digital Age' sukses digelar bersama dua narasumber ahli dibidangnya, Mas Vincent Founder dari Helofranchise.com yang akan sharing tentang membranding melalui website, dan Mba Dewi K Rahmayanti yang akan berbagi strategi personal branding yang pernah ia lakukan. Who's excited ? 

"Selain perut kenyang, kita juga dapat ilmu" ujar Pak, Gusti perwakilan dari CNI, ini kali kedua saya mengikuti acara yang digagas oleh perusahaan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 1986 dan konsisten dalam menyediaan produk kecantikan dan kesehatan, hingga sekarang banyak orang mulai mengenaI CNI melalui GERAICNI.CO.ID yang lahir 2014 lalu. Saya merasa CNI adalah perusahaan yang sadar akan perkembangan zaman, meluncurkan web belanja onlinenya berarti CNI mulai fokus pada digital marketing yang saat ini semakin penting untuk pengembangan suatu perusahaan. 

“Kami ingin social media kita dilirik khalayak umum, mereka yang suka bermain sosial media” tambah Pak Gusti, CNI tak main-main saat mengembangkan digital marketingnya, mengadakan roadshow hingga mengajak anak-anak sekolah untuk mengenal dunia marketing dengan memberikan semacam pelatihan untuk membentuk potensi mereka di dunia digital yang dilakukan setiap bulannya adalah cara yang dipilih CNI untuk memperkenalkan dunia online yang dimilikinya, “Hampir 60 orang kita kumpulkan, kita ajarkan tentang dunia digital sekitar 10 hari” ujar Pak Gusti menutup prolog acara blogger gathering kala itu.

Pak Gusti - CNI

"SAMA GAK SIH BLOG DAN WEBSITE ITU ??"


Sang moderator mengambil kemudi acara, ialah  Ani Berta atau yang biasa dipanggil Teh Ani, 'you khow who lah ya dia siapa, terlalu banyak hal membanggakan tentang beliau yang bisa kalian cek di mbah Google. “menurut saya blog & web tak ada bedanya, blog itu sebenarnya ada dalam website” kata Mas Vincent selaku pembicaranya pertama yang akan mengajak saya dan blogger lainnya untuk fokus membranding diri melalui website / blog yang kita miliki. cekidot!

   Ada satu hal pasti yang membuktikan bahwa kita adalah blogger, apa itu ? ya punya blog lah ya pastinya, hehe, tapi blogger yang saya maksud adalah 'mereka' yang blog nya benar terisi dengan sebuah konten, sebuah cerita, dan kalau berhasil blog tersebut menjadi diary 'berbobot' yang kembali kepada fungsi awalnya. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika membuat branding melalui blog kita, apa saja ?

1. KONTEN YANG KITA BUAT
   "Content is the king", saya teringat kalimat yang selalu teh Ani ucapkan, juga saat melihat hiasan dinding Burger King, kalian pasti menegrti saat mengunjungi tempat ini. Mas Vincent selaku founder dari helofranchise.com sepertinya setuju dengan teh Ani, saya pun demikian untuk membranding diri saya, beberapa orang mengenal saya sebagai blogger film, tukang review film, maka ketika saya membuat sebuah tulisan yang meskipun bukan ulasan film, saya akan tetap membuka tulisan saya melalui cerita sebuah film.

2. FITUR YANG DITAMPILKAN
   Setelah konten, hal selanjutnya adalah fitur-fitur yang ada pada blog kita, lakuakn penyeleksian fitur mana yang 'harus ada dan tidak' jangan telalu banyak, misalkan widget yang penting-penting saja seperti pencarian, postingan populer, komen, kontak dan tentang penulis, saya pribadi hanya memasukan fitur tadi agar blog saya tak terlalui berat saat pembaca memasuki halaman muka.

3. DESIGN YANG DIPILIH
   Ketika fitur sudah dipilih, maka design juga harus disesuaikan, pilih warna yang mencerminkan kita (sebagai tuan rumah) banget', jujur, untuk saya pribadi masih mencari yang pas, hiks. Namun kata yang pasti kata Mas Vincet adalah design/tampilan yang dipilih mempengaruhi interaksi pembaca.

4. LAYOUT YANG SERASI
   Layout yang erat kaitannya dengan warna, tulisan, tombol dan icon juga harus diperhatikan, jangan asal, perpaduannya harus serasi, dan yang saya pelajari dari beberapa blogger 'hitz' dan Mas Vincent melalui acara ini adalah pilih warna yang adem, putih misalnya agar pembaca tak sakit mata, serta betah membaca blog kita.

5. USER JOURNEY
   Ini yang baru saya tahu, saya agak bingung menjelaskan tentang user journey ini, yang pasti adalah sebuah skema yang harus kita pikirkan sebelumnya, sebuah alur yang kita gambarkan untuk membayangkan bagaimana pengunjung blog kita terlibat, dan biasanya user journey dibuat ketika kita ingin membuat sebuah event.

