Jilbab Traveler "TOTALITAS" Seniman Indonesia

INDONESIA memang tidak pernah kehabisan cerita, kali ini, kisah nyata penulis ternama Indonesia ASMA NADIA yang ia tuangkan sendiri dalam bukunya yang berjudul "JILBAB TRAVELER" siap tayang di layar lebar seluruh bioskop Indonesia menemani libur lebaran tahun ini. 

Buku "Jilbab Traveler" sendiri sebenarnya memiliki 10 kisah seru perjalanan para jilbaber (para pengguna jilbab) ke berbagai negara seperti Perancis, Amerika, Iran, Korea, Cina, Rusia dan beberapa negara lainnya. Namun, rumah produksi Rapi Films mengangkat novel karya Asma Nadia ini dalam judul "JILBAB TRAVELER: LOVE SPARKS IN KOREA" yang nantinya akan lebih difokuskan pada kisah tokoh utama di Negeri Gingseng tersebut.

Official poster Film Jilbab Traveler (sumber dari twitter @JilbabTraveler)
   Menceritakann seorang penulis muslim yang khas dengan jilbabnya, RANIA (Bunga Citra Lestari) berhasil menjadi Ibn Battuta bagi ayahnya, menjadi wakil dari mata ayahnya untuk melihat betapa indahnya bumi dari berbagai negara, keragamannya hingga hal-hal menarik lainnya. Ketika Sang Ayah jatuh sakit, Rania memutuskan untuk kembali ke tanah air untuk menemani Ayahnya saat itu, namun ia justru diminta oleh ayahnya untuk mencari cintanya ditanah kenangan antara Ibu dan Ayahnya, yaitu di tanah Baluran. Di sana, Rania bertemu dengan Hyun Geun (Morgan Oey), seorang fotografer berkebangsaan korea yang berhasil memaksa Rania untuk menunjukan betapa indahnya sisi Indonesia bagian Jawa Timur yaitu Kawah Ijen. Kabar buruk datang bersamaan dengan terjebaknya ia bersama Hyun Geun, Ilhan (Giring Ganesha) menjemput Rania untuk pulang karena Sang Ayah telah tiada, sejak saat itulah Rania memutuskan untuk berhenti menjelajah dunia.

Rania memutuskan untuk menetap bersama Ibunya di rumah kala itu, namun kedua kakak Rania berinisiatif mencarikan ia jodoh, yaitu Ilhan. Tiba-tiba, sebuah surat ia terima, memintanya untuk menjadi peserta Wriring Residence di Korea, sebelumnya ia menolak, namun Sang Ibu memaksanya untuk mengikuti panggilan jiwanya menjadi seorang traveler. Di Korea, ia kembali bertemu dengan Hyun Geun, dan kali ini Hyun Geun lah yang akan menunjukan indahnya Korea kepada Rania. Rasa cinta pun hadir diantara mereka, namun Hyun Geun ternyata sudah memiliki kisah asmaranya sendiri, dan ternyata Ilhan juga datang ke Korea untuk menyatakan perasaannya kepada Rania.

Lalu, bagaimana kisah asmara Rania dengan Hyun Geun, mungkinkah Ilhan berhasil mendapatkan hati Rania? 

semua akan terjawab tanggal 5 JULI 2016 hanya di bioskop-bioskop kesayangan anda !

sebelumnya, lihat dulu trailer film ini...




ALASAN WAJIB MENONTON FILM INI...


MENURUT SAYA film ini sangat wajib sekali untuk disaksikan, banyak hal-hal yangmenakjubkan yang dihadirkan dalam film ini, dan satu kata untuk menggambarkan itu semua yaitu "TOTALITAS" ! kenapa?

   Pertama, sudah merupakan rahasia umum bahwa Indonesia memang memilki sejuta objek wisata yang sangat menarik untuk diexplore dan sangat indah untuk ditampilkan dalam sebuah scene film, dalam film ini Sang Sutradara  Guntur Soeharjanto berserta tim sangat sukses memberikan sebuah suguhan yang sangat menakjubkan dari istimewanya landscape Taman Wisata Baluran, Jawa Timur. Selain itu, totalitas dalam film ini sangat terlihat dari scene yang diambil di Kawah Ijen saat menampilkan "Blue Fire", sebuah keistimewaan yang sangat langka di Dunia, faktanya untuk melihat fenomena api biru ini anda harus bersiap saat pukul 01.00-02.00 sebelum matahari terbit.

   Kedua, 3 Pemain utama dalam film ini memiliki background penyanyi, yaitu Raina (Bunga Citra Lestari), Hyun Geun (Morgan Oey) dan Ilhan (Giring Ganesha). Totalitas kembali hadir dari ketiga pemain ini, "sangat berbeda ketika kita bernyanyi dan saat kita beradu akting dalam sebuah film" ujar Giring Ganesha selaku vokalis group band Nidji.
Bunga Citra Lestari berhasil membuat sebuah image baru, dalam film ini, BCL biasa ia dipanggil sangat pintar membuat penonton sedih hampir disemua part film ini. OST yang ia bawakanjuga sangat tepat dalam penempatannya, lagu yang berjudul "Aku Bisa Apa" berhasil memperindah film ini dan membuat suasana semakin nyata.
Morgan Oey, sangat totalitas dalam berbahasa korea, lawan mainnya yang sebagian besar orang korea membuatnya harus belajar lebiuh dari 6 bulan untuk mempelajari bahasa yang dikategorikan cukup sulit tersebut. "Saya puas dengan hasil yang saya lakukan dalam film ini" tegas Morgan saat menghadiri press screening, di CGV Blitz GI senin siang (27/6).



Para pemain yang memiliki background penyanyi (Sumber Instagram @Jilbabtraveler)
   Ketiga, cerita yang ringan membuat saya selaku penonton fokus saat menonton film ini, rasa senang saat keluar bioskop tanpa memikirkan hal-hal berat lainnya. Kecuali, banyak kalimat-kalimat indah nan romantis yang mungkin nantinya akan banyak orang yang berusah mengingatnya untuk dijadikan "status galau" dibeberapa sosmed mereka. Hal ini tercipta atas kehebatan tangan dingin sang penulis novel Asma Nadia dan penulis skenario Alim Sudio, dan saya mengucapkan terima kasih kepada mereka untuk kalimat-kalimat indahnya 

   Keempat, bagi saya ini adlah film yang SOPAN, nampaknya tidak ada adegan kemesraan yang lebih, tujuan film ini juga sangat jelas, memberikan sebuah mitivasi untuk banyak orang agar mengejar mimpinya, berusaha "terbang" meskipun tidak memiliki gelar, memberikan isyarat untuk membuang jauh-jauh rasa takut menjadi traveler bagi para jilbaber. Sang penulis ingin mengajak para wanita yang menggunakan jilbab untuk yakin dan tidak membatasi mereka untuk mejadi apapun yang mereka cita-citakan selagi itu hal yang positif, kuncinya adalah keyakinan dan usaha.

   Kelima, FAKTANYA film ini hadir membawa key word "KOREA", daya tarik akan hal apapun mengenai negeri gingseng ini adalah nilai lebih, memastikan banyak pecinta kebudayaan korea ataupun yang tidak akan penasaran tentang apa film ini, dan ini merupakan strategi yang cukup baik untuk ajak promosi. Namun saya yakin film ini memang sangat berkualitas dan memiliki nilai-nilai keluarga dan motivasi yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Blogger KOPI berkessempatan berfoto bersama Asma Nadia selaku penulis novel yang diangkat menjadi dasar cerita dalam film ini.


   


No comments