Komunitas Budaya - "Ketika Kaum Urban, Ingin Kembali Mengenal Budayanya"

IBU KOTA, pemberian ruang komunitas saat ini sangat terbuka lebar, pasalnya pengalaman bersama publik menjadi salah satu ukuran penting dalam tersebarnya kegiatan kesenian maupun kebudayaan saat ini. Tak mudah memang ketika kita sadar akan hilangnya kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan sekitar, namun dibalik itu semua komunitas amat berperan penting dalam pengenalan dan penyebar influence yang saat ini cendrung bergerak mundur bagi kearifan lokal.

Berfoto bersama para narsum dan peserta sharing kebudayaan
   Keputusan untuk melakukan perubahan seakan menjadi pilihan terakhir bagi beberapa orang, khususnya bagi mereka yang sadar dan peduli akan tidak adanya subjek yang memulai, hal ini  amat berlaku bagi suatu komunitas, perkembangan yang cukup signifikan mulai terlihat dari maraknya event-event yang hadir menghiasi hari-hari di Jakarta saat ini. Di tangan para orang-orang kreatif, sejarah yang tersimpan dalam arsip dan cerita bisa menjadi inspirasi terbentuknya komunitas, seperti yang dilakukan oleh Achi M Hartono saat bercerita tentang Komunitas Gamelan Samurti Andaru Laras saat mengisi acara "Sharing Budayawan bersama Komunitas Sobat Budaya" di Nutrifood Inspiring Center, Minggu 24 Juli 2016. Mas Achi biasa ia dipanggil sangat interaktif kala itu, cerita beliau tentang terbentuknya komunitas yang berfokus pada seni musik Jawa ini sangat memberikan ruang terbuka bagi masyarakat perkotaan yang sangat mencintai budaya lokal namun tidak memiliki wadah untuk mewujudkannya,"Kami biasa bermain di wilayah Mampang, tepatnya di Jalan Duren Tiga Raya no 38, 50 meter dari halte busway. Kami sangat terbuka untuk umum, jika ingin datang? silahkan ! kalian bisa langsung bermain tanpa harus menjadi profesional terlebih dahulu." ujar Mas Achi.

Mas Achi tersenyum saat berdiskusi mengenai seni gamelan yang saat ini mulai hilang, namun diacara tersebut ia yakin banyak anak muda yang tertarik namun bingung dimana harus belajar dan mendapatkan informasi seni tersebut.

Para peserta acara saat sedang melihat video tentang permainan gamelan
GAMELAN sendiri berasal dari kata "Gamel" yang artinya pukul dalam bahasa jawa, selain gamelan dalam kesenian lokal juga dikenal istilah Karawitan yang artinya sebuah keindahan. Yang tidak bisa dilepaskan dari fakta menarik tentang musik gamelan dan kawitan adalah cara penyajiannya, gamelan tidak bisa dimainkan secara tunggal, hal inilah yang membuat musik jawa khusunya gamelan menjadi alat "pemersatu" dalam filosofinya. Gamelan harus dimainkan secara bersamaan dengan semua intrument pendukunya, pasalnya gamelan sendiri terdiri dari Goong, saron, kendang, rebab, balungan, gambang dan suling. Dan seiring perkembangan zaman, komunitas gamelan ini juga memiliki accont social media twitter @SAL_gamelan untuk mempermudah masyarakat khusunya anak muda dalam mendapatkan informasi dan lebih mencintai kebudayaannya.

   Selain Komunitas Gamelan, acara tersebut juga mengundang Komunitas Wayang Beber Metropolitan. "Wayang Beber" amat asing ditelinga kita, mungkin kita hanya tahu wayang kulit saja namun faktanya wayang beber justru lebih dulu ada dibandingkan wayang kulit. BEBER atau yang biasa kita kenal dengan istilah 'dibentangkan' adalah cara mempertunjukan seni ini, Komunitas Wayang Beber Metropolitan sendiri sebelumnya hanya bermain dari satu taman ke taman lainnya dan dengan instrument wayang yang seadanya, namun saat ini mereka diberikan ruang oleh Museum Wayang untuk terus melakukan perkembangan dan pelestarian.

Penyampaian sejarah Wayang Beber oleh ahlinya, mereka tergabung dalam Komunitas Wayang Beber Metropolitan
Komunitas Wayang Beber Metropolitan sedang memberikan contoh pertunjukan Wayang Beber
Contoh Wayang Beber
"Jiwa seni, tidak memerlukan darah seni" itu yang saya tangkap saat ini, Komunitas Wayang Beber dan Komunitas Gamelan Samurti Andaru Laras beserta Komunitas Sobat Budaya adalah tiga dari sekian banyak komunitas budaya di Indonesia khususnya Jakarta yang sebagian besar beranggotakan masyarakat sekitar, memiliki minat yang sama dan berani membuat suatu perubahan untuk pelestarian kebudayaan. Faktanya, komunitas-komunitas tersebut tidak akan tercipta bahkan berlangsung lama tanpa adanya kesadaran individu terutama anak muda. "Negara ini tidak tahu apa yang mereka punya" untuk itu, ayo kita cari apa yang Negara ini miliki dan menjadikannya pemeran utama layaknya sebuah sorotan dalam film.


1 comment