Vincent - Founder helofranchise.com


"YOU ARE WHAT YOU SHARE"


Seperti dipaksa bangun saat mengikuti acara PERSAMI, senior berteriak "satu menit sudah posisi siaga di lapangan", rasanya nyawa belum terkumpul, beberapa bahkan menggunakan kaos kaki yang berbeda di kedua kakinya. Mungkin hal itu sama saya rasakan saat wanita bernama Dewi K Rahmayanti atau yang biasa disapa Mba Dewi memulai sesinya, suara keras nan lantang bak danton sebuah pasukan pengibar bendera berhasil membuat dirinya seperti Miss Indonesia, semua mata tertuju padamu

   Mba Dewi yang bekerja di salah satu agensi memang sudah biasa memilah-milih blogger-blogger untuk dibagikan job, dan dirinya tentu punya penilaian tersendiri untuk itu. “Saya agak nervous, biasa saya dibelakang layar, tapi kali ini di jebak oleh Mba Ani untuk berbicara di depan layar” dirinya dengan tegas berkata demikian, jiak benar, berarti tips yang pertama untuk membranding diri kita di mata orang adalah BERANI BERSUARA DENGAN LANTANG DAN TEGAS, namun dikondisikan ya, kan Mba Dewi jadi pembicara, wajar dongLantas, apa sih personal branding itu ? Personal branding adalah cara kita untuk memaparkan diri kita sebagai pribadi/sebagai brand, singkatnya kata Mba Dewi “kita mau dilihat seperti apa sih sama orang-orang ?” begitulah. Tapi sebelum kita 'susumbar tentang diri sendiri' ada hal-hal yang harus kita tetapkan, bukan dipikirkan lagi. 

Firstly, kita harus tahu tujuan kita membranding diri sendiri itu untuk apa ?
"Personal branding adalah sesuatu yang konsisten" kata Mba Dewi, kita ingin membranding diri kita sampai mana, hanya sekedar awareness, memasuki engagement atau tahap selling ?, beberapa blogger yang hadir diacara itu termausk saya juga sih, pasti sudah memasuki tahap selling, tuntutan pekerjaan di sosial media, untuk itu cakap bersosial media harus saya lakukan, agar memiliki nilai tersendiri. 

Memasuku era digital, Indonesia yang semakin terlihat di dunia ‘mungkin’ akan mengikuti langkah beberapa negara lain untuk mencari pekerjaan, para HRD menggunakan social media untuk memonitor para pencari job, atau bahkan karyawannya, beberapa teman saya sudah mulai menerima dampaknya, mencari pekerjaan yang tak memiliki portfolio di laman google cukup sulit katanya, tapi bukan sekedar ada namanya saja melainkan harus 'nama baik', seperti yang dikatakan penulis Charles Leadbeater "You are what you share".

Value kita apa ?
Kelebihan yang kita miliki dibandingkan orang lain itu apa? sebuah amunisi yang harus kita siapkan sebelum terjadi penyeleksian, kita pribadi harus sadar dan harus konsisten, jika ingin mengambil contoh saya ingin mengenang Alm Cumi Lebay atau yang biasa saya panggil Kak Cum, tingkat percaya diri yang maksimal dibuktikannya dengan foto-foto seksi layaknya model iklan sempak membuatnya nilai/velue dirinya banyak yang tahu, ditambah dirinya selalu sholat lima waktu di masjid, ramah, sopan, dan baik hati, the best lah pokonya.

Vision, Terget kedepannya mau apa dan siapa ?
Kedepannya mau apa ? kalimat tanya tersebut mengiungatkan saya pada film Trinity The Nekad Traveler yang beberapa lalu sempat membuat hati saya bahagia melihat Maudy Ayunda dan Ayu Dewi beradu akting, penasaran ? baca deh disini, Maudy yang saat itu memerankan tokoh utama Trinity memiliki bucket list yang ia jadikan patokan hal-hal apa saja yang harus dilakukan, untuk blogger yang saat ini seperti satu paket dengan sosmed saya rasa juga harus memilikinya, sebuah perencanaan memposting tema apa dan kapan agar pembaca seakan menantikan tulisan kita.

Setelah punya perencanaan kedepan, jangan lupa untuk memperhatikan target pembaca juga, tiap generasi memiliki karakteristiknya tersendiri, seperti dalam penggunaan bahasa, topik yang diangkat, hingga sosmed yang ramai digunakan.

Dewi K Rahmayanti - Blogger, Inmark Digital & Social Media Consultant


Media yang digunakan  
Melanjutkan para target yang memiliki karakternya masing-masing, hal ini ternyata juga terjadi pada linimasa yang biasa kita gunakan, tiap sosial media memiliki keuntungan dan kelebihanya masing-masing, tinggal kita saja yang harus mengerti dan mengaturnya. 

"JANGAN POSTING HAL YANG SAMA DI WAKTU YANG SAMA PULA" - Dewi K Rahmayanti

Mba Dewi memberikan tips kepada kami bagaimana 'menempatkan' sosial media sesuai fungsi yang ia yakini tepat, apa saja ? 

