Film "Wonderful Life", Ketika Seni Menjadi Solusi !

Film sebagai media informasi berlakang ini saya anggap cukup berhasil, banyak informasi-informasi menarik yang sebelumnya saya tidak mengetahuinya menjadi tahu hanya dengan menonton sebuah film dengan durasi kurang dari 120 menit saja. Seperti contohnya, beberapa lalu saya menonton film tentang kanker, dan banyak sekali hal baru yang saya tahu, faktanya kanker juga bisa menimpa pria loh...hehehe.

Hal ini kembali saya lihat dalam film terbaru Tanah Air berjudul "Wonderful Life", Sariayu Martha Tilaar, Creative & Co (bersama Visinema Picture), dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) berkolaborasi untuk mengubah sebuah novel karya Amalia Prabowo yang berjudul sama menjadi sebuah film yang memberikan banyak pelajaran tentang Disleksia, dipastikan tayang tanggal 13 Oktober 2016 film ini menggandeng sutradara film dokumenter "Walk The Walk" (2014) Agus Makkie memimpin film ini. Sederet pemain ternama Indonesia juga siap anda temui dalam film ini, diantaranya Atiqah Hasiholan, Lydia Kandou, Arthur Tobing, Alex Abbad dan bintang cilik Sinyo.


"Disleksia adalah kondisi genetik yang tidak dapat disembuhkan. Menerima kondisi anak disleksia dengan melihat kelebihan dan kepekaannya, serta memfasilitasi bakatnya tidak hanya membuat anak merasa bahagia, namun juga efektif menegmbangkan potensi dirinya"
-Amalia Prabowo-

   Film dimulai dengan doodle art atau yang dalam bahasa Indonesia seni "mencoret", hal ini sangat menarik menurut saya karena langkah awal yang bagus untuk membuat penonton yang membawa anak (karena bergenre drama-keluarga) untuk mulai menikmati awal film dan tidak menggangu penonton lainnya. kisah yang inspiratif menjadikan film ini masuk kedalam pilihan anda untuk mencari film yang mengandung pelajaran yang berharga, dalam film ini Disleksia diceritakan dengan kegelisahan yang mengajak kita sebagai penonton untuk masuk kedalam alur cerita hingga sang anak yang memberikan kita gambaran jelas tentang fokus cerita film tersebut.

Sinematografi dalam film ini cukup memuaskan, adegan perjalanan yang cukup banyak menyorot pemandangan alam memberikan komposisi pencahayaan yang baik sehingga warna hijau cukup jelas dan memanjakan mata. Kemudian jika di dalam ruang  penempatan tokoh dan properti pendukung lainnya juga cukup "instagramble" menarik dan cukup memuaskan. Oh iya, Jujur, untuk film ini saya sebenarnya berfokus pada skenario yang ditulis oleh Jenny Jusuf yang sebelumnya meraih penghargaan Piala Citra untuk Penulisan Skenario Adaptasi Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia serta Penulis Skenario Terpuji dalam Festival Film Bandung 2015 lalu sebagai pelengkap dari visualisasi film, dan benar ! dialognya tak mengecewakan, bisa dibilang simple dan mudah sekali dimengerti untuk film dengan tema yang (mungkin) belum publik tahu.

Atiqah Hasiholan saat ditemui media pada after prescon film Wonderful Life 
Atiqah Hasiholan sebagai pemeran utama dalam film ini pintar sekali memainkan emosi, setelah lama tak terlihat di layar lebar, ia kembali dalam film ini dengan berbagai karakter, cukup memuaskan dan mengobati rasa kangen saya dengan akting "teriak", nangis dan ekspresi muka marah yang ditahan yang biasa ia lakukan di film-film sebelumnya. dan untuk lawan mainnya Sinyo sang bintang cilik yang baru saya dengar, ia cukup menyita perhatian dengan karakter yang saya pikir dia memang Disleksia, ternyata tidak, so aktingya tidak mengecewakan dan cukup membuat penonton ikut tersenyum saat ia tersenyum.

Lala Karmela membuat film ini semakin hidup dengan soundtrack yang cukup mendukung, musik dengan penempatan yang pas menjadikan film ini tidak membuat penonton bosan. Film pun ditutup dengan OST lainnya yang lebih upbeat dan grande yaitu "Something Beautiful" oleh Tim Halperin. Namun sayang, film berdurasi 90 menit ini pun selesai dengan rasa penasaran yang cukup besar saya rasakan, apa yang terjadi setelahnya? lalu? dan film ditutup dengan gambar-gambar serta tulisan yang menjelaskan kesuksesan sang anak disleksia tanpa diperankan. Penasaran?

TENTANG FILM


   Kisah bermula ketika Amalia (Atiqah Hasiholan), seorang Ibu serta wanita karir yang sangat perfeksionis mulai sadar akan kondisi sang anak bernama Aqil (Sinyo) yang mengalami kendala dalam membaca serta menulis. Pernyataan sang Ayah (Arthur Tobing) yang menyatakan Aqil sakit membuat ia marah dan tidak terima akan hal ini, Amalia berusaha keras untuk menyangkalnya dengan berbagai upaya namun semua sia-sia. Disleksia, itulah vonis dokter untuk Aqil, Amalia yang yakin Aqil bisa disembuhkan membuat nya harus menyampingkan urusan pekerjaannya. Perjalanan jauh pun ia lalui bersama sang anak tercinta untuk mencari penyembuhan, dan tanpa disadari perjalanan tersebut ternyata memberikan sebuah arti dan maksud tersendiri untuk kehidupan Aqil dan Amalia.

Lalu, apakah sebenarnya arti dan maksud dari perjalanan tersebut..?

Penasaran? jawaban tersebut akan kalian dapatkan di Bioskop tanggal 13 Oktober 2016 !

Semakin penasaran? lebih baik lihat trailernya dulu yuks.....


Judul Film
Wonderful Life

Sutradara
Agus Makkie

Produser
Angga Dwimas Sasongko
Handoko Hendroyono
Rio Dewanto

Penulis Skenario
Jenny Jusuf

Tayang
13 Oktober 2016

Genre Film
Drama, Family

Pemain
Atiqah Hasiholah
Alex Abbad
Lydia Kandou
Sinyo

Info Film

Twitter 

Facebook

Instagram

8 comments

  1. Film wonderful life cocok banget buat keluarga ya kak. Para orang tua dan calon orang tua harus nonton film ini. Biar lebih sayang sama anak hehe

    ReplyDelete
  2. family movie banget ya! penting nih buat belajar parenting juga, khususnya dari sisi psikologis anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penting bgt ! 13 Oktober wajib ke bioskop lagi...

      Delete
  3. selain Lala karmela, Gue suka banget sama soundtrack yang diputer pas ending, lagu bahasa Inggris gitu, tapi gak tahu judulnya :), mungkin Aris tahu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. judulnya "Something Beautiful", penyanyinya Tim Halperin

      Delete
  4. Sinyo aktor berbakat, suka banget sama aktingnya. apalagi Atiqah.. pas neh buat nonton akhir pekan!

    ReplyDelete
  5. Film yang bagus banget supaya tidak segera mencap anak bodoh saar kesulitan membaca. Cocok sebagai film keluarga

    ReplyDelete