Kerinduan saya akan karya sang maestro yang bergenre romantic* terbayar sudah. Bertempat di Epicentrum XXI beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk hadir di acara Gala Premir Film Ini Kisah Tiga Dara karya Nia Dinata yang akan hadir menyapa para penonton pada tangga 1 September 2016 mendatang !
Lolosnya film ini dari rating 21+ menjadi 17+ adalah salah satu hal yang membuat saya penasaran menonton film ini, selain rasa kangen saya terhadap karya Nia Dinata setelah Arisan 2, saat ini ia comeback dengan film terbarunya "Ini Kisah Tiga Dara" yang terinspirasi dari film legendaris Tiga Dara karya Usmar Ismail tahun 1956 silam.
Hal pertama, saya sangat SUKA dengan dialog yang dihadirkan dalam film ini, tepuk tangan yang gemuruh pasti saya sematkan jika bertemu langsung dengan Lucky Kuswandi dan Nia Dinata selaku penulis skenario film ini. Perpaduan bahasa Ingris dan Indonesia serta pemilihan kata-kata dalam dialog tersebut saya anggap tepat dan mampu membuat penonton fokus pada ALUR CERITA, meskipun sedikit datar.
Kedua, Landscape Maumere, Timur Flores ini AMAZING, keren banget, mengingat belakang ini memang banyak film-film Indonesia yang memanfaatkan indahnya tanah air untuk menjadi daya pikat para penonton pada umumnya, dan yang pasti memajukan pariwisata Indonesia nantinya (dipastikan flores semakin ramai)
Ketiga, memasukan budaya setempat, bahkan mengajak penduduk setempat untuk ikut berakting bersama para tokoh utama adalah hal yang sangat menarik bagi saya sebagai penikmat film, dalam film ini Nia Dinata saya anggap sangat pintar sekali dalam mengarahkan penduduk lokal bernyanyi, menari bahkan berdialog. Ditambah dalam hal menampilkan sudut-sudut menarik kota Maumere, film ini sangat memanjakan mata.
Terakhir yang saya suka dari hampir keseluruhan film Nia Dinata adalah, ia tidak ragu untuk mengangkat hal TABU menjadi sebuah karya di layar lebar, sebelumnya Arisan 2 yang sedikit menyinggung ttg LGBT, dan dalam film Ini Kisah Tiga Dara ia juga menyelipkan masalah-masalah sosial yang semakin lama dianggap semakin biasa, penasarn? tonton donk filmnya hehehe...
Tentang tokoh utama, Shanty Paredes memang sudah tak diragukan lagi ketika bernyanyi dan menari, namun ketika melihat Tara Basro, saya sedikit kecewa, mengingat aktinya pada film A Copy Of My Mind yang bagus sekali hingga melahirkan piala citra, saat bernyanyi memang belum terlihat kaku, namun saat menari saya rasa kurang pas. Lain halnya dengan artis pendatang baru Tatyana Akman, dalam debut pertamanya ini total sekali dalam seluruh adegan hingga adegan "panas" yang harus ia lakukan, ini yang membuat film ini masuk kategori dewasa meskipun drama musikal, apalagi lokasi syuting pada daerah tropis yangmembuat pakaian para tokoh sedikit terbuka dibagian dada dan paha.
 |
| Suasana Gala Premier Film Ini Kisah Tiga Dara, Sabtu 27 Agustus 2016 |
 |
| Joko Anwar mengisi acara malam itu dengan beberapa lagu yang ia nyanyikan, meskipun lebih dikenal sebagai sutradara, dalam film ini ia juga ambil bagian loh... heheeh |
 |
| Shanty berfoto bersama Atika Hasiholan saat GalPrem kemarin |
Kedua, Landscape Maumere, Timur Flores ini AMAZING, keren banget, mengingat belakang ini memang banyak film-film Indonesia yang memanfaatkan indahnya tanah air untuk menjadi daya pikat para penonton pada umumnya, dan yang pasti memajukan pariwisata Indonesia nantinya (dipastikan flores semakin ramai)
Ketiga, memasukan budaya setempat, bahkan mengajak penduduk setempat untuk ikut berakting bersama para tokoh utama adalah hal yang sangat menarik bagi saya sebagai penikmat film, dalam film ini Nia Dinata saya anggap sangat pintar sekali dalam mengarahkan penduduk lokal bernyanyi, menari bahkan berdialog. Ditambah dalam hal menampilkan sudut-sudut menarik kota Maumere, film ini sangat memanjakan mata.
Terakhir yang saya suka dari hampir keseluruhan film Nia Dinata adalah, ia tidak ragu untuk mengangkat hal TABU menjadi sebuah karya di layar lebar, sebelumnya Arisan 2 yang sedikit menyinggung ttg LGBT, dan dalam film Ini Kisah Tiga Dara ia juga menyelipkan masalah-masalah sosial yang semakin lama dianggap semakin biasa, penasarn? tonton donk filmnya hehehe...
Tentang tokoh utama, Shanty Paredes memang sudah tak diragukan lagi ketika bernyanyi dan menari, namun ketika melihat Tara Basro, saya sedikit kecewa, mengingat aktinya pada film A Copy Of My Mind yang bagus sekali hingga melahirkan piala citra, saat bernyanyi memang belum terlihat kaku, namun saat menari saya rasa kurang pas. Lain halnya dengan artis pendatang baru Tatyana Akman, dalam debut pertamanya ini total sekali dalam seluruh adegan hingga adegan "panas" yang harus ia lakukan, ini yang membuat film ini masuk kategori dewasa meskipun drama musikal, apalagi lokasi syuting pada daerah tropis yangmembuat pakaian para tokoh sedikit terbuka dibagian dada dan paha.
TENTANG FILM
Mengisahkan tentang tiga dara yang sangat dekat dengan Neneknya (Titiek Puspa) yang berpindah dari Jakarta ke Maumere, Timur Flores. Setelah berpindah sang Nenenk atau yang biasa disapa Oma sangat khawatir akan percintaan cucu nya yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Dara yang bertama bernama Gendhis (Shanty Pardede) yang sangat memiliki trauma terhadap laki-laki, ia pun kini lebih fokus terhadap bisnis keluarganya hingga tak memikirkan kisah cintanya. Dara yang kedua Ella (Tara Basro) yang selalu ingin diperhatikan, sedangkan Dara yang ketiga bernama Bebe (Tatyana Akman) yang sangat "bebas" dalam menjalinhubungan percintaannya.
Maumere menjadi saksi bisu perjuangan Oma dalam mencarikan jodoh untuk ketiga dara tersebut, juga saksi akan kisah percintaan para dara ketika menemukan cintanya. Tayang perdana tanggal 1 September 2016, Film Ini Kisah Tiga Dara siap mengajak para penonton beryanyi dan menari langsung dari kursi penonton.
Penasaran? yuk liat trailernya terlebih dahulu,
No comments