Facebook, jejering sosial yang dibuat oleh Mark Zuckerberg ini dianggap cocok untuk melakukan diskusi, jika kalian orang yang suka berdiskusi/obrolan yang sifatnya cukup lama maka buatlah postingan di Facebook, namun jangan terlalu banyak dalam waktu yang saling berdekatan karena akan terasa membosankan dan annoying untuk sebagian teman di FB.

Berbeda dengan Twitter yang bersifatnya 'obrolan sementara', jika kalian orang yang suka hal-hal update atau bahkan selalu terdepan dalam dunia maya maka Twitter bisa kalian maksimalkan. Seperti live tweet, orang akan dengan cepat tahu apa yang kita lakukan, namun dalam penggunaan bahasa dan hal yang di tweet harus kreatif dan to the point karena hanya memiliki 140 karakter saja, juga Jangan lupa untuk memasukan foto/video agar tweet kita semakin lengkap. 

Selanjutnya adalah Instagram, bagi saya ini adalah sosmed yang cukup menguras otak, sulitnya memilih foto yang saya anggap 'layak' posting adalah hal pertama, edit sana-sini agar terlihat semakin menarik, dan setelahnya saya harus memikirkan caption yang pantas, sungguh melelahkan. Tapi, sebagai album digital, Instagram memiliki keunggulan yang bisa kalian gunakan untuk ajang promosi produk, dan lebih terpercaya

Dan jika kalian orang yang suka bernain video, maka YouTube adalah pilihan tepat untuk kalian membranding diri, buat video yang sesuai dengan diri kalian, buat sesuatu yang konsisten dan unik. 

Menurut saya keempat sosmed tadi adalah dasar until membranding diri sendiri melalui sosial media yang berasal dari story atau cerita yang kita lalui, masalah, solusi hingga personal experience bisa kita tuangkan di sosmed untuk membranding diri kita, namun tetap harus berdasarkan kejujuran. 

USAHAKAN GUNAKAN NAMA YANG SAMA DI SEMUA SOSMED YANG KITA MILIKI, MISALNYA SAYA, @RIYARDIARISMAN UNTUK BLOG, FB, TWITTER & INSTAGRAM. 

Ketika sudah menemukan hal-hal yang diuraikan oleh Mba Dewi diatas, maka kalian akan menemukan pattern kalian bersosmed itu seperti apa, Dan jika “Apa yang kita ingin sampaikan dan apa yang orang lain persepsikan tentang diri kita” keduanya ‘sama’ maka kalian sukses membranding diri sendiri.

“Dalam Social branding tak ada yang namanya magic solution” kata Mba Dewi, benar adanya, semua harus kita lakukan sesuai dengan ketentuan jika ingin memiliki personal branding yang baik di mata orang lain, namun Ada dilema sebagai seorang blogger yang kadang harus memposting hal yang kita tak mengerti karena tuntutan pekerjaan, tipsnya hanya satu "usahakan kita benar-benar menguasai apa yang kita ingin tweet, share or post, Jangan sampai kita menyebarkan berita yang kita sendiri tak paham, atau paling tidak KUASAI DATA" ujar Mba Dewi. Dan jika Ada yang komen negatif, jangan terbawa emosi, jika salah akui kesalahan itu, jika tak mengerti minta penjelasan. 


Sadar atau tak sadar ketika kita membranding diri kita kalau kita melakukan dengan full dedikasi dengan profesional, itu akan sendirinya menjadi advertise" - Dewi K Rahmayanti

Bagaimana, sudah tahu mau dibawa kemana hubungan kita, eh, dibawa kemana personal branding kalian maksudnya, hehhe. Jika sudah, jangan buang-buang waktu, rapihkan sosmed, konten blog, buat perencanaan, share yang penting dan bermanfaat, dan satu lagi, kejujuran. 


13 comments

  1. Personal branding memang penting apalagi di era digital ini.

    ReplyDelete
  2. Saya langsung teringat dengan Om Cumi, dan bener ya personal branding alm memang melekat banget dengan cowo bercelana dalam yang punya blog warna warni.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sosoknya sulit dilupakan, apalagi ahlaknya, selalu sholat Lima waktu Dan berjamaan, saya selalu iri dengan tekad beliau.

      Delete
  3. Mantab, ilmunya yg sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  4. Jadi ... Mau dibawa ke mana hubungan kita, kak? #eh

    ReplyDelete
  5. wah keren ilmunya... jdi inget pelajaran markom waktu kuliah dulu.. ilmu branding ternyata bis banget untuk diterapkan bagi blogger...

    "You are what you share".. i like this quote... ini personal branding banget sih.. hehhehe...

    thank bradee untuk ilmunya..

    salam inspirasi,
    mas_olo (sesuapnasi.com)

    ReplyDelete
  6. Kamu bikin aku skrolll nyari link ini. Ahahaua.... Btw ya bener banget... Emg butuh branding diri... Buat jual diri. . Hnnn

    ReplyDelete
  7. Selain personal branding untuk branding bisnis juga penting... (menurut saya si gitu) karna dari bisnis kita bisa menuju personal dengan sendirinya..

    ReplyDelete