Film Ibu Maafkan Aku, 'Kado Sederhana' Untuk Sang Pahlawan


   Bayi pertama dari Onasis Media Intertaimen lahir, film yang diberi judul "Ibu Maafkan Aku" terbilang sukses menyampaikan pesan sederhana dengan makna luar biasa, "Bayi pertama saya lahir setelah syuting 9 bulan" kata Amin Ishaq selaku sutradara film ini. Sebuah kado sederhana pantas saya sematkan kepada film ini, ide cerita yang mungkin terbilang biasa namun eksekusinya memuaskan, terlebih dengan bantuan landscape gunung kidul yang membuat film ini semakin 'syahdu' meskipun dalam keadaan hening. Alur film terasa panjang, namun cerita film dibuat "sepenting" mungkin dalam pemilihan part nya, yang saya suka film ini tak membuang waktu dengan menampilkan adegan yang diluar judul film meskipun waktu dalam film ini berubah dengan cepatnya.

Langkah kaki kedua anak itu berhenti saat melihat jasad sang Ayah sudah tertutup rapih dengan kain, kemudian tangis mereka pecah, bagian awal film telah dihiasi dengan hangatnya sebuah keluarga meskipun tangis akhirnya hadir menjadi pembuka film ini. Naskah yang ditulis oleh Henny Suryaningsih terbilang simple, namun kurang kuat bagi saya, untungnya dibantu dengan alunan musik serta totalitas para pemain yang mumpuni jadi tak terlalu membuat bosan. Memang banyak kalimat - kalimat 'ajaib' yang hadir dalam dialog film ini membuat penyampaian pesan film ini sangat sederhana dan manis.

Para pemain film Ibu Maafkan Aku
(Marcelino - Meriza Febriani - Ade Firman Hakim)
Ini adalah kali pertama Ade Firman Hakim menjadi pemeran utama, umur memang tak bisa dibohongi namun make up yang cukup membantu dalam pembentukan karakter Banyu seorang anak desa yang ambisius dan sedikit egois, kenapa? bayangkan saja ketika ia tega meninggalkan Ibunya untuk pergi ke Jakarta demi cita - citanya menjadi pilot. Eh, tapi sebagian dari kalian pasti berfikir hal semacam itu benar, nah ! film ini pintar sekali memainkan perspektif penonton, membuat penonton berfikir dua kali untuk mengatakan 'ini salah, dan ini benar'. Keren !

"Kamu tuh seperti topeng, bahagia didepan namun menangis dibaliknya, tapi itu itu salah mu sendiri" kira - kira seperti itulah sepenggal dialog yang ditujukan kepada tokoh Ibu Hartini yang diperankan oleh Christine Hakim, TOTAL ! adalah satu kata yang pantas untuk aktingnya dalam film ini, wajar jika dirinya masuk sebagai nominasi pemeran utama wanita terbaik FFI tahun ini. Ibu akan selalu meminta maaf adalah salah satu hal yang ingin ditonjolkan oleh karakter Ibu Hartini ini, penonton dibawa, terbawa, dipaksa masuk kedalam emosi yang dibuatnya. Ada saat mata saya mengantuk namun hati saya menangis ketika sosok Ibu menangis untuk kedua kalinya saat sang anak meninggalkannya.

Ibu memiliki banyak rahasia . . . 

Meriza Febriani yang memerankan Gendis juga cukup mencuri perhatian, kenapa? drama romatis yang sempat ia buat dengan Rezca Syam yang memerankan Panji amatlah "berkesan", okay ! maaf kalo sedikit spoiler tapi ini sulit tak saya tuliskan, ada scene berlatar jembatan kuning tempat mereka bertemu,

   "Tapi kita sudah terlanjur cinta?" ujar Panji
   "Kita?" saut Gendis samping mengambil langkah mundur
     hingga percakapan diakhiri dengan kalimat "Aku tak tahu apa artinya cinta"

Ada lagi saat mereka memulai perbincangan di depan rumah/kosan Gendis di Jogja, ketika surat dikeluarkan oleh panji kemudian Gendis masuk dan membacanya, ternyata Panji masih menunggunya di depan. Yang lebih romantis lagi, mereka melakukan pembicaraan melalui telpon meskipun jarak mereka hanya lima langkah (jangan nyanyi yak hahaha). Dan mereka berdua berhasil membuat film yang tayang tanggal 10 November 2016 bertepatan dengan Hari Pahlawan menjadi lebih indah.

Oh iya, dalam film ini juga ada beberapa anak kecil yang saya yakini bisa menjadi bintang cilik di dunia perfilman loh, akting mereka bagus, amat meyakinkan dan tak berlebihan, seakan natural.

Meskipun demikian ada yang saya tak habis pikir namun saya hargai, dan jika dilakukan pasti film ini lebih "very touching", yaitu saat banyak hari - hari penting yang tak di explore lebih menjadi moment yang pas untuk kita mengeluarkan air mata, karena siapa sih yang tak nangis ketika melihat perjuangan Sang Pahlawan kita, Ibu kita, orang yang sudah tersambung dengan kita melalui tali pusar meskipun harus terputus layaknya sebuah kematian. Penasaran? 


Judul Film
Ibu Maafkan Aku

Sutradara
Amin Ishaq

Executive Produser
H. Imam Suharyadi

Penulis
Henny Suryaningsih

Produksi
Onasis Media Intertaimen

Tayang
10 November 2016

Genre Film
Drama

Pemain
Christine Hakim
Herdin Hidayat
Ade Firman Hakim
Meriza Febriani
Marcelino
Marwoto
Rezca Syam

7 comments

  1. Klo Christine Hakim yang main si udah engga diraguin lagi deh,pasti total aktingnya...

    ReplyDelete
  2. Semoga masih kebagian menyaksikan versi layar lebarnya.

    ReplyDelete
  3. Wah, ada Ade Firman..bagus tuh aktingnya cucok bgt main bareng Christine Hakim

    ReplyDelete
  4. Moga sya punya kesempatan menonton film ini. Terima kasih untuk catatannya

    ReplyDelete
  5. Dooeeng. saya belum sempat nonton filmnya euy.
    Apa masih ada di bioskop? Hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tak salah, masih ada di blok M kak, cba cek 21cineplex.com

      Delete